Cinta Segitiga Oknum ASN vs IRT, DO Terluka Bagai Disayat Sembilu (2)

Foto Ilustrasi/Net

Labuan Bajo|Okebajo.com|

Menyedihkan ! DO mengaku belum pernah berjumpa lagi dengan LS, istrinya. Kepedihan ini ia rasakan sejak tiba di kampung halaman tahun 2021 hingga hari ini. Ia merana seorang diri. Dijepit kepedihan.

“Semenjak tiba di kampung halaman hingga sekarang, saya belum pernah bertemu dengan istri saya. Berkomunikasi pun tidak ! Nomor telepon saya diblokir”, akunya.

Saya juga tidak tahu dia ada di mana  sekarang dan bersama siapa. Sementara anak-anak saya terlantar”, ungkapnya sedih.

Di tengah kepedihan ini, DO dikejutkan lagi dengan informasi yang membuat hatinya terluka, bagai disayat sembilu. Ini nyata ketika mendapat informasi tentang istrinya melahirkan anak yang bukan darah dagingnya.

“Saya mendapatkan informasi, istri saya telah melahirkan di rumah sakit Siloam Labuan Bajo didampingi oleh DM. Hati saya tambah hancur”, kata DO, Sabtu malam di Waemata, Labuan Bajo.

Cinta sucinya dikhianati. Meski terluka, DO terus berupaya mencari jalan agar bisa keluar dari jurang kehancuran  yang menghimpitnya.

“Saya berusaha menemui keluarga (orangtua) istri saya, tapi orangtuanya tidak menceritakan kejadian sesungguhnya. Bahkan terkesan merahasiakan persoalan ini.

Istri hilang jejak, DO terus berjuang. Ia bersama keluarganya menemui keluarga DM seraya berharap agar mereka beritikad baik menyelesaikan persoalan tersebut secara kekeluargaan.  Tapi apa yang terjadi. Niat baiknya justru bertepuk sebelah tangan.

“Saya dan keluarga beritikad baik memanggil DM melalui keluarganya, namun  mereka tidak menanggapinya. Terkesan mereka menganggap sepeleh persoalan ini.

Karena mereka tidak ada itikad baik menyelesaikan persoalan ini, saya berpikir bahwa mereka sengaja  menodai kesucian pernikahan kami. Ini yang saya sakit hati”, kata DO melukiskan penderitaan yang sedang menimpa keluarganya.

Ia mengisahkan lagi. Bahwa ia dan istrinya telah menikah secara sah sesuai tatacara agama Katolik.

DO menyebut pernikahan resmi itu berdasarkan Surat Pernikahan yang diterbitkan oleh Keuskupan Ruteng tanggal 24 Mei 2005.

“Saya sudah habis kesabaran. Kasus ini saya adukan ke Polres Manggarai Barat pada tanggal 17 Maret 2023”, tutur ayah dua anak itu.

DO berharap, kasus perselingkuhan ini dapat diusut tuntas oleh aparat kepolisian. Ia bahkan meminta Pemkab Mangggarai Barat agar mencopot DM dari jabatannya.

“Saya juga minta Pemerintah Manggarai Barat agar copot jabatan DM karena perbuatannya tidak mencerminkan kepribadian baik”, ungkap DO.

Hilang kesabarannya. DO menulis surat perihal  pengaduan terkait dugaan perselingkuhan DM dengan LS, istrinya. Dalam surat yang ditujukan kepada Polres Manggarai Barat itu, DO membenerkan kronologi kasus tersebut.

Bersambung..

Exit mobile version