Mario-Richard Sempatkan Diri Menyapa Warga Dari Atas Truk Tronton Sebelum Mendaftar di KPU Mabar

Mario-Richard Sempatkan Diri Menyapa Warga Dari Atas Truk Tronton Sebelum Mendaftar di KPU Mabar
Di atas truk tronton, Paslon Mario-Richard tampak didampingi politisi seperti Anselmus Jebarus (Golkar), Rafael Taher, Inocentius Peni (PAN), Ahyar Abadi (Perindo), serta beberapa orator lainnya. Senyum lebar dan lambaian tangan mereka menyapa massa yang menyambut dengan teriakan penuh semangat. Foto/Rikardus Nompa

Labuan Bajo, Okebajo.com – Pendaftaran calon Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Manggarai Barat menjadi momen yang tak terlupakan. Perempatan Desa Nggorang, Kecamatan Komodo, yang menjadi titik awal konvoi pasangan calon (paslon) Mario-Richard, mendadak berubah menjadi lautan manusia.

Ribuan pendukung dari berbagai kalangan mulai dari partai koalisi, relawan, simpatisan, hingga masyarakat umum tumpah ruah dan memadati jalanan.

Pantauan Okebajo.com, Kamis (29/8/2024), sejak pagi, suasana Desa Nggorang sudah bergemuruh. Riuh suara yel-yel, tawa, dan sorak-sorai pendukung terdengar hingga ke kejauhan.

Pusat perhatian tertuju pada sebuah truk tronton yang sudah dimodifikasi secara kreatif. Truk ini diubah menjadi panggung berjalan dengan sound system menggelegar, bendera-bendera partai, dan spanduk-spanduk besar yang berkibar.

Bagi paslon Mario-Richard, truk tronton itu bukan sekadar kendaraan, tetapi simbol “Harapan Baru” pergerakan rakyat.

Saat konvoi dimulai, arus massa mengalir bak ombak besar. Aparat keamanan bersama relawan dari kelompok “Anak Momang” sigap mengatur lalu lintas.

Iringan konvoi yang panjang mengular, membelah jalanan, seolah menandakan bahwa perubahan besar tengah berlangsung.

Paslon Mario-Richard memutuskan untuk tidak bersembunyi di balik mobil mewah. Mereka memilih berdiri di atas truk tronton, bersama-sama dengan rakyatnya.

Keputusan ini langsung membakar semangat para pendukung yang semakin tak sabar mengikuti konvoi menuju Golo Koe, tempat deklarasi paslon tersebut.

Di atas truk, Mario dan Richard tampak didampingi politisi seperti Anselmus Jebarus (Golkar), Rafael Taher, Inocentius Peni (PAN), Ahyar Abadi (Perindo), serta beberapa orator lainnya. Senyum lebar dan lambaian tangan mereka menyapa massa yang menyambut dengan teriakan penuh semangat.

Konvoi yang dikawal ketat oleh Patwal Polres Manggarai Barat menjadi tontonan menarik. Di sepanjang perjalanan dari Nggorang ke Golo Koe, Mario dan Richard tak berhenti menyapa masyarakat yang setia menunggu di tepi jalan.

Wajah mereka yang berseri-seri di bawah terik matahari menjadi bukti kesederhanaan dan komitmen mereka untuk merakyat.

Penampilan sederhana Mario dan Richard yang rela berpanas-panasan bersama pendukung menjadi simbol kebersamaan mereka dengan rakyat.

“Ini adalah langkah simbolis untuk menunjukkan bahwa kami ingin merakyat. Kami ingin dekat dengan rakyat, bukan hanya dalam kata-kata, tetapi juga dalam tindakan nyata,” ujar Mario Pranda di hadapan ribuan pendukungnya.

Mario dengan tegas menekankan bahwa pencalonan dirinya dan Richard Sontani bukan untuk kepentingan pribadi, melainkan demi pengabdian kepada masyarakat Manggarai Barat.

“Kami mewakafkan diri kami untuk masyarakat Manggarai Barat. Kami ingin bersama-sama dengan masyarakat, tanpa sekat dan tanpa jarak,” tambahnya.

Kehadiran Mario dan Richard yang begitu sederhana, tanpa atribut yang mencolok, justru memberikan pesan kuat kepada masyarakat: mereka siap memimpin dengan hati yang tulus dan terbuka untuk semua kalangan.

“Pemimpin sejati harus bisa berada di tengah masyarakat, merasakan apa yang dirasakan rakyat,” tegas Mario.

Di sepanjang perjalanan, konvoi ini tak hanya menciptakan gemuruh di jalanan tetapi juga menggema di hati banyak orang.

Setiba di Golo Koe, Kamis siang, ribuan pendukung diarahkan ke tenda acara. Sementara itu dengan penuh khidmat, tokoh adat, jajaran petinggi partai politik pengusung, dan perwakilan keluarga mengarak pasangan Mario-Richard menuju Kantor KPU untuk resmi mendaftar sebagai calon Bupati dan Wakil Bupati Manggarai Barat periode 2024-2029.

Di sepanjang perjalanan, tangan-tangan yang terulur, pelukan hangat, dan air mata haru dari para pendukung semakin menguatkan Mario dan Richard.

Wajah mereka bersinar dengan penuh harapan, mata mereka berkaca-kaca karena haru, menyaksikan dukungan yang begitu nyata dan tulus.

Hari itu bukan hanya sekadar hari terakhir pendaftaran. Ini adalah tanda awal dari sebuah pergerakan besar, sebuah babak baru dalam sejarah Manggarai Barat.

Di tengah lautan manusia dan gemuruh semangat, Mario-Richard telah mengukir satu pesan: Mereka adalah pemimpin sejati yang hadir dengan hati, siap membawa perubahan yang diimpikan banyak orang.

Exit mobile version