Ketua DPRD Manggarai Kritisi Respon Pemda Atas Duka Korban Tenggelam di Pinggang

Ketua DPRD Manggarai, Matias Masir, saat Menyambangi Rumah Kedua Korban Tenggelam di Sungai Wae Kebong - Foto: Adrianus Paju/Okebajo

Ruteng, Okebajo.com – Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Manggarai, Matias Masir, mengunjungi  kampung Pinggang, Desa Pinggang, Kecamatan Cibal.

Matias langsung mendatangi rumah duka dua bocah perempuan berinisial SEE (13) dan SP (7) yang meninggal dunia akibat tenggelam di sungai Wae Kebong, pada Sabtu 25 Maret 2023, kemarin.

Tiba pukul 10.30 Wita di rumah korban SEE yang lokasinya tak jauh dari rumah korban SP.

Matias kemudian langsung menghampiri tempat peristirahatan jenasah SEE sembari berdoa di hadapan jenasah.

“Turut berduka cita yang amat mendalam atas musibah tragis ini,” kata Matias kepada orangtua dan keluarga besar korban.

Pilu memang sungguh menyayat hati jika melihat jenazah kedua korban yang dibaringkan di depan pintu masuk rumah masing-masing.

Hal itu amat dirasakan karena rumah kedua korban berdekatan. Jaraknya sekitar 5 meter saja.

Tak berselang lama, Matias kemudian mengunjungi rumah keluarga korban SP.

Matias meghampiri jenasah korban seraya mendaraskan doa di hadapan jenasah.

Usai mengunjungi rumah duka, Matias mengaku sedih dan menyatakan turut berdukacita atas peristiwa yang menimpa kedua bocah tersebut.

Menurut Matias, kejadian ini merupakan bencana kemanusiaan.  Karena itu, pihak pemerintah daerah harusnya mengambil bagian dalam membantu keluarga korban.

“Semestinya bencana kemanusiaan seperti ini Pemda harus turun langsung, jangan hanya sekadar menitipkan bantuan tetapi perlu juga muncul muka di tengah-tengah keluarga korban yang terkena bencana”, tutur Matias.

Seperti diketahui, korban SEE (13) dan SP (7), dinyatakan meninggal dunia usai tenggelam di sungai Wae Kebong, Sabtu kemarin.

Nyawa keduanya tak tertolong meski sempat dilarikan ke Puskesmas Pagal, Kecamatan Cibal, untuk mendapat perawatan medis.

Kepala Puskesmas Pagal, Fabiola B.K. Nengko melalui Saturnus Ndara, petugas medis yang menangani kedua korban tenggelam di sungai Wae Kebong  mengatakan jika kedua korban saat tiba di Puskesmas Pagal dalam kondisi tidak sadarkan diri.

“Keduanya tidak sadarkan diri saat tiba di Puskesmas. Hasil pemeriksaan medis, pada tubuh korban SEE ditemukan bibir kebiruan, nadi tidak teraba, vena karotis tidak teraba dan tidak ada luka di sekitar tubuh”, jelasnya.

“Hasil pemeriksaan luar dari korban SP ditemukan gigi dan gusi berdarah, nadi tidak teraba, vena karotis tidak teraba dan tidak ada luka di sekitar tubuh”, ungkapnya.

Fabiola mengatakan, pihak medis telah berupaya memberikan tindakan pertolongan dengan pemasangan oksigen RJP 5 siklus, namun nyawa kedua bocah itu tak tertolong.

“Setelah diperiksa dokter Wayan Pada pukul 14.45, korban SEE dinyatakan meninggal dunia. Sementara korban SP dinyatakan meninggal dunia pukul 15.30”, ungkap Fabiola.

Exit mobile version