Labuan Bajo | Okebajo.com | Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Anak Kabupaten Manggarai Barat menggelar kegiatan pelatihan bagi ibu-ibu rumah tangga di Dusun Langgo, Desa Wae Lolos, Kecamatan Sano Nggoang, Kamis, 22 Februari 2024.
Jenis kegiatan bertajuk “Pemberdayaan Perempuan” ini adalah pelatihan pengolahan kripik, ubi, jus buah dan cara pengemasannya.
Puluhan ibu rumah tangga di Desa wisata Seribu Air Terjun itu mengikuti pelatihan tersebut. Pelatihan ini diampu oleh seorang Chef, Hery Harman yang juga Guru Tata Boga dari SMK Negeri 1 Labuan Bajo.
Kegiatan pelatihan ini disaksikan langsung oleh Sekretaris Dinas Sosial, Alvin didampingi Kepala Bidang Kualitas Hidup Perempuan dan Pemenuhan Hak Anak, Yohanes Yosep Joni yang akrab disapa Joni Dos bersama sejumlah staf.
Kedatangan Tim Pelatihan dari Dinas Sosial mendapat sambutan antusias oleh Pemerintah Desa Wae Lolos melalui Sekretaris Desa, Yohanes Jehadu dan Kaur Pemberdayaan, Arlan Romarhon.
Alvin menyebutkan dua bidang kegiatan yang menjadi fokus Dinas Sosial dalam hal pemberdayaan, yaitu mengarusutamakan gender dan perlindungan perempuan dan anak.
Ia menjelaskan tujuan kegiatan ini untuk mendorong kaum perempuan agar mereka terampil, kreatif dan bisa berwirausaha secara mandiri. Memaksimalkan potensi pangan lokal yang ada di Desa demi peningkatan kesejahteraan perempuan dan anak.
“Kaum perempuan harus bisa berwirausaha secara mandiri. Ini yang kita dorong melalui pelatihan ini. Yakinlah bahwa ibu-ibu bisa bekerja terampil, kreatif menghasilkan produk makanan lokal yang siap dipasarkan. Kami siap untuk memfasilitasi ibu-ibu memasarkan hasil kerja mereka di Labuan Bajo”, ujarnya.
Desa wisata dan pangan lokal
Menurut Alvin, Desa wisata Wae Lolos kini sudah ramai dikunjungi wisatawan. Para wisatawan yang datang tidak hanya menikmati keindahan alam tetapi juga ingin menikmati citarasa pangan lokal dan oleh-oleh khas yang dihasilkan oleh warga Desa.
“Apalagi terkait wisata alam Desa Wae Lolos. Produk keterampilan ibu-ibu, makanan lokal olahan bisa dipasarkan kepada para wisatawan yang datang di sini. Karena wisatawan tidak hanya ingin menikmatin keindahan alam tetapi juga ingin menikmati pangan lokal yang diproduksi oleh warga lokal di sini. Kalau kita mau pasti bisa. Kegiatan ini hanya stimulasi saja. Terpenting ibu-ibu ada semangat ingin bekerja agar bisa maju secara mandiri”, ujar Alvin.
Cintai produk lokal
Senada, Kepala Bidang Kualitas Hidup Perempuan dan Pemenuhan Hak Anak Dinas Sosial Kabupaten Manggarai Barat, Yohanes Yosep Joni (Joni Dos) mengharapkan agar
pelatihan ini berdaya guna untuk peningkatan kualitas hidup ibu-ibu dan anak-anak di Desa ini.
Untuk itu, Joni Dos menganjurkan mereka agar bekerja sama secara berkelompok. Kelompok ini dianggap penting agar ibu-ibu semakin berkembang setelah mengikuti pelatihan ini. Bisa menghasilkan produk makanan/minuman lokal yang layak dijual di pasaran.
“Ibu-ibu mestinya mencintai produk sendiri ketimbang produk dari luar. Ibu-ibu sangat bersyukur karena banyak wisatawan yang datang di Desa ini. Ini peluang yang mesti kita tangkap. Ibu-ibu dilatih mengelola kripik, jus buah agar hasilnya bisa disajikan atau dipasarkan kepada wisatawan yang datang di sini. Jangan sampai mereka membawa makanan sendiri karena kita tidak menyiapkannya di sini”, kata Joni Dos.
Ibu-ibu peserta pelatihan mendapat bantuan peralatan dari Dinas Sosial berupa Blender dan peralatan lainnya.
Joni Dos mengharapkan agar peralatan yang diberikan dapat digunakan sesuai peruntukannya. Materi pelatihan yang telah diberikan bisa dipraktikan sendiri dalam kelompok usaha yang sudah dibentuk.
“Peralatan yang kami berikan ini hape dimanfaatkan dengan baik dan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat bagi kualitas hidup ibu-ibu dan anak-anak. Kami siap membantu peralatan yang lain kalau ibu-ibu semangat, tekun dan terampil”, kata Joni Dos. *