Pokdarwis Cunca Plias Jalin Sinergi Apik Dengan Kampus Poltek eLBajo Commudus

Avatar photo

Labuan Bajo, Okebajo.com – Semangat kolaborasi dan inovasi menyala terang di Dusun Langgo, Desa Wisata Wae Lolos, Kecamatan Sano Nggoang, Kabupaten Manggarai Barat, Selasa (29/4/2025).

Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Cunca Plias menjalin sinergi inspiratif dengan Politeknik eLBajo Commudus dalam program bertajuk “Smart Traditional Tourism Village”, yang dirancang untuk mengangkat potensi lokal dengan sentuhan teknologi cerdas.

Inisiatif ini merupakan bagian dari Program Katalisator Kemitraan Berdikari Kemdikbudristek, dengan dukungan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP). Melalui pendekatan “Ekonomi Mandiri dan Sejahtera”, program ini menyasar penguatan kapasitas desa wisata berbasis kearifan lokal, digitalisasi promosi, dan pengelolaan destinasi secara berkelanjutan.

Ketua Pokdarwis Cunca Plias, Robert Perkasa, menyampaikan bahwa kolaborasi ini bukan sekadar program, tetapi merupakan langkah nyata menuju perubahan besar bagi desa mereka.

“Dengan konsep smart tourism, kami ingin mempertahankan tradisi namun juga mengikuti perkembangan zaman. Kami ingin wisatawan datang dan pulang dengan pengalaman yang otentik dan tak terlupakan,” ujar Robert penuh semangat.

Robert menjelaskan bahwa warga akan mendapatkan pelatihan intensif seputar pengelolaan homestay, penyajian kuliner khas, hingga pengembangan kerajinan tangan. Tak hanya itu, produk-produk unggulan desa juga akan dipasarkan melalui platform digital seperti website, memperluas jangkauan promosi hingga ke mancanegara.

Dosen Politeknik eLBajo Commudus, Roseven Rudiyanto Sitinjak, menambahkan bahwa Desa Wae Lolos dipilih karena memiliki kekayaan budaya dan alam yang luar biasa, serta semangat gotong royong warganya yang kuat.

“Program ini adalah ikhtiar bersama untuk menjadikan Wae Lolos sebagai desa wisata unggulan yang tak hanya indah, tapi juga cerdas dan berdaya,” kata Roseven.

Menurut Roseven, sinergi antara masyarakat lokal dan institusi pendidikan seperti ini sangat penting untuk menciptakan model pengembangan wisata yang inklusif dan berkelanjutan.

“Kami ingin Wae Lolos menjadi contoh desa wisata masa depan—berbasis budaya, berorientasi digital, dan berpihak pada kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.

Wisata Wae Lolos Semakin Dilirik Wisatawan

Popularitas Desa Wisata Wae Lolos kian menanjak. Terkenal dengan julukan “Seribu Air Terjun”, desa ini telah dikunjungi 16.088 wisatawan sejak pembukaan resminya pada 24 Juni 2023 hingga 29 April 2025. Sebanyak 9.823 di antaranya merupakan wisatawan domestik, sementara 6.265 sisanya adalah wisatawan mancanegara.

Berikut data kunjungan wisatawan secara rinci:

Tahun 2023 (24 Juni – 31 Desember):
Total 1.700 orang

Wisatawan lokal: 1.220 orang

Wisatawan mancanegara: 480 orang

Tahun 2024:
Total 11.015 orang

Wisatawan lokal: 6.983 orang

Wisatawan mancanegara: 4.032 orang

Januari – 29 April 2025:
Total 3.373 orang

Wisatawan lokal: 1.620 orang

Wisatawan mancanegara: 1.753 orang

Angka-angka ini menunjukkan bahwa program pengembangan desa wisata memberikan dampak nyata, baik dari sisi kunjungan maupun peningkatan ekonomi warga.

Dengan semangat inovasi, gotong royong, dan keberpihakan pada potensi lokal, sinergi antara Pokdarwis Cunca Plias dan Politeknik eLBajo Commudus menjadi contoh bagaimana desa wisata bisa berkembang tanpa kehilangan jati diri. Wae Lolos sedang menapaki jalan menuju masa depan pariwisata yang inklusif, cerdas, dan berkelanjutan.

Oke Bajo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *