Labuan Bajo, Okebajo.com – Di tengah memanasnya hubungan antara para driver pariwisata dan manajemen Restoran ALMA Labuan Bajo, Asosiasi Angkutan Wisata Darat (AWSTAR) Labuan Bajo–Flores mengambil langkah cepat dan proaktif.
Melalui inisiasi langsung dari ketua AWSTAR, Heribertus Bantuk, dialog terbuka digelar untuk meredam polemik yang nyaris mengganggu harmoni industri pariwisata di kota super premium tersebut.
Pertemuan berlangsung di Restoran ALMA pada Senin pagi, 7 Juli 2025. Dalam suasana penuh keterbukaan, kedua belah pihak driver dari Grup Gardena dan manajemen ALMA akhirnya mencapai kesepakatan damai dan konstruktif.
Polemik bermula dari kebijakan “free shuttle” atau layanan antar-jemput gratis yang ditawarkan ALMA kepada tamu restoran. Kebijakan tersebut memicu kekecewaan para driver wisata yang selama ini berperan aktif merekomendasikan restoran kepada para wisatawan tanpa jalur reservasi resmi.
“Masalah ini muncul karena tamu datang ke restoran atas rekomendasi teman-tema driver, jadi bukan karena booking langsung. Tapi ketika sampai, tamu melihat tulisan free taksi. Itu yang jadi pemicu. Karena kebijakan tersebut dinilai merugikan teman-teman driver” ujar Heri, Senin, (7/7/2025) sore.
Menyadari potensi keretakan hubungan antara pelaku wisata darat dan sektor usaha kuliner, AWSTAR langsung bergerak. Ketua AWSTAR, Heribertus Bantuk, memimpin jalannya penyelesaian dengan pendekatan dialogis dan mengutamakan solusi jangka panjang.
“Persoalan ini tidak bisa dibiarkan berlarut. Kami ingin memastikan bahwa kontribusi driver diakui, sekaligus menjaga hubungan baik dengan pihak restoran,” tegas Heribertus.
Heri menjelaskan bahwa dari hasil pertemuan tersebut, disepakati beberapa hal penting:
Pertama; Pihak manajemen ALMA akan menghapus tulisan “free taksi” yang sebelumnya terpajang di area restoran.
Kedua; Driver yang membawa tamu ke ALMA wajib melapor ke kasir, sebagai bentuk koordinasi dan kontrol bersama.
Ketiga; Setiap driver akan mendapatkan fee sebesar 10% dari total pembelanjaan tamu yang mereka antar.
Keempat; kedua belah pihak sepakat menjaga komunikasi yang terbuka dan menghindari kesalahpahaman di masa depan.
Heribertus menegaskan bahwa AWSTAR akan terus mengawal kerja sama dengan semua pelaku industri demi pariwisata Labuan Bajo yang inklusif dan berkeadilan.
Sementara itu, Direktur Utama Restoran ALMA, Emilia Nurjaya, menyambut baik dan menyampaikan apresiasi atas langkah cepat AWSTAR dalam menyelesaikan persoalan.
“Hari ini, kami bersyukur bahwa polemik yang sempat terjadi sudah berhasil diselesaikan dengan cara yang baik dan bermartabat. Kami sudah mencapai kesepakatan bersama yang kami yakini akan menjadi landasan baru untuk menjalin kerja sama yang lebih sehat dan saling menghargai ke depan, ujar Emilia.
Ia menuturkan bahwa pihaknya sangat terbuka untuk berdiskusi dan membangun sinergi.
“Kritik dan masukan dari para driver sangat kami hargai. Semoga ke depan hubungan ini semakin profesional dan saling menguntungkan. Jujur, kami akui bahwa dalam situasi sebelumnya, ada momen di mana emosi kami terbawa. Kami merasa seperti diintimidasi, dan itu menimbulkan ketegangan. Tapi setelah berdialog secara terbuka, kami sadar bahwa kesalahpahaman bisa terjadi di dunia kerja, apalagi di sektor yang bergerak sangat dinamis seperti pariwisata,” tuturnya.
Ia mengungkapkan bahwa pihaknya sangat menghargai inisiatif dari AWSTAR yang telah membuka ruang komunikasi ini.
“Ke depan, harapan kami tidak akan ada lagi peristiwa serupa yang merugikan salah satu pihak, baik dari kami di restoran maupun rekan-rekan driver wisata. Sebab pada akhirnya, kita semua berada di kapal yang sama: membangun Labuan Bajo sebagai destinasi wisata yang ramah, aman, dan profesional,” ujarnya.
“Mari kita jaga sinergi ini, perkuat komunikasi, dan tumbuhkan kepercayaan. Karena hanya dengan kerja sama yang solid, pariwisata Labuan Bajo bisa terus berkembang dan memberikan manfaat yang adil bagi semua pelaku di dalamnya” tutup Emilia
