Labuan Bajo, Okebajo.com – Destinasi eksotis di jantung Manggarai Barat kembali menjadi saksi upaya serius peningkatan kualitas pariwisata berkelanjutan di Indonesia. Kali ini, kawasan air terjun dan trekking alami Cunca Wulang menjadi tuan rumah pelatihan bertajuk InJourney Hospitality House (IHH), hasil kolaborasi PT Sarinah, InJourney Hospitality, dan InJourney Aviation Services (IAS).
Selama dua gelombang pelatihan—7–9 Juli dan 10–12 Juli 2025—sebanyak 129 pelaku wisata lokal, mulai dari pemandu wisata, pengelola homestay, hingga komunitas warga, mendapatkan penguatan kapasitas dalam hospitality berbasis nilai-nilai lokal, strategi layanan wisata, dan pendekatan 3P: Product, Process, dan People.
Terletak hanya 30 kilometer dari Labuan Bajo, Cunca Wulang tak hanya menawan dengan kolam air terjun jernih dan jalur trekking yang menggoda, tetapi juga terus mencatat peningkatan kunjungan. Data Dinas Pariwisata Manggarai Barat menyebutkan, tahun 2023 mencatat 4.930 kunjungan wisatawan, naik signifikan dari 3.865 kunjungan pada 2022.
Angka itu menjadi bukti bahwa ekowisata Cunca Wulang tengah naik daun. Namun, peningkatan kunjungan ini juga menuntut kesiapan SDM lokal agar wisatawan tak sekadar menikmati keindahan, tetapi juga mendapatkan pengalaman yang hangat, aman, dan berkesan.
Direktur Utama PT Sarinah, Raisha Syarfuan, menegaskan pentingnya pelatihan yang berpihak pada masyarakat lokal sebagai garda terdepan wajah pariwisata Indonesia.
“Masyarakat lokal adalah identitas pertama sebuah destinasi. Ketika mereka paham nilai hospitality dan bangga akan budayanya, mereka bukan hanya menyambut wisatawan, tetapi juga menjadi duta cerita dan makna,” ujar Raisha.
Pelatihan ini menyasar pembangunan karakter, bukan sekadar teori. Corporate Secretary InJourney Hospitality, Amalia Yaksa Parijata, menambahkan bahwa pelayanan kelas dunia bermula dari sikap dan mindset.
“Tidak cukup hanya ramah. Hospitality adalah seni menciptakan kesan. Detail, proses, dan pemahaman karakter wisatawan harus jadi perhatian,” katanya.
Sementara itu, Group Head Corporate Secretary IAS, Agus Rosadi, menekankan bahwa pengalaman wisata dimulai sejak wisatawan mendarat hingga pulang, sehingga SDM pariwisata dan transportasi harus saling bersinergi.
Fransiskus Suhardi, pemandu wisata lokal di Cunca Wulang, mengaku pelatihan ini membuka wawasannya.
“Kami belajar tidak hanya soal keramahan, tapi juga cara memahami wisatawan, menggali potensi desa, dan menjadi tuan rumah yang percaya diri. Ini pengalaman yang sangat berarti,” ungkapnya.
InJourney Hospitality House menjadi bukti bahwa membangun pariwisata unggul tidak bisa hanya mengandalkan keindahan alam semata. Dibutuhkan keterlibatan masyarakat yang siap, terlatih, dan bangga terhadap potensi lokal.
Kolaborasi Sarinah, InJourney Hospitality, dan IAS bukan hanya menghadirkan pelatihan, tapi juga menghidupkan harapan: bahwa dari desa-desa wisata seperti Cunca Wulang, lahir SDM pariwisata tangguh yang mampu menjadikan Indonesia sebagai destinasi unggulan di mata dunia.
Tentang InJourney Aviation Services
PT Integrasi Aviasi Solusi atau InJourney Aviation Services (IAS) merupakan sub holding dariPT Aviasi Pariwisata Indonesia atau InJourney. InJourney Aviation Services yang resmi dibentuk pada 4 Januari 2024 merupakan konsolidasi sembilan anak usaha dibawah AP 1, APIIdan Garuda yang akan fokus pada seluruh kegiatan yang berkaitan dengan layanan bandaraand kargo.
5 portfolio bisnis utama IAS yaitu: Cargo & Logistics, Ground Handling, Hospitality, Operations Support, dan Property dengan memberikan 15 layanan penerbangan dan logistik yang kompeten dan kompetitif. Visi IAS menjadi penyedia jasa layanan aviasi dan logistik dan kargo yang profesional dan kompeten di Indonesia dan regional. ***