Mobil Tabrak Tebing Saat Antar Korban Tenggelam ke Puskesmas Pagal

Avatar photo
Kondisi Mobil Naas yang menghantar Korban Tenggelam SEE Usai Kecelakaan - Foto: Adrianus Paju

Ruteng |Okebajo.com | Sudah jatuh tertimpa tangga pula. Kecelakaan beruntun menimpa satu keluarga di Desa Pinggang, Kecamatan Cibal, Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur.

Pada hari yang sama, Sabtu, 25 Maret 2023, keluarga ini tertimpa dua musibah yang berbeda.

Musibah pertama, anaknya yang masih berusia remaja berinisial SEE (13 tahun) tenggelam bersama seorang temannya berinisial SP (7 tahun) tenggelam di sungai Wae Kebong.

Bocah SEE,  salah seorang korban tenggelam itu kemudian dibawa ke Puskesmas Pagal  menggunakan mobil milik warga setempat.

Ibu bocah SEE ikut di dalam mobil membawa anaknya ke Puskesmas untuk mendapatkan pertolongan medis.

Belum sampai di Puskesmas,  mobil yang membawa SEE dan ibunya  tertimpa musibah kedua.

Mobil itu ketibaan celaka, menabrak tebing !

Kecelakaan tunggal ini terjadi di jalan menuju Puskesmas Pagal.

Akibat lakalantas ini, bocah SEE dan ibunya yang mengalami luka robek di dahi dilarikan ke Puskesmas pagal menggunakan sepeda motor milik warga setempat. Sedangkan sopir mobil dan seorang temannya juga ikut dilarikan ke puskesmas Pagal lantaran mengalami luka-luka.

“Kami awalnya pergi ke kampung Pinggang untuk melayani panggilan teman. Sesampainya di sana, kami mengalami peristiwa ini”, kata Sopir mobil yang enggan disebutkan namanya saat diwawancara wartawan di Puskesmas Pagal, Sabtu, 25 Maret.

Menurut keterangan sopir mobil itu, penyebab lakalantas itu karena sejumlah pejalan kaki memadati badan jalan.

“Kami posisi ngebut demi menyelamatkan korban ini. Sampai di lokasi itu, kondisi jalan yang sempit mengharuskan saya banting setir ke kanan (tebing). Jika tidak, pejalan kaki itu juga jadi korban tabrak kami”, ungkapnya.

Sopir mobil menjelaskan, ia berniat menolong korban tenggelam antar ke Puskesmas karena  tidak adanya mobil ambulance Pustu di wilayah itu. Sementara itu kondisi korban tenggelam kritis.

“Kami  antar korban karena di kampung  itu tidak ada mobil ambulance  untuk antar korban. Sementara korban sudah kritis dan harus segera dilarikan ke Puskesmas yang letaknya jauh dari situ”, jelasnya.

Terpantau Media di TKP,  mobil naas itu masih berada di lokasi kejadian. Kondisinya rusak. Bodi mobil bagian depan tampak ringsek.

Kepala Puskesmas Pagal, Fabiola B.K. Nengko melalui Saturnus Ndara, petugas medis yang menangani kedua korban tenggelam di sungai Wae Kebong  mengatakan jika kedua korban saat tiba di Puskesmas Pagal dalam kondisi tidak sadarkan diri.

“Keduanya tidak sadarkan diri saat tiba di Puskesmas. Hasil pemeriksaan medis, pada tubuh korban SEE ditemukan bibir kebiruan, nadi tidak teraba, vena karotis tidak teraba dan tidak ada luka di sekitar tubuh”, jelasnya.

“Hasil pemeriksaan luar dari korban SP ditemukan gigi dan gusi berdarah, nadi tidak teraba, vena karotis tidak teraba dan tidak ada luka di sekitar tubuh”, ungkapnya.

Fabiola mengatakan, pihak medis telah berupaya memberikan tindakan pertolongan dengan pemasangan oksigen RJP 5 siklus, namun nyawa kedua bocah itu tak tertolong.

“Setelah diperiksa dokter Wayan Pada pukul 14.45, korban SEE dinyatakan meninggal dunia. Sementara korban SP dinyatakan meninggal dunia pukul 15.30”, ungkap Fabiola.

Jenazah kedua korban tenggelam langsung dibawa ke kampung halamannya menggunakan mobil ambulance milik Puskesmas Pagal.**

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *