Ratusan Pelajar SMKN 1 Lembor Selatan Antusias Ikuti Seminar dan Sosialisasi HIV-AIDS

Avatar photo

Labuan Bajo | Okebajo.com | Ratusan siswa-siswi Sekolah Menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 1 Lembor Selatan menunjukkan antusiasme tinggi dalam mengikuti seminar sehari bertajuk “Perlindungan Perempuan dan Anak” yang juga diisi dengan sosialisasi mendalam mengenai HIV-AIDS pada Sabtu, 19 Juli 2025.

Kegiatan yang berlangsung di aula sekolah ini bertujuan untuk membekali generasi muda dengan pemahaman komprehensif tentang hak-hak perempuan dan anak, serta meningkatkan kesadaran akan bahaya dan pencegahan HIV-AIDS.

Acara penting ini menghadirkan tiga narasumber berkompeten di bidangnya. Mereka adalah Sekretaris Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Manggarai Barat, Dr. Bernadus Barat Daya, S.H., M.H., yang fokus pada materi HIV-AIDS; Ketua Bidang Kepemudaan dan Antarlembaga DPC Pemuda Katolik Kabupaten Manggarai Barat, Kristoforus Toni Harjo, yang membahas isu-isu kepemudaan dan perlindungan; serta Anggota DPRD Kabupaten Manggarai Barat, Inosensius Peni, yang memberikan perspektif legislatif terkait perlindungan perempuan dan anak, serta ancaman HIV-AIDS bagi kalangan generasi muda.

Dalam sesi sosialisasi HIV-AIDS, Dr. Bernadus Barat Daya menekankan pentingnya pengetahuan yang akurat tentang penularan, pencegahan, dan penanganan HIV-AIDS. Beliau mengajak para pelajar untuk menjadi agen perubahan di lingkungan mereka dengan menyebarkan informasi yang benar dan menghilangkan stigma terhadap penderita.

“Pendidikan adalah kunci untuk melawan penyebaran HIV-AIDS. Kalian sebagai generasi muda memiliki peran vital dalam menciptakan lingkungan yang bebas dari diskriminasi dan penuh kepedulian,” ujarnya.

Sementara itu, Kristoforus Toni Harjo membawakan materi yang mengedukasi siswa tentang berbagai bentuk kekerasan dan eksploitasi yang kerap menimpa perempuan dan anak. Ia juga mendorong para pelajar untuk berani menyuarakan kebenasan dan tidak menjadi korban atau pelaku dari bentuk-bentuk kekerasan tersebut.

“Perlindungan perempuan dan anak adalah tanggung jawab kita bersama. Kalian harus tahu hak-hak kalian dan berani melaporkan jika melihat atau mengalami ketidakadilan,” tegas Toni Harjo.

Anggota DPRD Kabupaten Manggarai Barat, Inosensius Peni, memberikan pemahaman mengenai kerangka kebijakan Pemerintah Daerah untuk melindungi perempuan dan anak serta upaya penanggulangan HIV AIDS di tingkat daerah. Beliau mengajak para siswa untuk aktif berpartisipasi dalam mengawal implementasi kebijakan tersebut dan tidak ragu untuk memanfaatkan saluran pengaduan yang tersedia.

“Peran serta masyarakat, terutama kaum muda, sangat dibutuhkan dalam memastikan bahwa hak-hak perempuan dan anak benar-benar terpenuhi dan terlindungi,” kata Inosensius Peni.

Ia mengatakan kegiatan yang dihadiri oleh para pelajar SLTA ini sangat bermanfaat bagi generasi muda mengingat Manggarai Barat sebagai destinasi pariwisata super prioritas. Ia bahkan mengusulkan agar kegiatan serupa dilaksanakan sekali lagi di sekolah yang lain di Kecamatan Lembor saat ia reses di wilayah tersebut.

Antusiasme para pelajar SMKN 1 Lembor Selatan terlihat dari banyaknya pertanyaan yang diajukan selama sesi diskusi. Mereka menunjukkan keingintahuan yang tinggi tentang bagaimana cara mencegah HIV-AIDS, bagaimana melaporkan kasus kekerasan, serta peran mereka sebagai remaja dalam mewujudkan lingkungan yang aman dan nyaman.

Plt. Kepala SMKN 1 Lembor Selatan, Yohanes Sumio Edamura, S.Pd dalam sambutannya, menyampaikan apresiasi mendalam kepada KPA Mabar, Pemuda Katolik, dan Anggota DPRD Manggarai Barat atas inisiatif dan kolaborasi dalam menyelenggarakan kegiatan yang sangat bermanfaat ini.

“Seminar ini adalah bekal berharga bagi siswa-siswi kami. Kami berharap mereka tidak hanya menjadi pelajar yang cerdas, tetapi juga warga negara yang peduli dan bertanggung jawab terhadap isu-isu sosial di sekitar mereka,” pungkasnya.

Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan pemahaman para pelajar SMKN 1 Lembor Selatan mengenai pentingnya perlindungan perempuan dan anak, serta bahaya HIV-AIDS, sehingga mereka dapat menjadi pelopor dalam menciptakan lingkungan sosial yang lebih sehat, aman, dan inklusif. *

Oke Bajo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *