Labuan Bajo, Okebajo.com – Aktivitas tambang emas ilegal kembali mencoreng wajah pariwisata Manggarai Barat. Kali ini, dugaan kuat mengarah pada seorang oknum anggota Polres Manggarai Barat berinisial W, yang disebut-sebut mengendalikan aktivitas penambangan liar di Pulau Sebayur Besar, Desa Pasir Putih, Kecamatan Komodo, NTT.
Informasi yang dihimpun media ini menyebutkan, empat orang pekerja asal Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB), terlihat melakukan penggalian emas dengan kedalaman hingga 50 meter dari permukaan tanah, berjarak sekitar 20 meter dari bibir pantai. Aktivitas itu disebut berlangsung lama.
“Saya lihat sendiri mereka gali emas di situ, kedalamannya bisa 50 meter. Ada empat orang yang bekerja, katanya dipekerjakan oleh seorang anggota Polres Manggarai Barat bernama W,” ungkap sumber terpercaya media ini yang enggan disebutkan namanya, Kamis (6/11/2025).
Menurut sumber tersebut, material hasil galian diangkut menggunakan sebuah speed boat besar yang diduga milik seorang Haji di Labuan Bajo yang dikemudikan oleh seorang kapten kapal bernama Haris warga Pulau Messah.
“Mereka angkut ratusan karung material pada malam hari gunakan speed. Belum lama ini karena dengar kabar akan ada operasi dari Mabes. Material itu dibawa ke Labuan Bajo atau ke Lombok dengan sejumlah mesin gelondong,” lanjutnya.
Masih menurut sumber itu, material tambang tersebut disembunyikan di salah satu lokasi di Labuan Bajo. Di lokasi itu pula, belasan mesin gelondong emas disebut disimpan untuk proses pengolahan lebih lanjut.
“Saya dengar hasil lumpur emas itu dijual oleh Pak W ke Lombok, jumlahnya bisa sampai berton-ton,” tambahnya.
Dikonfirmasi terpisah pada Kamis sore (6/11/2025), Haji yang disebut sebagai pemilik speed tersebut menyebut tidak mengetahui adanya aktivitas tambang emas ilegal di tanah miliknya yang berlokasi di Pulau Sebayur tersebut.
“Saya tidak tahu pak,,” Jawab Haji I singkat.
Sementara itu, W oknum anggota Polres Manggarai Barat ketika dikonfirmasi media ini pada Sabtu, 8 November 2025 pagi membantah terkait adanya informasi tersebut.
“Tidak benar om,” jawabnya singkat.
Informasi yang dihimpun media ini juga disebutkan bahwa oknum polisi W tidak bermain sendirian tetapi ada juga oknum-oknum lain yang terlibat sehingga aktifitas tambang emas ilegal tersebut bisa luput dari pantauan APH.











