Labuan Bajo | Okebajo.com | Manik pernak-pernik bernuansa budaya Manggarai, seperti Songke, Retu, Balibelo, Selendang, Topi Re’a mewarnai lapangan upacara bendera memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) di SDK Roe.
Tidak hanya itu. Antusiasme para pelajar SD mulai Kelas I hingga Kelas VI merayakan Hardiknas dengan penuh syukur dan semarak. Mereka mementaskan beragam kreativitas seni tari, seni musik, seni sastra dan berbagai pertunjukan lainnya.
Upacara Hardiknas 2 Mei 2023 berlangsung di halaman SDK Roe yang terletak di kawasan Puncak Bentang Alam Mbeliling, Desa Cunca Lolos, Kecamatan Mbeliling, Kabupaten Manggarai Barat, Flores, Nusa Tenggara Timur.
Kepala SDK Roe, Katarina Selina meringkaskan teks pidato Hardiknas 2023 Mendikbudristek selaras dengan konteks lokal Kabupaten Manggarai Barat.
Kuriulum Merdeka Belajar
Katarina menekanan beberapa esensi Kurikulum Merdeka Belajar merujuk pada tema Hardiknas 2023 “Bergerak Bersama, Semarakkan Merdeka Belajar” berdasarkan surat resmi Kemdikbudristek Nomor 12811/MPK.A/TU.02.03/2023.
Esensi Kurikulum Merdeka Belajar, kata dia, menggali bakat dan minat peserta didik untuk berkreativitas, berinovasi meningkatkan kualitas diri peserta didik.
Katarina membandingkan kurikulum pendidikan sebelumnya dengan hari ini. Dulu siswa dan guru dituntut untuk mematuhi seluruh peraturan yang berlaku kaku di satuan pendidikan.
Tapi Kurikulum Merdeka Belajar menekankan kreativitas dan inovasi peserta didik. Menggali bakat dan minat para peserta didik. Peserta didik belajar dengan lebih tenang karena aktivitas pembelajaran mereka dinilai secara lebih holistik oleh gurunya.
Demikian halnya Merdeka Mengajar bagi guru. Para guru sekarang berlomba-lomba untuk berbagi dan berkarya dengan hadirnya platform Merdeka Mengajar. Selain itu, guru-guru yang dulu membekukan berbagai peraturan yang kaku sekarang lebih bebas berinovasi di kelas dengan hadirya Kurikulum Merdeka Belajar.
Intinya, materi pelajaran yang diajarkan dan dipelajari di dalam ruang kelas harus bisa dipraktikkan, diimplementasikan melalui aksi nyata.
“Contohnya yang kita lakukan hari ini. Selama ini kita belajar tentang Seni Budaya dan Kesenian, maka hari ini kita praktikan. Anak-anak sekolah dan guru-guru memakai busana adat bermotif Manggarai. Ini menunjukkan identitas kita sebagai orang Manggarai. Kita menghargai adat dan budaya kita sendiri. Menghargai kearifan lokal. Pakaian yang kita pakai hari ini adalah hasil karya orangtua kita”, terang Katarina.
Selain itu, Ia mengatakan, kurikulum Merdeka Belajar membuka kesempatan seluas-luasnya bagi para peserta didik untuk belajar sesuai dengan bakat dan minatnya.
Karena itu, Katarina meminta setiap komponen yang ada dalam dunia pendidikan harus bergerak bersama bergotong royong, bertanggungjawab, kerja keras, berinovasi dan kreatif mewujudnyatakan tujuan pendidikan sesuai kurikulum Merdeka Belajar, Merdeka Mengajar.
“Hardiknas yang kita rayakan hari ini merupakan momentum yang tepat bagi kita untuk merefleksikan kembali apa saja yang sudah, sedang dan akan kita kerjakan. Yang kurang mariki kita perbaiki.
Ia juga mengharapkan peserta didiknya menjadi pelajar yang memegang teguh falsafah Pancasila. Menjadi pelajar yang mampu menyongsong masa depan dengan penuh optimisme. Pelajar yang Merdeka Belajar dan guru yang Merdeka Mengajar.
Bulan Merdeka Belajar
Dalam pidato Hardiknas 2023, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim menyoroti sejumlah isu pendidikan di tanah air, terutama perjalanan 3 tahun pelaksanaan program Merdeka Belajar.
Hal ini selaras dengan tema Hari Pendidikan Nasional 2023 “Bergerak Bersama Semarakkan Merdeka Belajar“.
Selain itu, Kemendikbudristek juga mencanangkan bulan Mei 2023 menjadi Bulan Merdeka Belajar. *