Stok Minyak Tanah Terkendali, Harga Stabil Rp25.000 Per Jerigen

Avatar photo
Antrian warga pembeli minyak tanah di pangkalan Dalong, Desa Watu Nggelek, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Kamis (7/12/2023). Foto/Robert Perkasa

Labuan Bajo | Okebajo.com | Terkendali, persediaan bahan bakar minyak tanah di sejumlah agen penyalur di Kabupaten Manggarai Barat, khususnya di kota Labuan Bajo dan sekitarnya. Harga  minyak tanah  di tangan penyalur pun stabil dibanderol  Rp 25.000 per jerigen setara 5 liter atau Rp5.000 per liter.

Sementara itu Harga Eceran Tertinggi (HET) BBM minyak tanah subsidi pemerintah Rp4.910 ribu per liter.

Ibu-ibu rumah tangga di Labuan Bajo mengaku bahwa mereka tidak ada kesulitan mendapatkan minyak tanah.  Saat dibutuhkan,  stok minyak tanah cukup tersedia di agen-agen penyalur.

Ibu-ibu rumah tangga yang tinggal  di Kampung Dalong, Desa Watu Nggelek, Kecamatan Komodo pun mengungkapkan  hal senada.

“Kami tidak tahu di tempat lain. Untuk kami yang tinggal di sekitar pangkalan ini belum mengalami kesulitan mendapatkan minyak tanah. Kebutuhan kami terlayani. Harga minyak tanah juga stabil”, ungkap beberapa ibu saat mereka mengantri minyak tanah di pangkalan  PT. Wardun Perkasa Jaya milik bapak Stanis Rumi, Kamis (7/12/2023) petang,

Puluhan warga dari berbagai kampung sekitar berbondong-bondong ke pangkalan  yang terletak di pinggir jalan Trans Labuan Bajo-Ruteng, tepatnya di  Dalong, Desa Watu Nggelek, Kecamatan Komodo.

Stanis Rumi menjelaskan pangkalan itu melayani kebutuhan minyak tanah bagi masyarakat di kampung Dalong, Watu Langkas, Nggorang, Wae Moto, Mamis dan kampung sekitar.  Bahkan ada juga pembeli yang dari luar kampung-kampung tersebut.

Stok cepat habis

Pangkalan tersebut menerima pasokan minyak tanah dari  Terminal BBM Reo tiga kali  seminggu, Selasa, Kamis dan Sabtu.

Kuota minyak tanah yang didistribusikan sebanyak 400 liter (2 drum)  atau setara 80 jerigen 5 liter sekali distribusi. Artinya, ada 80 pelanggan/pembeli yang terlayani sekali distribusi.

Menurut Stanis Rumi, jumlah kuota 400 liter itu langsung habis terjual.

“Sekali drop 2 drom berkapasitas 400 liter atau  setara 80 jerigen atau 80 pelanggan). Dan itu habis dalam hitungan menit. Jadwal berikutnya untuk  melayani pembeli  yang belum terlayani”, jelasnya.

Pakai Kartu Keluarga dan nomor antrian

Dalam melayani pembeli, ia menerapkan sistem pembelian menggunakan Kartu Keluarga dan nomor antrian. Cara itu dipakai agar semua warga kebagian jatah minyak tanah  untuk kebutuhan dapur. Cara ini juga dilakukan untuk menghindari pembelian dalam jumlah besar.

“Semua pelanggan lengkap dengan Kartu Keluarga dan diberi nomor antrian.  Kami utamakan mereka yang sudah menyerahkan Kartu Keluarga dan memegang nomor antrian. Hal ini agar semua pembeli terlayani secara baik dan adil. Jika masih ada stok, itu baru kami layani permintaan pembeli yang datang dari kampung lain. Bahkan ada juga pembeli dari wilayah Kecamatan Sano Nggoang”, jelas Stanis Rumi.

Hingga berita ini dihimpun, belum ada penjelasan resmi dari Dinas terkait  soal persediaan, harga dan mekanisme pendistribusian minyak tanah  guna memenuhi kebutuhan masyarakat setempat.

“Besok baru kami jelaskan”, tulis Kadis Prindagkop Kabupaten Manggarai Barat ketika dikonfirmasi Media ini via WhatsApp, Kamis petang. *

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *