Richard Sontani : Kami Tak Ingin Menjadi Politisi yang Kerap Mengumbar Janji Manis Tanpa Bukti Nyata

Avatar photo

Labuan Bajo, Okebajo.com – Calon wakil bupati Manggarai Barat nomor urut 1 Richard Sontani yang berpasangan dengan Mario Pranda mengatakan bahwa mereka tak ingin menjadi politisi yang kerap mengumbar janji-janji manis tanpa bukti nyata. Namun, kata dia, jika diberi mandat oleh masyarakat, maka akan bekerja dua kali lipat untuk perubahan Manggarai Barat di masa mendatang.

Pemimpin mempunyai tugas penting untuk menyejahterakan rakyat di daerah itu. Ia menyebut pemimpin hadir tidak untuk dilayani tapi pemimpin hadir untuk melayani masyarakat yang sudah memilihnya untuk menjadi pemimpin.

Hal itu disampaikannya saat bertandang ke Kampung Lewur, Desa Lewur Kecamatan Kuwus, Manggarai Barat, Kamis (3/10/2024) malam. Pada kesempatan tersebut, awalnya Richard Sontani membagikan perjalanan kariernya sebagai pegawai negeri sipil sejak usia 18 tahun.

Ia menempuh pendidikan di IPDN dengan fokus pada Manajemen Pembangunan Daerah dan melanjutkan studi S2 di Administrasi Pemerintahan Daerah.

Dirinya memutuskan untuk mundur dari jabatannya guna maju sebagai calon wakil bupati mendampingi Mario Pranda dengan tujuan membawa perubahan signifikan bagi Manggarai Barat.

Selama 23 tahun aparatur sipil negara (ASN), Richard telah menjabat di berbagai posisi penting di Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Manggarai Barat termasuk Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Program, Kepala Bidang Infrastruktur Kewilayahan, Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia, serta Kepala Bagian Administrasi Pembangunan.

“Kehadiran pemimpin itu harus menjadi letang temba laro jaong (penyambung lidah rakyat). Pemimpin hadir tidak untuk dilayani tapi pemimpin hadir untuk melayani masyarakat yang sudah memilih dia untuk menjadi seorang pemimpin,” kata Richard disambut tepuk tangan meriah dari ratusan warga yang hadir.

Ia meminta kepada warga yang hadir agar kedepannya tidak ada lagi cara masyarakat yang harus mendatangi pemimpin untuk berbuat sesuatu, akan tetapi pemimpin yang harus mendatangi dan menjawab langsung akan kebutuhan masyarakat.

“Kami akan membawa kepemimpinan tidak boleh ada lagi jarak antara rakyat. Ise ende, ise ema, ise kae, nggitu kole ngasang ise inang amang agu wan ngasang cucu tidak boleh ada jarak antara ite agu pemimpin,” ungkapnya.

Dirinya membeberkan terkait persoalan yang terjadi di Manggarai Barat saat ini terutama pemerataan pembangunan di bidang infrastruktur.

Ia meyakini, dengan pengalamannya sebagai Kepala Sub Bagian Perencanaan dan Program, Kepala Bidang Infrastruktur Kewilayahan, Kepala Bidang Pemerintahan dan Pembangunan Manusia, serta Kepala Bagian Administrasi Pembangunan, dirinnya mengetahui terkait persoalan di bidang infrastruktur terutama ruas jalan prioritas di daerah itu.

“Sehingga saya cukup hafal ketika ruas-ruas jalan yang menjadi prioritas, panjang jalan di Kabupaten Manggarai Barat ini 1.226, 89 Km,” pungkasnya.

Teriakan ‘Ganti Bupati’ Menggema saat Kunjungan Mario-Richard di Kecamatan Kuwus

Teriakan ‘ganti bupati’ begitu menggema ketika calon bupati dan wakil bupati Manggarai Barat, Mario Pranda-Richard Sontani atau yang dikenal Mario-Richard bertandang di Desa Lewur Kecamatan Kuwus, Kamis malam.

Kalimat ganti bupati mencuat kala ratusan masyarakat mendengar sambutan Mario-Richard dari atas panggung.

“Ganti bupati, ganti bupati,” teriak warga.

Mario-Richard bertolak dari Kota Labuan Bajo dan tiba di Desa Lewur sekira pukul 19.30 Wita. Di kampung Lewur, tim relawan serta simpatisan Mario-Richard mulai dari tingkat Koordinator Kecamatan (Korcam), Koordinator Desa (Kordes) sampai tingkat Koordinator Kampung (Korkam) intens mengawal dan membantu setiap kegiatan Mario-Richard.

Fransiskus Jehula, Ketua Korcam Kuwus mengungkapkan, di dua titik yang dikunjungi Mario-Richard disambut antusias oleh masyarakat setempat. Selain kampung Lewur rombongan bergeser ke kampung Suka, Desa Suka tepatnya di Rumah Adat Gendang Suka Banggang.

Menurut Fransiskus, antusias dari akar rumput di Desa Lewur dan Desa Suka benar-benar dari hati bukan hanya sekedar bicara dari mulut. Apa lagi, kata dia, saat orasi politik dari kedua Calon Bupati dan Wakil Bupati Mario-Richard yang tidak terlalu mengumbar janji.

Bahkan kata Fransiskus warga sangat optimis untuk memenangkan Mario-Richard.

“Antusias dari akar rumput itu betul-betul dari hati semua, bukan hanya sekedar di ucapkan saja,” imbuhnya.

“Acara tatap muka tadi malam itu di Kampung Lewur, dihadiri oleh keterwakilan warga dari empat rumah adat atau gendang, dari empat ini, rata-rata hadir semua keterwakilannya dan mereka berkomitmen untuk mengutus Paket Mario-Richard,” pungkasnya.

Hubungan Richard dengan Warga Kampung Suka

Usai melakukan tatap muka di Kampung Lewur Mario-Richard langsung menuju Kampung Suka, di sana Mario-Richard diterima di rumah Adat Gendang Banggang dengan prosesi acara Wuat Wa’i (mengutus) Mario-Richard bertarung di Pilkada 2024.

Menurut Fransiskus, antusias warga di kampung Suka sangat tinggi mengingat Richard Sontani memiliki hubungan erat dengan warga setempat.

“Sangat luar biasa sekali, apa lagi pak Richard ini kan dari masih ada hubungan darah dari kampung Suka, tidak salah kalau antusias dari tiga Gendang Banggang di Suka benar-benar memberikan dukungan dengan cara Wuat Wa’i pasangan Mario-Richard. Karena mengutus anak mereka sendiri,” ungkap Fransiskus.

Ia menambahkan sejak awal pihaknya sudah menyatakan dukungan dan berkomitmen membantu memenangkan Mario-Richard di pilkada 2024.

“Kami sudah berkomitmen memenangkan Paslon Mario-Richard sehingga sejak awal sosialisasi, silaturahmi, kami selalu bekerja sama di tingkat Korcam, Kordes maupun Korkam, serta kegiatan lainnya kami selalu ada dan mengawasinya” pungkasnya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *