Memalukan, Jubir Edi-Weng Diusir Keluar dari Ruangan saat Debat Perdana Pilkada Manggarai Barat

Avatar photo

Labuan Bajo, Okebajo.com – Debat perdana Pilkada Manggarai Barat 2024 yang seharusnya menjadi ajang adu gagasan justru ternoda oleh insiden tak terduga. Juru bicara pasangan calon (paslon) Edi-Weng, Servasius S. Ketua atau akrab disapa Ervas, nyaris terlibat adu fisik dengan operator dari King Production pada jeda istirahat, Rabu malam (16/10/2024), di aula D’Aj Hall, Labuan Bajo.

Debat yang mengangkat tema  “Peningkatan Kesejahteraan Ekonomi Masyarakat Berbasis Pembangunan Pariwisata Terintegrasi” itu berubah ricuh setelah sesi pertama penyampaian visi-misi.

Ervas, yang mengenakan atribut lengkap paslon Edi-Weng, tiba-tiba menghampiri tim operator dengan wajah penuh kemarahan. Adu mulut sengit pun terjadi, memancing perhatian banyak orang dan membuat suasana di dalam aula yang awalnya tenang mendadak memanas.

Nyaris terjadi bentrokan fisik, namun situasi segera diredakan oleh panitia. Ervas, setelah diamankan, akhirnya diusir dari ruangan guna mencegah ketegangan berlarut-larut. Meski situasi sempat memburuk, jalannya debat kembali normal setelah jeda yang tegang tersebut.

Saat ditemui usai kejadian, Ervas memilih bungkam.

“Tidak usah bro,” ucapnya singkat, menolak memberikan komentar lebih jauh.

Reaksi Pendukung dan KPU Mabar
Ketegangan tak hanya melibatkan Ervas dan kru operator, tetapi juga memancing reaksi dari para pendukung kedua paslon yang langsung merapat ke area kejadian. Untungnya, insiden ini tak sampai memicu bentrokan lebih besar. Namun, suasana aula debat terasa canggung dan penuh waspada setelah kejadian tersebut.

Ketua KPUD Manggarai Barat, Ano Parman, yang hadir dalam acara itu, mengaku belum menerima laporan resmi terkait insiden tersebut. Namun, ia berjanji akan melakukan evaluasi agar kejadian serupa tak terulang.

“Hal-hal semacam itu apapun yang menjadi kekurangan dalam debat kali ini akan kita perbaiki untuk kedepan,” ungkap Parman.

Ia juga menekankan pentingnya menjaga keharmonisan meski berbeda pilihan politik.

“Kami selalu mengharapkan agar kita semua baik pasangan calon, para pendukung, partai politik dan semua pihak itu kami ajak satu, rukun damai. Berbeda pilihan itu hal yang biasa. Kita tetap satu bingkai yaitu anak Manggarai Barat,” tandas Parman.

Debat yang dimoderatori Desy Natalia dari RRI itu seharusnya menjadi momen penting bagi paslon untuk mengadu gagasan terkait pembangunan pariwisata di Manggarai Barat.

Dua pasang calon, Christo Mario Y Pranda-Richard Tata Sontani (nomor urut 1) dan Edistasius Endi-Yulianus Weng (nomor urut 2), telah menyampaikan visi mereka mengenai bagaimana pariwisata dapat dimanfaatkan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Namun, insiden nyaris adu jotos ini mencoreng kesempatan penting tersebut. **

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *