Sedih, Dua Bocah Perempuan Asal Desa Pinggang Tewas Tenggelam di Sungai Wae Kebong

Salah satu korban saat tiba di Puskesmas Pagal - Foto: Okebajo.com/Adrianus Paju

Ruteng |Okebajo.com | Dua orang bocah perempuan berinitial SEE (13) dan SP (7), asal Kampung Pinggang, Desa Pinggang, Kecamatan Cibal, Kabupaten Manggarai, NTT, dikabarkan tewas usai tenggelam di sungai Wae Kebong, Sabtu (25/3) siang.

Naas, keduanya tak tertolong meski sempat berupaya dilarikan ke Puskesmas Pagal, Kecamatan Cibal, untuk mendapat perawatan medis.

Informasi yang berhasil dihimpun
media dari Kanisius Jabur, seorang warga Pinggang yang ikut mengevakuasi salah satu korban berinitial SP di lokasi kejadian mengatakan, kedua korban mendatangi lokasi sungai Wae Kebong mengikuti orangtua yang berkebun di sekitar bantaran kali.

Kanisius bersama warga lainnya lalu dikegetkan saat mendengar teriakan anak-anak lain yang ikut berenang bahwa ada yang tenggelam.

“Kejadiannya saya juga tidak tahu persis. Saya ke sungai setelah mendapat teriakan anak-anak lainnya kalau ada yang tenggelam. Saya bersama pekerja lain akhirnya langsung ke sungai untuk menolong”, ujar Kanisius saat ditemui media di Puskesmas Pagal, Sabtu.

Sesampainya di lokasi, terang Kanisius, salah satu korban yakni SP sudah tampak terapung tak berdaya di atas air kolam.

“Kami sampai di air, saya langsung membantu mengangkat SP yang terlihat
terapung di atas air”, ungkapnya.

Terpisah, Kepala Puskesmas Pagal, Fabiola B.K. Nengko melalui Saturnus Ndara selaku salah satu petugas medis yang menangani kedua korban mengatakan jika kedua korban tiba di Puskesmas Pagal dalam kondisi tidak sadarkan diri.

“Keduanya tidak sadarkan diri saat tiba di Puskesmas. Berdasarkan hasil pemeriksaan medis kondisi korban SEE ditemukan bibir kebiruan, nadi tidak teraba, vena karotis tidak teraba dan tidak ada luka disekitar tubuh, sementara hasil pemeriksaan terhadap korban SP ditemukan gigi dan gusi berdarah, nadi tidak teraba, vena karotis tidak teraba dan tidak ada luka disekitar tubuh”, ungkapnya.

Meski telah berupaya memberikan tindakan pertolongan yakni pemasangan oksigen RJP 5 siklus oleh petugas medis, namun naas nyawa kedua korban tak tertolong.

“Setelah diperiksa dokter Wayan Pada pukul 14.45 korban SEE dinyatakan meninggal dunia sementara korban SP dinyatakan meninggal dunia pukul 15.30”, ungkapnya.

Saat ini, jasad kedua korban telah kembali dihantarkan ke kampung halamannya bersama keluarga menggunakan mobil ambulance.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *