Ruteng, Okebajo.com – Aparat Kepolisian Resor (Polres) Manggarai, NTT, diminta segera menindak tegas dua terduga pelaku penipuan bisnis penjualan beras di wilayah Manggarai.
Desakan itu dilayangkan Wilibrodus Broto, korban dalam kasus itu usai melaporkan Ardi dan Daniel ke Polres Manggarai pada Senin (23/3) lalu.
Dalam laporan polisinya, Wilibrodus menduga telah terjadi pemufakatan jahat antara Ardi dan Daniel dalam kaitannya dengan bisnis jual beli beras yang ditawarkan ke Wilibrodus.
Atas laporan itu, Wilibrodus kian berharap agar kotak pandora berkedok bisnis penjualan beras para pelaku dapat segera dibongkar oleh aparat Polres Manggarai.
“Karena saya sudah melaporkan secara resmi kedua saudara terduga pelaku, yaitu Daniel dan Ardi, besar harapan saya agar bapak Kapolres Manggarai segera menangani kasus ini dengan cepat dan tegas”, kata pria asal Pagal, Kelurahan Pagal, Kecamatan Cibal itu saat diwawancara wartawan belum lama ini.
Diberitakan sebelumnya, Wilibrodus mempolisikan Ardi dan Daniel atas dugaan pemufakatan jahat terkait bisnis jual beli beras yang digeluti.
Dugaan ini mencuat lantaran Wilibrodus selaku korban mengakui telah mengantongi bukti kuat, bahwa dua orang penjual beras yang disebut-sebut bernama Ardi dan Daniel ikut terlibat dalam praktik haram penipuan itu.
Atas bukti- bukti kuat yang dikantongi itu, korban akhirnya melaporkan terduga pelaku Ardi dan Daniel, ke polres Manggarai, Nusa Tenggara Timur (NTT), pada Senin 20 Maret 2023 lalu.
Laporan itu tertuang dalam
Surat Tanda Penerimaan Laporan bernomor: STPL/ 72. b/ III/ 2023/ SPKT/ RES. MANGGARAI/ POLDA NTT.
Atas laporan itu, korban meminta pihak kepolisian dalam hal ini Polres Manggarai untuk segera mengusut tuntas dugaan keterlibatan jahat terduga pelaku, Ardi dan Daniel.
“Karena saya sudah melaporkan secara resmi kedua saudara terduga pelaku, yaitu Daniel dan Ardi, besar harapan saya agar bapak Kapolres Manggarai segera menangani kasus ini dengan cepat dan tegas”, kata Wilibrodus dalam wawancaranya dengan wartawan di Pagal, Jumat (24/3) malam.
Korban beberkan bukti juat keterlibatan Ardi
Dugaan keterlibatan Ardi atas praktik haram itu diakui korban berdasarkan bukti rekaman komunikasi telephone seluler serta pesan berupa chat yang terjalin diantara keduanya.
Salah satunya, terkait permintaan Ardi kepada korban untuk tidak melaporkan kasus ini ke polisi, melainkan mediasi kekeluargaan antara mereka.
Atas permintaan itu, korban menduga jika Ardi terlibat di dalamnya.
“Kalau dia tidak terlibat dalam kasus penipuan ini, lalu mengapa merasa seperti pelaku?”, tanya Wilibrodus.
Tak sampai di situ, terang Wilibrodus, bukti lainnya keterlibatan Ardi terkait pengakuan Ardi menyanggupi pengembalian uang kerugian Wilibrodus sebesar RP49.000.000.
Anehnya, dari total kerugian itu, ungkap Wilibrodus, yang siap dikembalikan Ardi senilai Rp45.000.000, dimana sebesar Rp15.000.000 akan ditransfer dengan alasan yang tidak diketahui, dan sebesar Rp30.000.000 lainnya ditawarkan Ardi sebagai harga pembelian mobil milik rekannya bernama Daniel yang saat ini masih ditahan Wilibrodus sebagai jaminan.
Dengan begitu, total Rp45 juta kerugian Wilibrodus dapat dikembalikan.
Lantas, perilaku Ardi terkait keinginannya mengembalikan uang tersebut memperkuat dugaan Wilibrodus jika Ardi dan Daniel saling bekerjasama.
“Kalau dia balik utuh saya punya uang Rp.49.000.0000, saya terima. Dan saya menduga Ardi bekerja sama dengan Daniel untuk menipu saya”, tegas Broto.
Menakar peran Ardi dan Daniel dalam kasus ini
Nama Ardi dan Daniel disebut-sebut dalam kasus ini bermula ketika pada Senin, 6 Maret 2023 lalu, sekitar pukul 10.00 Wita, Wilibrodus didatangi oleh Daniel di lapak dagangannya yang berlokasi di wilayah pasar Pagal, kelurahan Pagal, Kecamatan Cibal, Kabupaten Manggarai.
Daniel datang bersama seorang rekan Wilibrodus yang juga diketahui sebagai pedagang pasar Pagal bernama Fransiskus Ncuring untuk menawarkan bisnis jual beli beras.
Kala itu, Daniel mengakui jika dirinya merupakan anak buah dari seorang agen penjualan beras asal Lembor, Manggarai Barat. Pertemuan itu menghasilkan kesepakatan diantara keduanya, dimana Wilibrodus siap membeli sebanyak 5 ton beras yang ditawarkan Daniel dengan harga senilai Rp610.000 per 50 kilogramnya, termasuk ongkos muatan.
“Malamnya melalui pesan Whatsapp, Deni kemudian menghubungi saya dengan mengatakan jika beras yang telah dipesan akan dihantarkan pada Selasa 7 Maret 2023. Saya pun mengatakan bahwa transaksi pembayaran akan dilakukan usai dilakukan pengecekan kualitas beras yang dihantarkan di tempat. Dan itu juga kami sepakati”, beber Wilibrodus.
Pada Rabu, 8 Maret 2023, beras 5 ton pesanan Wilibrodus akhirnya tiba di Pagal menggunakan 2 unit mobil. Salah satu mobil muatan beras itu ditumpangi oleh si Ardi.
Ardi sendiri, terang Wilibrodus, disebut-sebut pengendara (sopir) mobil itu sebagai bosnya atau agen dari beras yang dihantarkan.
“Sebelum beras diturunkan, Ardi sempat menanyakan harga yang ditawarkan. Dan saat itu, Ardy sempat gelisah usai mendegar jawaban saya jika tawaran yang telah disepakati Rp610.000. Setelah itu, Ardi langsung menghilang entah kemana. Laku munculah si Deni yang telah bersepakat dengan saya itu”, tuturnya.
“Karena sesuai kesepakatan, diturunkanlah beras-beras oleh sopir kedua mobil itu. Lalu saya bersama Deni masuk kedalam lapak untuk melakukan transaksi pembayaran. Totalnya senilai Rp61.000.000”, sambungnya.
Selanjutnya, Deni lalu meminta Wilibrodus untuk mentranferkan uang beras tersebut senilai Rp20 juta dengan menyodorkan nomor rekening bosnya bernama Nuski. Sisanya senilai Rp49 juta akan diberikan tunai kepada Deni saat itu juga.
“Uang itu berhasil terkirim ke nomor rekening tujuan yang diberikan Deni”, ungkapnya.