Labuan Bajo | Okebajo.com |Wilhelmina Dahut yang terseret arus banjir, Jumat, 24 Maret dinyatakan hilang. Operasi pencarian korban yang dilakukan oleh Tim SAR Gabungan pun ditutup.
“Pencarian terhadap nenek Wilhelmina Dahut kami tutup hari ini dan korban dinyatakan hilang”, kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan selaku SAR Mission Coordinator (SMC), Mexianus Bekabel,S.Sos, MM dalam rilis resmi yang diterima Okebajo.com, Senin, 27 Maret.
Keluarga korban ikhlas
Mexianus menjelaskan alasan operasi SAR ditutup berdasarkan kesepakatan dengan keluarga korban.
“Mereka sudah mengikhlaskan korban. Mereka juga mengusulkan kepada Tim SAR Gabungan agar pencarian dapat dihentikan melalui surat pernyataan yang dibuat”, jelasnya.
Selain itu, kata Mexianus, operasi ditutup karena tidak ditemukannya tanda-tanda signifikan untuk penemuan korban.
Tim SAR Gabungan yang terdiri dari Tim Rescue Pos SAR Manggarai Barat, Polres Manggarai Barat, Polsek Lembor, Kodim 1612 Manggarai, BPBD Manggarai Barat, warga masyarakat setempat dan keluarga korban telah melaksanakan pencarian korban sejak Sabtu hingga Senin hari ini.
Ia menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya kepada seluruh anggota Tim SAR Gabungan dalam misi kemanusiaan ini.
“Pelaksanaan Operasi SAR dari hari pertama hingga hari ketiga telah berjalan dengan aman dan lancar sesuai rencana operasi SAR yang telah dibuat. Hal ini menjadi bukti solidaritas Tim SAR Gabungan dalam mencari korban”, ungkapnya.
Wilhelmina Dahut hanyut terseret arus banjir sungai Wae Melo pada Jumat, 24 Maret 2023 kemarin sekira pukul 18.30 Wita.
Nenek Wihelmina Dahut mendahului suaminya pulang dari kebun ke rumahnya di kampung Wae Dangka, Dusun Wae Dangka Desa Racang Welak Kecamatan Welak, Kabupaten Manggarai Barat.
Dalam perjalanan, nenek berusia 70 tahun itu menyeberang sungai Wae Melo. Ia terseret arus sungai yang meluap setelah hujan deras melanda wilayah itu. **