Oleh : Fransiskus Ndejeng *)
Okebajo.com | Perayaan Misa Minggu Palem dua ribuan tahun lalu; untuk mengenangkan kembali Yesus Raja Orang Yahudi memasuki kota Yerusalem, kota Daud.
Semua bangsa bergembira. Bergemuruh menyayikan lagu gembira “Hosana Putra Daud” memasuki kota Yerusalem sambil melambaikan daun palem di tangan menyambut kedatangan Yesus Putra Tunggal Allah di gerbang kota Yerusalem. Yesus, orang Nazaret itu memasuki kota Yerusalem. Anak-anak Ibrani dari berbagai suku bangsa yang mendiami kota Yerusalem dan sekitarnya hadir dan ikut melambaikan tangan seraya memegang daun palem di tangannya bersorak-sorai menyambut Sang Raja orang Yahudi.
Hari ini, 2 April 2023, semua umat Katolik di seluruh dunia merayakan Minggu Palem. Mengenang Yesus Kristus seorang Nabi utusan Allah untuk memenuhi janji Yahwe ketika manusia jatuh ke dalam pencobaan dan dosa asal. Seperti apa yang telah tertulis dalam kitab hukum Taurat Musa.
Peristiwa Minggu Palem yang telah terjadi 2000-an tahun lalu itu, untuk menggenapi janji Allah demi menyelamatkan umat manusia yang jatuh ke dalam lumpur dosa.
Janji Allah adalah sebuah janji keselamatan terhadap umat manusia. Namun, untuk memenuhi janji-janji itu; Allah mengutus seorang Anak Allah, Yesus Kristus, dalam rupa manusia. Allah menjelma menjadi manusia dan tinggal di antara umat manusia (Reinkarnasi)
Oleh sebab itu, umat manusia, dari berbagai suku bangsa di dunia; menyambut kedatangan Yesus di awal masa Paskah Tuhan di kota Yudea yang pimpinan Gubernur Pontius Pilatus merangkap Wali Kota Yerusalem.
Bersama para imam Yahudi mengadili Yesus tanpa ada kesalahan sedikitpun. Lalu, Yesus diserahkan kepada para serdadu untuk memanggul salib dosa demi umat manusia menuju puncak Golgota (Calvari), puncak Tengkorak. Melewati 14 tempat perhentian (etape 1-14) memanggul Salib dosa umat manusia menuju Golgota.
Perjalanan Yesus menuju kota Yerusalem, didampingi para murid, yang berasal dari berbagai kampung dan suku bangsa di tanah Yudea dan sekitarnya. Kecuali Yudas Iskariot, seorang kaum intelek, berotak pedagang, sebagai bendahara para Rasul, berasal dari kota Yerusalem. Dia mengkhianati Yesus dengan mencium pipi Yesus.
Yesus sebagai seorang Raja Yahudi, memasuki Gerbang Kota Yerusalem; tidak membawa pedang, busur dan anak panah. Tetapi, Dia membawa pesan perdamaian dan kasih setia Allah kepada umat manusia, dengan menyerahkan diriNya untuk diadili secara tidak manusiawi.
Kendatipun demikian, karena Yesus adalah utusan Allah dan Anak Allah, rela menyerahkan diri dan nyawaNya kepada para serdadu untuk disiksa bak seorang penjahat jahanam. Pakaiannya dilucuti dan diganti dengan jubah raja palsu. Dia diludahi, dirajam, ditikam, didera, ditusuk dan dimahkotai duri-duri di kepalaNya. Memanggul Salib yang tidak setimpal dengan kekuatan fisiknya.
Dia dikenal sebagai seorang pengkhianat Yesus; dimana dia menyerahkan dan menjual Yesus seharga 30 keping perak kepada pemuka agama Yahudi( Mat. 14-15). Kemudiaan diadili oleh Pontius Pilatus, dan menurut Pilatus; Yesus tidak ada kesalahan apapun terhadap orang Yahudi ini. Orang ini benar-benar Anak Allah.
Selain itu, ada seorang Rasul lain, yaitu Petrus yang menyangkal Yesus tiga kali menjelang ayam berkokok. Dimana Yesus Berdoa Kepada BapaNya di Taman Firdaus, untuk menyerahkan dirinya sesuai nubuat para Nabi.
Koor wujud pewartaan Sabda Allah
Koor Minggu Palem, 2 April 2023,
yang telah dinyanyikan oleh para guru dan karyawan Katolik
Paguyuban Santu Paulus SMP Negeri 1 Komodo Labuan Bajo hendak mewujudkan pewartaan Sabda Allah yang hidup dalam bentuk Koor yang meriah dan kompak. Sebagai bentuk perwujudan akan kehadiran Yesus di gerbang kehidupan hati dan karya kita.
Tugas perutusan umat Allah yang sehari-hari berkarya di SMP Negeri 1 Komodo, terletak di Jalan Mgr. Van Bechum, SVD. Sesuai dengan pembagian tugas panitia Paskah dan Pentekosten tahun 2023, dari Paroki Roh Kudus Labuan Bajo, Keuskupan Ruteng.
Apalagi, dengan kemajuan dunia pariwisata super premium. Orang Katolik, dan gereja Katolik, membutuhkan kesiapan sumber daya manusia yang berkualitas, berkarakter iman yang kokoh dan kuat. Sebagai pintu masuk bagi setiap suku bangsa yang datang, tinggal dan berkarya wisata di kota ini. Dengan beraneka tantangan, dan kompleksitas kehidupan seperti yang telah terjadi di Yerusalem, masa lalu, masa kini dan masa depan.
Para peserta Koor Paguyuban Keluarga Besar Katolik Santu Paulus SMP Negeri 1 Komodo
berkostum serba merah sebagai lambang keberanian untuk berkorban demi iman akan Tuhan Yesus yang hadir di Yerusalem. Juga, hadir di tengah kehidupan nyata kita setiap hari. Sebagai kota Yerusalem yang hidup di dalam hati sanubari kita.
Yesus, telah mengosongkan dirinya sebagai Anak Allah yang hidup. Menyerahkan diri seutuhnya di hadapan para Imam Kepala kota Yudea untuk dilucuti jubahnya dan dimahkotai duri. Didera, dan memanggul Salib Suci menuju bukit Golgota. Menghembuskan napas kehidupannya sebagai manusia di atas Palang Salib. Pada hari ketiga, Yesus bangkit dari Allah maut, dan menang jaya Alelluya !