Pemda Mabar Apresiasi Kajian Pendirian PTN Pariwisata di Wilayah NTT

Avatar photo
Wakil Bupati Manggarai Barat, dr. Yulianus Weng saat menyampaikan sambutan pembukaan kegiatan FGD (Focus Group Discussion).

Labuan Bajo | Okebajo.comcom | Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat memberi apresiasi kepada Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif RI, yang saat ini sedang melakukan kajian terkait rencana pendirian Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Pariwisata di wilayah NTT.

Apresiasi pemkab Manggarai Barat atas kajian itu disampaikan Wakil Bupati Manggarai Barat, dr. Yulianus Weng saat menyampaikan sambutan pembukaan kegiatan FGD (Focus Group Discussion) ‘Kajian Pendirian Perguruan Tinggi Negeri Pariwisata di wilayah Provinsi Nusa Tenggara Timur’, yang berlangsung di Ballroom Hotel Sazgo Labuan Bajo, Senin (07/08/2023).

“Atas nama Pemerintah dan masyarakat Kabupaten Manggarai Barat, saya menyampaikan apresiasi dan terima kasih yang setinggi-tingginya kepada Kementerian Parekraf RI melalui Politeknik Pariwisata Bali yang melakukan kajian ilmiah terkait pendirian Perguruan Tinggi Negeri Politeknik Pariwisata di daerah ini,” jelas Wabup Yulianus.

Menurut Wabup Yulianus, Pendirian PTN Pariwisata di wilayah NTT, merupakan kerinduan masyarakat NTT.

Harapannya, anak-anak NTT tidak lagi keluar daerah untuk melanjutkan pendidikannya, sehingga biaya pendidikan menjadi lebih ringan.
Kepada tim yang melakukan kajian, Wabup Yulianus memberi penegasan bahwa masyarakat NTT, mempunyai minat yang sangat tinggi akan pendidikan.

“Kebanggaan terbesar bagi orang tua di daerah ini adalah ketika mereka mampu menyekolahkan anak-anaknya sampai ke Perguruan Tinggi. Mereka sadar betul bahwa pendidikan itu merupakan investasi yang berdampak pada kualitas SDM,” kata Wabup Yulianus.

Karena itu, Wabub Yulianus menegaskan, bahwa pemerintah dan masyarakat Manggarai Barat sangat mendukung berdirinya Perguruan tinggi Negeri Politeknik Pariwisata di wilayah NTT. Apa lagi jika wilayah yang dipilih itu adalah Labuan Bajo.

Sementara itu, Dr. Irene Hanna H. Sihombing, SE.,MM. CHE selaku Ketua Tim Kajian memaparkan pariwisata di wilayah provinsi NTT umumnya dan di Kabupaten Manggarai Barat khususnya, memiliki potensi besar sebagai sektor penggerak ekonomi.

Karena itu, pendidikan Perguruan Tinggi Negeri bidang pariwisata perlu dibangun untuk menghasilkan sumberdaya manusia yang terampil dan terlatih, untuk mendukung pertumbuhan dan pengembangan pariwisata secara berkelanjutan.

“Masukan, ide dan pendapat dari pemangku kepentingan terkait rencana berdirinya Perguruan Tinggi Negeri Pariwisata ini sangat diharapkan. FGD hari ini bertujuan untuk membangun sinergi antara pihak terkait, mencapai kesepahaman dan memastikan kerjasama yang erat dalam upaya mencapai tujuan,” jelasnya.

I Made Sukadana, General Manager Sudama Resorts selaku narasumber pada kegiatan ini memaparkan bahwa industri pariwisata adalah industri yang sangat sensitif, harus melayani apa yang wisatawan inginkan. Seimbangkan kualifikasi dan kualitas.

Nara sumber lainnya, I Putu Eka Nila Kencana, menyampaikan kajian kelayakan pendirian PTN Pariwisata di wilayah NTT berdasarkan kebijakan pemerintah, yang salah satu referensinya adalah UU No.12 Tahun 2012 pasal 16 ayat 1 bahwa pendidikan vokasi merupakan Pendidikan Tinggi program diploma yang menyiapkan mahasiswa untuk pekerjaan dengan keahlian terapan tertentu sampai program sarjana terapan.

Kajian Kemenparekraf RI akan pendirian PTN Pariwisata di wilayah NTT itu dilakukan melalui tim dari Poletkenik Pariwisata Bali. Salah satu bentuk dari kajian itu dilakukan melalui FGD, yang berlangsung selama 2 hari, yakni tanggal 7-8 Agustus.

Adapun peserta yang dilibatkan, antara lain adalah perwakilan dari sejumlah OPD lingup Pemkab Manggarai Barat, seperti : Dinas Pariwisata, Ekonomi Kreatif dan Kebudayaan, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga.
Anggota lainya adalah perwakilan dari sejumlah asosiasi bidang pariwisata di Kab. Manggarai Barat, diantaranya : Asosiasi Perusahaan Perjalanan Wisata (ASITA) Manggarai Barat, Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Manggarai Barat, Gabungan Pengusaha Wisata Bahari Indonesia (GAHAWISRI) Manggarai Barat, Pengusaha Pariwisata Manggarai Barat Non Asosiasi, Perwakilan UMKM Manggarai Barat, Anggota Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Manggarai Barat dan Anggota Kelompok Nelayan Manggarai Barat.

Sejumlah kepala sekolah menengah dalam kota Labuan Bajo dan sejumlah tokoh masyarakat juga diundang sebagai peserta pada kegiatan ini.**

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *