Puisi  

Kumpulan Puisi Ephiphani

Avatar photo
Foto :Dolfina Epifania (Ephiphani)

Sarapan pagi ini
_______________

Pagi pagi sekali kau suguhkan secangkir kopi kisah
Hanya ada pahit dan gelap disana
Tetap saja ku teguk agar lepas dahaga
Pagi pagi sekali kau jamu dengan sepiring harapan
Masih hangat dipanggang waktu
Sekali lagi ku suap ke mulut bisu
Baris-baris ragu menggiling gelisah hingga rapuh
Pagi-pagi sekali kau suguhkan segenggam syahdu
Namun kali ini aku tolak
Karena nalarku sudah penuh hingga nafasku agak terengah-engah.

Melukis di Pasir

Bagaimana rasanya, menulis kisah di pasir putih?
Aku ingat baik kala itu, kamu begitu girangnya mengajak pasir putih membantumu mengukir.
Tentang jejak yang sudah tersapu pun terus saja kau lukis, tanpa memungkir.
Sayang, yang selalu kamu tapak telah terbawa pergi.
Tanpa tersisa, dan kamu masih disana.
Sayangnya, kamu disana tapi tidak ingin lagi.
Pasir sudah menepi, dan kamu mengurung sepi.
Di dalam lipatan ombak, kamu titipkan perih
Kian lama kian mengikis jejak-jejak yang pernah kamu tulis.
Lalu untuk apa kamu disana?
Kemarilah jika kamu sudah lelah
Mari pulang lalu menulis di kertas putih yang bersih dengan tinta yang terang.
Disana bukan pasir dan tak ada ombak.

Penulis: Ephiphani

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *