Oleh: Sil Joni*
Opini, Okebajo.com, – Pesta peringatan kelahiran ‘Penyelamat Dunia’, baru saja digelar. Semua umat Nasrani di seluruh dunia, termasuk Labuan Bajo, larut dalam sukacita menyambut kedatangan ‘Sang Juru Damai’ itu. Momen kebahagiaan Natal itu, rasanya belum menyingkir dari tubuh kita.
Kenangan tentang kemeriahan Natal belum terhapus, kini publik Labuan Bajo merayakan dengan gegap gempita kedatangan seorang Wali Kota dari tanah Jawa yang kebetulan saat ini sedang mengadu untung dalam kontestasi Pilpres.
Kunjungan ‘anak presiden Joko Widodo’ itu, rupanya mendapat perhatian khusus dari segenap warga kota pariwisata super prioritas ini. Beliau dipuja dan dielu-elukan bak seorang ‘mesias’ yang sebentar lagi akan membawa misi penyelamatan bagi publik yang masih didera oleh pelbagai kemelut politik. Boleh dibilang, pasangan dari Capres Prabowo itu seolah-olah tampil sebagai ‘pembawa perubahan dan keselamatan’ untuk warga di sini.
Sejauh ini, dari pemberitaan di media, kita hanya menonton dan membaca fragmen kegiatan dari ‘putra presiden’ itu, seperti blusukan di pasar Batu Cermin dan sesaat lagi akan bertatap muka dengan warga di Kaper. Kita belum membaca ‘pesan politik’ yang meluncur dari mulutnya terkait dengan posisinya yang saat ini tengah mengincar “kursi kuasa” sebagai wakil presiden.
Boleh jadi, para pendukung pemuda tampan ini, menaruh ekspektasi yang besar. Setidaknya, sebagai ‘putra Jokowi’, dirinya merupakan sosok yang pas untuk ‘meneruskan’ kejayaan dan prestasi politik yang ditorehkan bapaknya sendiri.
Kita tahu, di tangan presiden Joko Widodo, Labuan Bajo telah menjelma sebagai salah satu “kota modern’ di kawasan Timur Indonesia. Beliau berhasil ‘menyulap’ Labuan Bajo sebagai kota pariwisata internasional berlabel “super premium”. Kota ini semakin cantik, sedap dipandang, dan memikat untuk digauli oleh wisatawan dari seluruh penjuru bumi.
Cinta politik Jokowi terhadap Labuan Bajo tak perlu diragukan lagi. Setahu saya, Labuan Bajo merupakan kota di NTT dan bahkan Indonesia Timur umumnya yang sering dikunjungi oleh sang presiden. Kalau tidak salah, dirinya sudah delapan kali merasakan sensasi eksotika dan estetika kota ini.
Triliunan dana negara telah diinvestasikan demi mengakselerasi kemajuan sektor pariwisata di daerah ini. Rasanya, sangat masuk akal jika publik menaruh harapan kepada ‘putranya’ untuk melanjutkan kisah sukses Jokowi itu. Tidak heran jika kedatangannya kali ini disambut dengan hangat dan penuh antusias.
Bayangkan saja, anak ini masih berstatus sebagai calon wakil presiden (cawapres), tetapi aura penerimaan kita sepertinya ‘sang putra’ telah duduk di singgasana kekuasaannya. Mungkin ini sebuah indikasi bahwa pasangan calon (Paslon) Prabowo-Gibran menjadi kampium kontestasi. Sinyalemen ini, rasanya tidak terlalu berlebihan. Hasil survei yang dirilis beberapa lembagai survei kredibel menunjukkan bahwa Paslon ini unggul atas dua Paslon lainnya dengan selisih suara yang cukup lebar.
Pada sisi yang lain, jika dibaca secara netral, sebetulnya kedatangan Gibran itu tidak beda dengan ‘visitasi politik’ dari para pejabat negara atau politisi. Tidak ada yang istimewa dari kunjungan itu. Labuan Bajo adalah kota wisata. Boleh jadi, selain berjumpa dengan konstituen, keponakan dari eks ketua MK itu datang ‘rekreasi’ di sini. Katakan saja, dirinya ingin menikmati pesona keindahan alam sambil melaksanakan agenda politik. Sebuah ‘wisata politik’ digelar pada akhir pekan.
*Penulis adalah warga Mabar. Tinggal di Watu Langkas.