Labuan Bajo | Okebajo.com | Pemilu sudah selesai. Siapapun yang menang atau terpilih menjadi wakil rakyat, itulah pilihan rakyat. Mari kita rajut kembali tali persaudaraan yang sempat putus akibat perbedaan pilihan pada pemilu lalu. Mari bersatu menjaga stabilitas dan ketertiban di lingkungan kita masing-masing.
Kapolsek Kuwus, Ipda Arsilinus Lentar menggelorakan ajakan ini di hadapan ratusan umat yang mengikuti kegiatan “Minggu Kasih” di Gereja Tri Tunggal Maha Kudus Golo Ru’u, Kecamatan Kuwus, Manggarai Barat, Minggu, 25 Februari 2024.
Kapolsek mengajak semua pihak untuk bersama-sama membangun suasana damai dan harmonis. Menjaga keamanan dan ketertiban pascapemilu.
Ia berharap agar masyarakat Kuwus tidak terhasut atau terprovokasi oleh isu-isu menyesatkan dari pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab yang ingin mengganggu jalannya tahapan pemilu.
“Jangan sampai kita terhasut oleh pihak tertentu yang ingin memecah persaudaraan kita untuk mendapatkan keuntungan pribadi. Marilah tetap memelihara kerukunan antarsesama demi terciptanya situasi yang aman, damai dan kondusif pascapemilu ini,” imbauanya.
Bila ada persoalan segera laporkan kepada pihak kepolisian. Jangan main hakim sendiri karena akan berdampak dan merugikan diri kita sendiri. Hadapi suatu persoalan dengan kepala dingin, jangan sampai terpancing emosi sesaat.
“Apapun masalah yang terjadi di tengah masyarakat yang dapat mengganggu kamtibmas, laporkan segera kepada petugas kepolisian agar secepatnya bisa ditangani. Saya minta kerja sama dari kita semua untuk bersama-sama menjaga kamtibmas. Polri tidak bisa bekerja sendiri tanpa bantuan masyarakat,” ungkap perwira berpangkat inspektur polisi itu.
Menanggapi ajakan Ipda Arsilinus Lentar dan anggota kepolisian lainnya dalam kegiatan tersebut, umat gereja setempat menyambut baik upaya kepolisian terlibat aktif dalam kegiatan sosial dan spiritual di komunitas mereka.
“Kami mengucapkan terima kasih atas kehadiran dan dukungan dari pihak kepolisian. Ini membuktikan bahwa kepolisian peduli dengan kesejahteraan dan keamanan kami sebagai warga masyarakat,” ujar Maria, salah seorang umat Gereja Tri Tunggal Maha Kudus Golo Ru’u.*