Labuan Bajo, Okebajo.com, – Kejadian mengenaskan kembali terjadi di kampung Culu, Desa Tondong, Kecamatan Mbeliling, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur pada Sabtu, 13 April 2024. Tanaman kopi yang telah menjadi penopang hidup bagi warga setempat, Roby dan mama Sisi, tiba-tiba dibabat oleh seorang oknum yang tidak bertanggung jawab bernama Natus.
Menurut keterangan dari Benediktus Janur, SH, pengacara kedua korban, tanah tempat tumbuhnya tanaman kopi tersebut telah dikuasai oleh Roby dan mama Sisi selama puluhan tahun. Mereka telah dengan penuh kesabaran merawat tanaman tersebut, tanpa ada konflik yang mengganggu selama ini.
Namun, pada hari Sabtu yang tak terduga itu, Natus datang ke lokasi dan dengan tanpa belas kasihan, ia memutuskan untuk menebang semua tanaman kopi milik Roby dan mama Sisi. Tanaman yang telah berbuah lebat dan siap untuk dipanen itu hancur dalam sekejap oleh tindakan yang keji.
“Mereka kaget, ketika pada sabtu 13 April 2024, saudara Natus yang tinggal di Dalong, dan berasal dari Culu, Desa Tondong juga, sekitar pukul 12.00 wita, datang ke lokasi dan langsung melakukan penebangan terhadap kopi-kopi milik Roby dan mama Sisi,” ungkapnya
Benediktus menegaskan bahwa tindakan Natus adalah perbuatan sengaja untuk merampas hak milik warga tanpa alasan yang jelas. Dia juga menekankan betapa pentingnya tanaman kopi tersebut bagi Roby dan mama Sisi sebagai sumber penghidupan utama mereka.
“Oknum yang bernama Natus ini dengan secara sengaja dan tanpa hak ingin menguasai lahan warga milik Roby dan mama Sisi dengan cara menebang semua kopi yang sudah di tanam 20 tahun. Kopinya sudah berbuah dan siap di panen. Orang ini tiba-tiba datang menebang kopi milik Roby dan mama Sisi. Padahal harapan hidup kedua masyarakat ini bertumpuh pada penghasilan kopi ini, tutur benediktus,” jelasnya
Benediktus berharap agar aparat kepolisian untuk segera mengamankan oknum yang melakukan tindakan yang tidak terpuji dan merugikan orang lain ini.
Sementara itu, Roby warga yang lahan kopinya dibabat oknum yang tidak bertanggung jawab tersebut, menyampaikan rasa trauma yang dia alami saat ini.
“Saya dan mama Sisi mengalami ketakutan ketika saudara Natus datang dengan tiba-tiba membabat kopi milik kami dan itu terjadi di lahan kami sendiri. Saya dan mama sisi menyaksikan langsung aksi saudara Natus ini, dan kami tidak bisa mencegahnya, karena dia beringas dan siap melakukan aksi nekat yang lebih parah lagi,” ungkap Roby
Ia menuturkan bahwa lahan tersebut sudah mereka kuasai kurang lebih 50-an tahun.
“Kami tidak tau siapa dia ini dan dia tidak hubungan dengan tanah ini tiba-tiba seperti ini sekarang, semoga Aparat desa dan kepolisian ambil tindakan secepat sebelum masalah ini jadi serius dan melibatkan banyak keluarga,” tutupnya