Misteri Kematian Bayu Aji di Labuan Bajo Menyisahkan Tanda Tanya Besar bagi Keluarga

Avatar photo

Labuan Bajo, Okebajo.com – Kematian tragis Bayu Aji (26), warga Kelurahan Wae Kelambu Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, NTT, masih menyisakan tanda tanya besar bagi keluarga dan masyarakat. Keluarga menduga bahwa Bayu tidak meninggal akibat kecelakaan lalu lintas seperti yang diberitakan awalnya, tetapi ada kemungkinan faktor lain yang menyebabkan tragedi tersebut

Adenala Utluh Noor (32) kakak ipar Bayu kepada wartawan, Kamis 15 Agustus 2024 malam menjelaskan,
keluarga menduga Bayu meninggal bukan karena kecelakaan lalu lintas melainkan ada faktor lain.

Peristiwa bermula ketika rekan korban menghubungkan keluarga pada Senin (5/8/2024) dini hari, bahwa korban berada di Rumah Sakit Siloam Labuan Bajo karena kecelakaan.

“R temannya Bayu tiba-tiba menelpon istri saya dan memberitahukan bahwa Bayu sedang berada di Rumah sakit Siloam Labuan Bajo karena kecelakaan,” ujar Noor, Kamis (15/8/2024) malam.

Usai menerima kabar tersebut, sejumlah anggota keluarga mendatangi rumah sakit dan menemukan korban dalam kondisi kritis.

Saat itu keluarga tak menaruh curiga, semuanya dalam keadaan panik melihat sejumlah luka dan korban yang sudah yang terpasang berbagai peralatan rumah sakit di ruang IGD.

“Kita sempat berkomunikasi, Bayu pun menjawab meski terbata-bata karena terhadang dengan peralatan yang terpasang di leher dan mulutnya,” lanjutnya.

Hingga keesokannya Senin (5/8/2024) siang sekitar pukul 14.00 Wita, korban dikabarkan meninggal dunia oleh pihak rumah sakit.

Keluarga sangat terpukul tiba-tiba Bayu telah tiada. Bayu dikenal periang dan ramah di keluarga. Namun apa mau dikata, Tuhan berkehendak lain.

Dalam suasana duka yang mendalam, keluarga awalnya tak menaruh curiga apapun. Kecurigaan bermula saat rekan Bayu R, mengisahkan kepada keluarga bahwa korban malam itu sedang nongkrong bersama rekan lainnya yaitu R, E,T dan I di daerah Gorontalo, Kelurahan Labuan Bajo.

Menurut R kata Noor, malam itu dirinya pulang lebih dahulu sehingga ia tidak mengetahui secara persis peristiwa itu terjadi.

Namun apa mau dikata, R menampik bahwa malam ia sedang berada bersama korban. Padahal sepengetahuan keluarga, keduanya merupakan sahabat karib yang selalu sama-sama.

“Mereka teman dekat dan selalu sama-sama,” ujar kakak Bayu.

Tetapi kepada Noor, R menjelaskan, bahwa malam itu I dan rekan lainnya sedang bersama korban dalam kondisi pengaruh alkohol mengendarai sepeda motor dari arah Gorontalo menuju Labuan Bajo.

Tepat di salah satu belokkan masih di wilayah Gorontalo, korban menghantam trotoar hingga motornya cross dan menghantam kayu dipinggiran jalan hingga ke semak-semak.

Dari cerita di R, Noor menaruh curiga setelah melihat kondisi helm dan motor korban yang masih mulus hanya lecet ringan di batok motor.

Adapun kecurigaan lain saat jenazah Bayu dimandikan oleh pihak keluarga. Terlihat dengan jelas luka lebam di areal bibir dan mulut. Juga dua dua luka sayatan yang diduga akibat akibat hantaman benda keras di area dahi.

“Keluarga merasa janggal karena menemukan luka lebam dan luka sayatan itu, sementara di badan, tangan dan kaki koban masih normal,” ujar Noor diamini keluarga lainnya.

Karena itu keluarga menduga Bayu meninggal akibat penganiayaan.

Lapor Polisi

Keluarga pun mendatangi SPKT (Sentra Lelayanan Kepolisian Terpadu) Polres Manggarai Barat untuk melaporkan kejadian yang dirasa janggal itu.

“Kita melapor secara pidana kasus ini dan berharap pihak kepolisian segera mengungkap secara terang benderang. Keluarga meyakini bahwa korban meninggal bukan karena kecelakaan lalulintas,” tandas Noor bersama keluarga lainnya.

“Kita berharap pihak kepolisian segera mengusut kasus ini,” harapnya.**

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *