Manggarai Timur, Okebajo.com – Program BAKTI Aksi Tahun 2024 dari Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI) Kominfo bertujuan meningkatkan akses internet di wilayah-wilayah pelosok, termasuk sektor pendidikan, demi pemerataan akses digital. Namun, di lapangan, sejumlah sekolah masih merasakan dampak terbatasnya infrastruktur internet meskipun telah menerima program bantuan ini. Salah satu contohnya adalah SDI Nempong di Desa Liang Deruk, Kecamatan Lamba Leda Utara, Kabupaten Manggarai Timur.
SDI Nempong, salah satu sekolah yang mendapatkan bantuan jaringan internet melalui program BAKTI Kominfo ini menghadapi kendala saat melaksanakan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK) pada 30 dan 31 Oktober 2024. Kegiatan ANBK yang diikuti oleh siswa kelas V ini seharusnya berlangsung di sekolah. Namun, terbatasnya jangkauan dan kekuatan jaringan Wi-Fi memaksa siswa dan guru mencari titik sinyal yang lebih stabil di sekitar lingkungan sekolah.
Kepala SDI Nempong, Pius Pande, S.Pd, menjelaskan kepada media Okebajo.com bahwa meskipun tim teknis dari Kominfo telah memasang jaringan Wi-Fi di sekolah pada 8 Oktober 2024, sinyal tersebut tidak cukup kuat dan stabil untuk mendukung pelaksanaan ANBK. Akibatnya, guru dan siswa harus mencari titik jaringan alternatif di sekitar sekolah.
“Kami akhirnya menemukan satu rumah milik salah seorang guru yang memiliki sinyal lebih kuat, meskipun jaraknya sekitar 500 meter dari sekolah. Di sini kami melaksanakan ANBK secara darurat,” ungkap Pius.
Rumah salah seorang guru yang menjadi “pusat darurat” ANBK di SDI Nempong menyediakan tempat bagi 15 siswa SDI Nempong dan 3 siswa dari sekolah tetangga, SDN Golo Lando, untuk mengikuti ujian dengan perangkat komputer yang disesuaikan.
Ia menuturkan bahwa meskipun pihak sekolah telah berusaha semaksimal mungkin, siswa yang harus menempuh jarak hingga ratusan meter demi sinyal internet yang memadai menghadapi berbagai kesulitan, serta gangguan konsentrasi.
“Kondisi ini menjadi tantangan tambahan yang seharusnya tidak perlu dihadapi para siswa, terutama ketika mengikuti ujian yang penting,” ungkapnya
Kepala SDI Nempong berharap bahwa ke depan, Kominfo dapat mengevaluasi program BAKTI, khususnya pada aspek teknis seperti jangkauan dan kekuatan sinyal di lokasi penerima bantuan.
“Kami berharap Kominfo dapat lebih memperhatikan aspek teknis jaringan ini agar ke depannya lebih siap. Program ini sebenarnya sangat membantu jika diterapkan dengan baik, terutama bagi sekolah-sekolah di pelosok yang sangat membutuhkan dukungan internet stabil untuk mendukung pembelajaran daring maupun ujian,” tambah Pius.
Ia menambahkan bahwa selain mendukung ujian berbasis komputer seperti ANBK, jaringan internet yang memadai sekolah di pelosok juga penting dalam menunjang pembelajaran secara daring dan akses informasi. Di era digital saat ini, pemerataan akses internet berkualitas merupakan kebutuhan mendesak untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan kesempatan belajar yang setara. **