Tabungan Ratusan Juta Hasil Kerja Serabutan Selama Belasan Tahun Hangus Bersama Rumah Milik Aziz

Avatar photo

Labuan Bajo, Okebajo.com – Musibah memilukan menimpa Abdul Aziz (58), seorang pekerja serabutan di Kampung Lemes, Desa Macang Tanggar, Kecamatan Komodo, Manggarai Barat, NTT. Rumah panggung semi permanennya habis dilalap api pada Rabu (22/01/2025) sekitar pukul 16.20 WITA. Kebakaran diduga dipicu korsleting listrik, meninggalkan Aziz dan keluarganya dalam kesedihan mendalam.

Api mulai berkobar dari dekat meteran listrik dan dengan cepat melahap seluruh bagian rumah yang terbuat dari bahan mudah terbakar. Warga yang bergotong royong memadamkan api baru berhasil mengendalikannya sekitar pukul 18.00 WITA. Namun, saat itu, segalanya sudah terlambat.

“Saya sedang di rumah tetangga setelah salat Asar ketika mendengar teriakan warga. Ketika sampai, rumah sudah terbakar habis. Api sangat cepat membesar,” ujar Aziz dengan mata berkaca-kaca saat diwawancarai pada Kamis petang (23/01/2025).

Rumah yang menjadi tempat tinggal Aziz bersama istri dan anak-anaknya rata dengan tanah. Tak hanya kehilangan tempat berteduh, Aziz juga kehilangan seluruh barang berharga yang selama ini ia kumpulkan dari kerja kerasnya sebagai pekerja serabutan. Dua unit televisi, lima lemari kayu, sofa, kulkas, emas 50 gram, dan uang tunai sebesar Rp150 juta—tabungan hasil kerja kerasnya selama 15 tahun—semuanya hangus tak bersisa.

“Saya menyimpan uang itu di rumah karena kondisi kesehatan yang membuat saya sulit sering ke bank,” ungkapnya pilu.

Total kerugian akibat kebakaran diperkirakan mencapai Rp500 juta. Tabungan tersebut, hasil kerja serabutan dan penjualan ternak, adalah harapan Aziz untuk masa depan keluarganya. Namun kini, semua harapan itu hilang dalam sekejap.

Meski begitu, Aziz merasa terhibur oleh perhatian dan dukungan dari masyarakat serta pemerintah. Bantuan materi dan tenaga yang terus berdatangan memberikan secercah harapan di tengah musibah.

“Terima kasih kepada semua pihak yang membantu. Semoga Allah membalas kebaikan kalian,” tuturnya dengan penuh rasa syukur.

Kesedihan keluarga Aziz juga dirasakan oleh Rosmiati (31), putrinya yang bekerja sebagai bidan di Puskesmas Benteng. Ia turut kehilangan banyak barang berharga dan dokumen penting yang menjadi bagian tak terpisahkan dari pekerjaannya. Saat kejadian, Rosmiati baru saja selesai salat Asar dan sedang berada di luar rumah.

“Ketika tiba di rumah, semuanya sudah terbakar. Saya tidak bisa menyelamatkan apa-apa. Api begitu besar, semua harta benda kami ludes,” kenangnya.

Selain kehilangan gelang emas 3 gram, dua cincin masing-masing 2 gram, dan tabungan Rp20 juta yang ia kumpulkan sejak 2018, Rosmiati juga kehilangan dokumen penting, seperti KTP, ijazah, kartu BPJS, Surat Tanda Registrasi Bidan (STRB), dan Surat Izin Praktek Bidan (SIPB).

“Hanya baju di badan yang tersisa,” ujarnya lirih.

Rosmiati berharap pemerintah dapat mempermudah proses penggantian dokumen-dokumen penting yang terbakar. Ia juga berencana melaporkan kehilangan tersebut secara resmi ke pihak kepolisian pada Jumat (24/01).

Bagi mereka yang ingin memberikan bantuan, pintu rumah keluarga Aziz terbuka lebar. Semoga keluarga ini segera bangkit dari keterpurukan dan menemukan kekuatan untuk memulai kembali kehidupan mereka. **

Oke Bajo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *