Oleh: Maria Serfianti, S. Pd*
Opini, Okebajo.com – Setiap bulan Februari tepatnya tanggal 14, disepakati oleh publik dunia sebagai Hari Kasih Sayang (Valentine’s Day). Setiap kita, dengan aneka cara, coba mengambil bagian dalam merayakan Hari Kasih Sayang itu.
Konon, dikisahkan bahwa setiap tanggal tersebut orang-orang di seluruh dunia merayakan Valentine’s Day itu dengan bertukar kado, cokelat atau pun kartu ucapan. Pertanyaan kita adalah apakah perayaan itu hanya sebatas ‘tukar kado’? Benarkah ‘kado’ yang dipertukarkan itu sebagai ‘lambang cinta sejati’?
Bagi orang yang memaknainya sebagai hari kasih sayang, kado adalah hadiah yang paling ditunggu. Tetapi apakah hari kasih sayang itu hanya sekedar kado dan semacamnya? Tentu saja tidak. Untuk persepsi orang Indonesia mungkin kita merayakannya dengan hal-hal semacam itu. Tetapi untuk orang-orang di negara lain mungkin tidak.
Masing-masing negara kemungkinan mempunyai ‘tradisi yang unik’ dalam merayakan momen kasih sayang itu. “Tukar kado” hanya salah satu ungkapan dalam ‘berbagi rasa sayang’ kepada sesama. Tetapi, tidak dengan itu, ‘kasih sayang’, direduksi maknanya hanya soal kado semata.
Hemat saya, Valentine tidak harus diekspresikan dengan kado. Makna dari perayaan itu, berbeda untuk setiap orang. Bahkan anak-anak zaman sekarang, masih ada yang tidak tahu dengan Hari Valentine ini. Ketika ditanya soal kapan hal itu dirayakan, mereka malah diam karena memang tidak tahu.
Tetapi dikalangan anak milenial Hari Valentine bukanlah hal baru. Apalagi bagi yang punya pasangan, Hari Kasih Sayang merupakan hari yg paling ditunggu karena di momen ini mereka dapat bertukar kado denga orang yang disayangi. Tetapi, apakah di hari kasih sayang harus ada kado dan saling bertukar kado?
Apakah masih bisa dikatakan valentine kalau ‘harus’ dirayakan dengan bertukar kado, atau dengan memberi kartu ucapan kepada orang terdekat atau tersayang? Terkadang seseorang melakukan sesuatu itu karena hanya melihat apa yang terjadi di sekitarnya tapi tidak memaknai apa arti di balik yang ia lakukan.
Dengan adanya hari kasih sayang, mari kita berbagi dan menolong kepada orang-orang di sekitar kita. Itulah kado asli dan sesugguhnya. Yang lain itu, hanya sekadar gagah-gagahan. Happy valentine day!
*Penulis adalah Guru Bahasa Inggris SMK Stella Maris Labuan Bajo.