Borong, – Okebajo.com – Harapan warga Desa Nampar Tabang, Kecamatan Lamba Leda Utara, Kabupaten Manggarai Timur, untuk menikmati akses jalan yang layak akhirnya kandas. Proyek lapisan penetrasi (lapen) yang baru rampung Desember 2024 lalu kini telah rusak parah. Aspalnya terkelupas, mudah dicungkil, dan di banyak titik justru berubah jadi genangan air saat hujan turun.
Ironisnya, proyek jalan senilai Rp 650 juta yang bersumber dari Dana Desa Nampar Tabang Tahun Anggaran 2024 itu dikerjakan oleh CV Putri Gabrella dengan waktu 60 hari kalender. Namun baru beberapa minggu usai dikerjakan, tanda-tanda kerusakan mulai muncul.
Pantauan langsung media ini pada Jumat (11/7/2025) sore, tepatnya di ruas jalan penghubung antara Desa Nampar Tabang menuju Desa Liang Deruk menunjukkan kondisi yang memprihatinkan. Lapisan aspal tampak mengelupas, retakan menghiasi badan jalan, dan pondasi dasar yang seharusnya menjadi tumpuan justru terkesan dikerjakan tipis dan asal-asalan.
“Sejak Februari 2025 saya lihat sudah mulai rusak. Jalan bergelombang dan aspal terbuka. Ini tidak wajar. Kalau dikerjakan sesuai standar, mestinya bisa bertahan minimal tiga sampai lima tahun,” keluh Nikolaus, warga Desa Nampar Tabang dilansir Okebajo.com pada Jumat, (11/7) dari Kampiunnews.com.
Menurutnya, proyek jalan ini justru membawa kekecewaan besar bagi warga. Setelah puluhan tahun mendambakan akses jalan yang layak sebagai penunjang aktivitas ekonomi, warga kini justru merasa dibohongi.
“Belum setahun, sudah hancur. Kami mendesak agar pihak kontraktor bertanggung jawab dan aparat penegak hukum turun tangan. Jangan sampai dana negara yang seharusnya untuk kesejahteraan rakyat justru jadi ajang bancakan,” tegas Nikolaus mengutip Kamipiunnews.com.
Ia juga meminta agar inspektorat dan kejaksaan segera turun tangan memeriksa proyek tersebut. Menurutnya, pengawasan terhadap penggunaan Dana Desa harus dilakukan secara serius agar tidak terus menerus menyisakan kekecewaan di tengah masyarakat desa.
“Kami berharap agar pihak inspektorat dan kejaksaan sebagai pengawal keuangan negara dapat bekerja secara profesional dan objektif agar dana yang bersumber dari APBN benar-benar memberi manfaat nyata bagi masyarakat desa,” kata Nikolaus.
Ketika dikonfirmasi, Teofanus Karman, Direktur CV Putri Gabriela, mengakui adanya kerusakan pada beberapa titik jalan. Ia menyatakan telah berkomitmen dengan kepala desa untuk melakukan perbaikan.
“Memang ada beberapa titik. Tapi kami sudah komitmen dengan Pak Kades untuk perbaiki.” ujarnya singkat melalui pesan WhatsApp, Jumat (11/7/2025) malam.
Sementara itu, Kepala Desa Nampar Tabang, Hilarius Tegu, belum berhasil dikonfirmasi. Media ini masih terus berupaya mendapatkan keterangan resmi dari pihak pemerintah desa terkait tanggung jawab pengawasan terhadap proyek tersebut. **