Labuan Bajo | Okebajo.com | Kampus Politeknik eLBajo Commodus kembali menunjukkan komitmennya terhadap pengembangan masyarakat melalui kegiatan pengabdian di Desa Wisata Wae Lolos, Kecamatan Sano Nggoang, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Momen istimewa ini bukan sekadar pelatihan, melainkan perwujudan nyata dari semangat kolaborasi lintas batas.
Inovasi ke Dapur Masyarakat
Di bawah tajuk “Product Innovation In Pastry & Beverage Product In Wae Lolos Village”, tim dari Prodi Pengelolaan Perhotelan Politeknik eLBajo Commodus—terdiri dari dosen dan mahasiswa—mengadakan Workshop yang berfokus pada peningkatan kapasitas Kelompok UMKM setempat. Kehadiran Mrs. Ria, seorang pimpinan dari PUM, sebuah NGO terkemuka dari Belanda, semakin memperkaya kegiatan ini.
Fokus pelatihan adalah pemanfaatan kekayaan alam lokal. Ibu-ibu rumah tangga dilatih cara inovatif mengolah hasil kebun petani menjadi produk bernilai jual tinggi: Teh Herbal, Jus Sawi, Bak Pao Ubi Ungu.
Semangat gotong royong tampak jelas di ruangan pelatihan. Ibu-ibu serius mengikuti setiap arahan, bahu-membahu meracik adonan dan minuman. Harapannya, produk olahan seperti teh herbal dan jus sawi ini dapat dimanfaatkan sebagai welcome drink yang layak saji, memberikan kesan lokal yang hangat kepada wisatawan yang berkunjung.
Mrs. Ria dan Filosofi Kolaborasi Lintas Batas
Dalam sambutannya, Mrs. Ria menekankan inti dari PUM dan visinya untuk pariwisata berkelanjutan. Ia menyoroti kolaborasi sebagai kunci sukses global, sebuah kekuatan magis yang lahir ketika beragam perspektif bertemu untuk mencapai tujuan yang sama.
“PUM believes in the power of collaboration, and in the magic that happens when diverse perspectives meet. When bringing together unique expertise, all pursuing the same goal, solutions that no one had thought of before are generated. Creating value that cuts through borders and benefits everybody involved.”
Lebih lanjut, Mrs. Ria memberikan pandangan penting bagi Desa Wisata Wae Lolos yang sedang berkembang. Pengelolaan desa wisata tidak boleh hanya berfokus pada keuntungan semata. Pariwisata berkelanjutan harus menopang pelestarian alam dan budaya, serta memberdayakan masyarakat sebagai pemilik sejati identitas desa.
Menatap Masa Depan Wae Lolos
Wae Lolos selama ini telah bertumbuh dari semangat gotong royong dan keyakinan bahwa kemajuan harus dicapai bersama. Nilai-nilai yang dibawa oleh PUM—pertemuan perspektif, kerja lintas batas, dan manfaat bersama—dirasakan sangat sejalan dengan filosofi desa.
Pertemuan dan workshop hari ini menjadi pengingat sekaligus penyemangat.
Membangun desa wisata bukan perlombaan siapa yang paling cepat maju, tetapi tentang siapa yang mampu berjalan jauh dengan prinsip keberlanjutan dan kemitraan yang kuat.
Kolaborasi antara Politeknik eLBajo Commodus, PUM, dan masyarakat Wae Lolos menandai langkah awal yang bermakna menuju masa depan yang lebih cerah, di mana pangan lokal menjadi bintang, dan pariwisata berkelanjutan menjadi nafas desa. *
(Robert Perkasa)











