Charles Angliwarman Bongkar Fakta di Balik Isu Kepengurusan DPD PSI Manggarai Barat

Avatar photo
Iklan tidak ditampilkan untuk Anda.

Labuan Bajo, Okebajo.com – Ketua DPD Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Manggarai Barat, Ignasius Charles Angliwarman, S.Si, menegaskan bahwa tudingan dirinya sebagai pemimpin otoriter dalam penentuan struktur kepengurusan PSI adalah tidak benar.

Charles dengan tegas membantah tudingan tersebut dan menilai pemberitaan sejumlah media yang beredar belum lama ini tidak sesuai fakta.

Iklan tidak ditampilkan untuk Anda.

Pernyataan ini ia sampaikan dalam agenda kopi bareng bersama insan pers di Sekretariat DPD PSI Manggarai Barat, Sabtu (6/12/2025) sore.

Charles menilai isu yang beredar di sejumlah media massa itu muncul dari kesalahpahaman. Ia menegaskan bahwa PSI Manggarai Barat selalu terbuka terhadap kritik.

“Kalau ada kritik dan saran, kami justru berterima kasih. Kritik itu tanda bahwa mereka mencintai PSI,” ujar Charles.

Tepis Tuduhan Tidak Berdayakan Masyarakat Lokal

Salah satu isu yang menyeret namanya adalah tudingan bahwa PSI Manggarai Barat tidak memberdayakan masyarakat lokal dalam penyusunan struktur partai. Charles dengan tegas membantah hal itu.

“Semua pengurus ber-KTP Manggarai Barat. Tidak ada satu pun orang luar yang kami masukkan dalam kepengurusan,” tegasnya.

Ia menambahkan bahwa seluruh pengurus di 12 kecamatan, mulai dari tingkat DPD, DPC hingga PAC, semuanya adalah putra-putri daerah Manggarai Barat. Pernyataan itu diperkuat oleh kehadiran Ketua PAC PSI Kecamatan Mbeliling, Filmon Santosa, yang mendampingi Charles.

“Tidak mungkin kami bawa orang dari luar Manggarai Barat untuk memimpin DPC Lembor Selatan. Kami selalu memberdayakan masyarakat lokal,” tambah Charles.

Bekerja Sesuai AD/ART dan Struktur Resmi PSI

Charles juga membantah isu lain yang menyebut dirinya bekerja tidak sesuai AD/ART partai.

“Saya bukan pemilik partai. Saya pekerja partai yang ditunjuk DPP melalui DPW untuk membesarkan PSI di Manggarai Barat,” tegasnya.

Ia menjelaskan bahwa setiap perubahan struktur kepengurusan harus melalui proses resmi, yakni diajukan ke DPP untuk mendapatkan pengesahan. Jika dianggap belum sesuai, maka DPP meminta revisi.

“Kami hanya mengusulkan. Keputusan final tetap berada di DPP,” terangnya.

Dalam kesempatan tersebut, Charles juga memberi klarifikasi terkait sejumlah pihak yang mengaku sebagai anggota struktur kepengurusan PSI namun kemudian mengembuskan isu negatif ke publik.

“Mereka itu tidak masuk dalam struktur pengurus,” tegasnya.

Charles menambahkan, jika ada individu yang mengklaim sebagai kader atau simpatisan PSI, maka ada syarat mendasar yang harus dipenuhi.

“Pertanyaannya, apakah mereka ini anggota simpatisan PSI? Kalau iya, mereka harus punya KTA. Setahu saya, mereka belum memiliki KTA,” tutup Charles.

Ketua Badan Saksi Daerah PSI Manggarai Barat, Agatha Jelita, juga angkat bicara mengenai isu-isu yang beredar. Menurutnya, sebagian besar tuduhan muncul dari pihak yang hanya melihat dari luar tanpa memahami realitas internal partai.

“Dari luar mungkin terlihat berbeda. Tapi ketika sudah masuk dan melihat langsung, semuanya tidak seperti yang diisukan,” ungkap Agatha.

Oke Bajo

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *