Borong | Okebajo.com |Bupati Manggarai Timur, Agas Andereas rutin mengunjungi sekolah-sekolah yang tersebar di sejumlah kecamatan.
Terbaru mengunjungi sekolah sekolah di Kecamatan Leda Utara, berpusat di SMPN 2 Lamba Leda di Weleng pada Senin, 27 Maret 23. Kecamatan Lamba Leda Utara memiliki 19 SD Negeri, 6 SD Swasta, 1 Madrasah Ibtidayah, dan 9 Sekolah Menengah Pertama.
Sebelumnya, Bupati Agas telah mengunjungi beberapa sekolah antara lain SMPN Rosa Mistika Waerana; SMPN 9 Borong, SMPN 6 Borong, dan kunjungan kerja ke 59 sekolah di Kecamatan Elar Selatan yang dipusatkan di SMPN Satap Ratalai.
Agenda kunjungannya meninjau penerapan kurikulum merdeka di sekolah-sekolah tersebut.
Bupati Agas menekankan kesuksesan implementasi kurikulum merdeka di setiap satuan pendidikan, tidak terlepas dari peran kepala sekolah, para pendidik, tenaga kependidikan, masyarakat dan siswa.
Kepala Sekolah adalah pendukung dan motivator para tenaga kependidikan dan tenaga pendidik untuk mengembangkan karir dan berinovasi.
Guru adalah penggerak merdeka belajar. Sebagai penggerak guru dituntut untuk membangun hubungan efektif dengan peserta didik dan komunitas sekolah.
Masyarakat berpartisipasi melalui materi, pemikiran, tenaga/fiskal, serta partisipasi moral.
“Saya ingin menekan juga kepada para siswa agar berpartisipasi aktif dalam setiap proses pembelajaran sehingga tujuan dan cita-cita kalian bisa terwujud secara optimal dan komprehensif”, pinta Bupati Agas.
Kolaborasi
Bupati Agas mengingatkan bahwa spirit kurikulum merdeka ialah kolaborasi semua stakeholder demi mewujudkan pendidikan yang berkualitas dan berkarakter.
Selain berkolaborasi, kreativitas dan inovasi juga spirit penting dalam penerapan kurikulum merdeka.
Semua elemen harus mempunyai kemauan dan kemampuan untuk mengembangkan kreativitas dan inovasi.
“Kreativitas menjadikan kita hidup dan inovasi menjadikan kita pribadi yang siap maju. Semangat ini harus kita upayakan bersama. Tidak menyerah pada keterbatasan”, kata Bupati Agas.
Ia menegaskan, setiap generasi memiliki tantangan tersendiri.
Untuk zaman sekarang, pertanyaannya bukan lagi mau jadi apa, tapi apa yang kamu sukai dan bisa kamu lakukan.”
Karena itu, Sekolah harus menjadi rumah yang nyaman untuk siswa belajar dan mengembangkan diri.
Capaian hasil belajar anak-anak sangat ditunjang oleh kondisi, kemanan dan kenyamanan lingkungan sekolah.
Kurikulum merdeka belajar memberikan ruang yang luas bagi siswa untuk mengembangkan kemampuan dan bakatnya.
Untuk itu, dukungan semua pihak di luar anak menjadi sangat penting untuk memaksimalkan pengembangan kualitas anak.**