Densus 88 Menggagalkan Rencana Aksi Teroris Jelang KTT ASEAN di Labuan Bajo

Avatar photo
Skandal Terungkap, Densus 88 Menggagalkan Rencana Aksi Teroris Jelang KTT ASEAN di Labuan Bajo
Densus 88 mengamankan NN terduga anggota Kilafatul Muslimin yang hendak melakukan Aksi Amaliah sebelum perhelatan Asean summit ke-42 di Labuan Bajo, Manggarai Barat, NTT

Labuan Bajo, Okebajo.com, – KTT ASEAN ke-42 yang baru saja selesai diselenggarakan di Labuan Bajo, hampir berakhir tragis.  Beruntung pasukan Densus 88 ATR siaga dan bertindak cepat. Densus 88 berhasil mengamankan seorang terduga anggota Kilafatul Muslimin yang diketahui berencana melakukan aksi amaliah selama KTT ASEAN tersebut berlangsung.

Keberhasilan Densus 88 ini tidak lepas dari upaya mereka yang dilakukan dengan sangat rahasia.

Mereka melakukan penangkapan terhadap seorang terduga teroris berinisial NN, yang telah lama mempersiapkan diri untuk melakukan aksinya.

Mengutip harianjaraknews.id, berdasarkan informasi dari sumber terpercaya bahwa NN adalah seorang pria muda putus sekolah SMA berusia 21 tahun.

Tampak tidak mencurigakan pada pandangan pertama. Namun, di balik penampilannya yang biasa-biasa saja, ia memiliki niat kuat untuk mengorbankan nyawanya dalam jihad amaliah.

Melalui akun Facebook pribadinya, NN mengumumkan kesiapannya untuk mati syahid demi khilafah dan membela ulil amrnya, Abdul Qodir Hasan Baraja.

Ketika Densus 88 mengetahui rencana NN, mereka tidak mau mengambil risiko.

Mereka menyadari bahwa NN bisa memanfaatkan momen KTT ASEAN untuk melancarkan aksi terorismenya.

Penangkapan secara rahasia

Pada tanggal 6 Mei 2023, pukul 14.31 WITA, tim dari Densus 88 ATR Polri melakukan penangkapan terhadap NN di kampung halamannya di pinggiran kota Labuan Bajo.

Pelaksanaan Operasi penangkapan teroris ini dengan sangat hati-hati dan rahasia.

“Pimpinan Densus 88 memerintahkan agar tidak menimbulkan kehebohan di kalangan masyarakat demi menjaga situasi yang kondusif menjelang KTT ASEAN,” ungkap sumber tersebut

Mereka hanya mengerahkan pasukan dalam jumlah yang terbatas untuk meminimalkan ketakutan warga sekitar.

“Setelah lakukan penangkapan, NN kemudian bawa ke kantor Polres Manggarai Barat untuk lakukan pendalaman informasi sebelum akhirnya Ia diterbangkan ke Jakarta pada 14 Mei 202,” jelasnya

Tindakan cepat dan efektif dari Densus 88 telah berhasil menggagalkan rencana aksi terorisme yang dapat mengancam keamanan dan ketertiban selama KTT ASEAN.

Anggota kilafatul Muslimin

Ternyata, NN adalah anggota Kilafatul Muslimin, sebuah organisasi yang telah lama menjadi sorotan dan dicurigai memiliki keterkaitan dengan kelompok terorisme transnasional seperti ISIS dan Al-Qaida.

“Aktifitas NN sudah terpantau sejak lama. Ia kerap menonton video-video tentang aktifitas Jihad dari kelompok ISIS dan Al-Qaidah di Suriah, Irak dan Afghanistan. Ia juga secara rutin meng-upload video yang Ia tonton tersebut ke media sosial, seraya menuliskan seruan untuk melakukan aksi Jihad Amaliah,” jelasnya

Selain itu, dalam keseharian juga, kata sumber tersebut, bahwa NN rutin berlatih berbagai teknik beladiri, baik tangan kosong maupun senjata, guna mempersiapkan diri dalam melakukan aksi Amaliah.

Lantas bagaimana seorang NN yang baru berusia 21 tahun bersentuhan dengan pemikiran radikal hingga mendorongnya ingin melakukan Aksi Amaliah?

Mengutip dari media harianjaraknews.id bahwa sejak tahun 2020 silam, NN berbai’at pada ormas Khilafatul Muslimin dan mendapatkan kartu anggota.

Anak muda inipun terlihat sangat aktif dalam mengikuti berbagai pengajian maupun aktifitas lain dari organisasi tersebut.

Meskipun Kilafatul Muslimin belum secara resmi dilarang, namun beberapa ahli terorisme telah menemukan bukti kuat tentang hubungan organisasi ini dengan kelompok terorisme tersebut.

Peristiwa terorisme

Sejarah juga mencatat beberapa peristiwa terorisme yang melibatkan anggota Kilafatul Muslimin, seperti gerakan komando jihad tahun 1976, teror Warman tahun 1979, peledakan candi Borobudur di Jawa Tengah tahun 1985, dan kasus talang sari di Lampung pada tahun 1989.

Bahkan Ulil Amri Kilafatul Muslimin, Abdul Qadir Hasan Baraja, seorang tokoh utama dalam organisasi tersebut, telah dua kali mendapatkan hukuman karena kasus terorisme.

Pertama, pada Januari 1979, Baraja terlibat dalam Teror Warman dan lakukan penanhanan selama 3 tahun.

Kemudian, ia tertangkap lagi dan lakukan penahanan selama 13 tahun terkait dengan kasus bom di Jawa Timur dan peledakan candi Borobudur pada awal tahun 1985.

Terbaru, pada tahun 2023, penahanan terhadap Baraja kembali terjadi. Ia mendapat hukuman 10 tahun penjara karena penyebaran paham yang bertentangan dengan Pancasila.

Selain itu, keterlibatan anggota Kilafatul Muslimin dalam kegiatan terorisme dan adanya ideologi yang sejalan dengan kelompok teroris. Seperti ISIS dan Al-Qaida menjadi keprihatinan serius bagi keamanan dan stabilitas negara. Radikalisme dan terorisme merupakan ancaman terhadap perdamaian dan persatuan nasional.

Upaya pencegahan dan penangkalan terorisme oleh Densus88 ATR sangatlah penting dalam menjaga keamanan negara.

Melalui operasi yang Mereka lakukan dengan rahasia dan kecepatan. Mereka berhasil menggagalkan rencana aksi terorisme NN dan mencegah potensi tragedi kemanusiaan selama KTT ASEAN.

Pemerintah dan lembaga terkait perlu terus meningkatkan kerja sama regional dan internasional dalam memerangi terorisme.

Perlu melakukan penguatan hukum dan pengawasan terhadap organisasi yang memiliki potensi terorisme. Serta upaya pendidikan dan deradikalisasi untuk mencegah munculnya pemikiran radikal di kalangan masyarakat.

Musuh kemanusian

Terorisme dan radikalisme bukanlah representasi dari agama, suku, ras, atau kelas sosial tertentu. Mereka adalah musuh kemanusiaan yang harus tumpas bersama.

Semua pihak harus berperan aktif dalan menjaga perdamaian dan kebersamaan hidup dalam keragaman di bawah langit Indonesia yang luas.

Perhelatan KTT ASEAN ke-42 di Labuan Bajo, Manggrai Barat, NTT telah sukses berkat tindakan pencegahan oleh Densus 88 ATR.

Namun, keberhasilan ini juga menjadi peringatan bagi kita semua. Sehingga tetap waspada terhadap ancaman terorisme dan radikalisme yang masih ada di sekitar kita.

Hanya dengan kerjasama dan kesadaran bersama, kita dapat menjaga kedamaian dan stabilitas negara demi masa depan yang lebih baik. **

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *