Jika Dipercayakan Jadi Gubernur NTT, Johni Asadoma Optimis Jadikan Sabu Raijua Daerah Penyumbang Garam dan Ikan Tuna Terbesar di Indonesia

Avatar photo

Sabu Raijua, Okebajo.com  – Mantan Kapolda Nusa Tenggara Timur, Irjen Pol (Prn) Jhoni Asadoma, melakukan kunjungan ke pulau terselatan Indonesia yaitu Kabupaten Sabu Raijua, Provinsi Nusa Tenggara Timur, pada Kamis 3 Juni 2024.

Mantan orang nomor satu di Polda NTT ini, bertatap muka langsung dengan masyarakat adat kampung Mamata di Kecamatan Sabu Barat. Selain itu ia juga bertatap muka dengan masyarakat adat di Kecamatan Sabu Tengah, serta beberapa rumah adat di wilayah Pulau Besar.

Di kampung adat Mamata yang letaknya tidak jauh dari kota Seba, Irjen Pol (Prn) Drs.Jhoni Asadoma, M.Hum disambut secara adat oleh masyarakat setempat dan di beri nama tersayang orang Sabu yaitu “Nabula”.

Irjen Pol (Prn) Drs.Jhoni Asadoma, M.Hum., dalam sambutannya menyatakan bahwa Kabupaten Sabu Raijua adalah salah satu kabupaten yang terletak di wilayah terselatan Indonesia yang baru terbentuk sebagai daerah otonomi baru di NTT.

Sabu Raijua sangat kaya akan sumber daya serta kental akan adat istiadatnya. NTT umumnya kaya akan suku budaya, perlu kita menjaga dan melestarikan,  sebab budaya itu murah disebut tapi mahal untuk di maknai atau diartikan.

Bagi orang- orang yang baru berkunjung ke pulau ini, Sabu Raijua merupakan kepulauan yang unik, tutur pria yang dikenal santun dan selalu berempati terhadap penderitaan sesama ini

Sabu Raijua ramah adatnya dan budaya cium sabu adalah aset budaya yang jarang di kenal dunia dan di Sabu Raijua  bukan saja budaya cium sabu, tetapi sumber daya khususnya kelautan sangat menjanjikan.

“Saya Jhoni Asadoma, jika dipercaya sebagai Gubenur Nusa Tenggara Timur Periode 2024-2029, pada bulan Nopember 2024 oleh masyarakat Nusa Tenggara Timur, akan menjadikan Sabu Raijua menjadi salah satu wilayah penyumbang garam dan ikan tunah terbesar di Indonesia,” ungkap Jenderal Bintang Dua dan Bakal Calon Gubernur NTT, Periode 2024-2029 ini.

Asadoma percaya bahwa melalui pengembangan sektor-sektor strategis seperti kelautan, perikanan, peternakan, dan pertanian, NTT dapat mengatasi tantangan kemiskinan yang telah lama menghantui provinsi ini. Selain itu, pembangunan infrastruktur yang kuat akan mendukung terciptanya lapangan kerja dan kemajuan ekonomi yang merata.

“Bukan saja keluar dari testimoni kemiskinan, tetapi melalui kelautan dan perikanan, peternakan, pertanian, akan menciptakan; Lapangan Kerja, keluar dari masalah stanting, pembangunan infrastruktur yang baik dan hilangnya kemiskinan yang selama ini menjadi brand sosial bagi seluruh masyarakat Nusa Tenggara Timur,” tegas pria yang memiliki segudang prestasi ini.

Dalam kunjungannya, Asadoma juga menyoroti keunikan budaya Sabu Raijua, termasuk tradisi “cium sabu” yang jarang dikenal di luar daerah ini.

“Hari ini saya diberi nama sabu yaitu Mabula dari kampung adat Namata, Kecamatan Sabu Barat, saya Kagum akan budaya dan alam Sabu Raijua,” tambahya lagi dengan penuh bangga.

Ia mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjaga dan melestarikan warisan budaya serta memanfaatkan kekayaan alam sebagai fondasi pembangunan yang berkelanjutan.

“Mari menjaga, merawat, melestarikan aset budaya, mengolah kekayaan alam yang Tuhan sudah berikan untuk menciptakan sumber daya manusia yang cerdas demi pembangunan Daerah dan  Ekonomi keluarga,” tutupnya

Untuk diketahui safari politik ke Sabu Raijua , Irjen Pol (Prn) Drs. Jhoni Asadoma,M.Hum kali ini didampingi langsung oleh Ketua dan Tim Pemenangan Relawan Jhoni Asadoama (RaDja) Kabupaten Sabu Raijua.**

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *