Labuan Bajo | Okebajo.com | Gereja Keuskupan Ruteng mengembangkan 1000 anakan jeruk siam madu di wilayah Kevikepan Labuan Bajo. Lokasi pengembangannya di wilayah Stasi Roe dan Stasi Culu.
Distribusi 1000 pohon jeruk madu menyasar kebun para petani/umat di dua Stasi tersebut.
Romo Beny Jaya, Pr mengatakan, pengembangan 1000 pohon jeruk siam madu merupakan salah satu bentuk nyata implementasi program ekonomi berkelanjutan Keuskupan Ruteng untuk umat di wilayah Manggarai Barat.
Hari Minggu 19 Maret kemarin, Romo Beny Jaya turun langsung membagikan 1000 pohon jeruk madu kepada umat di stasi Roe, Desa Cunca Lolos dan Culu, Desa Tondong Belang, Kecamatan Mbeliling.
“Suatu saat, ya tiga tahun lagi, jeruk di kota Labuan Bajo akan datang dari wilayah ini. Asal saja mereka merawatnya dengan baik disertai dengan pemupukan yang baik”, kata Romo Beny Jaya.
Mantan Vikep Borong itu mengatakan bahwa pengembangan buah-buahan di Manggarai Barat sesuai dengan pemetaan wilayah. Ia berharap agar stok buah-buahan di Labuan Bajo tidak lagi didatangkan dari luar.
“Kita coba membangun komunikasi dengan pemerintah atau dengan sponsor lain bisa membantu mewujudkan mimpi kita agar Kabupaten Manggarai Barat bisa menjadi sumber buah-buahan bagi pasarnya”, ujar Pastor, mantan Komisi PSE Keuskupan Ruteng itu.
Untuk itu, Romo Beny mengimbau para petani di wilayah itu agar tekun menanam buah-buahan.
“Hanya dengan menciptakan keunggulan di tiap wilayah dapat meningkatkan pendapatan rakyat”, ujarnya.
Menurut Romo Beny, selain jeruk, jenis buah-buah lain pun bisa dikembangkan di Manggarai Barat.
Ia menyebut, anggur, manggis, alvokat, sirsak, kelengkeng, sawo unggul, dll dapat dikembangkan.
Berdasarkan pemetaan dan pengamatannya, Sirsak bisa dikembangkan di wilayah Nunang,
Alvokat bisa di semua tempat dan bisa difokuskan di Werang, Nunang dan Ndoso.
Manggis bisa dikembangkan di daerah dingin seperti di Kolang mulai dari Golowelu sampai Tueng. Kelengkeng bisa di daerah Welak. *