Hilang Terseret Banjir di Welak, Nenek WD Ditemukan di Lembor

Avatar photo
Nenek WD hilang terseret banjir Wae Melo, Kecamatan Welak sejauh 40 Km, ditemukan di Wae Raho, Kecamatan Lembor. Foto/Humas Polres Manggarai Barat

Labuan Bajo | Okebajo.com |Nenek WD (70 tahun) yang sebelumnya dilaporkan hilang terseret banjir telah ditemukan tak bernyawa di pinggir sungai Wae Raho, Kampung Heak, Desa Golo Ndeweng, Kecamata Lembor, pada hari ini, Jumat, 31 Maret 2023 sekira pukul 09.00 Wita.

Terseret banjir sejauh 40 km

“Korban ditemukan oleh warga, sekitar 40 kilometer dari lokasi ia terseret arus sungai saat banjir berlangsung”, ungkap Kapolsek Lembor, IPDA Yostan Alexanderia Lobang, SH yang dirilis Humas Polres Manggarai Barat, Jumat malam ini.

Ia jelaskan, saat ditemukan,  posisi korban berada di atas bebatuan di pinggir sungai Wae Raho, Kecamatan Lembor.

Setelah ditemukan, jenazah nenek WD  dievakuasi anggota Polsek Lembor bersama keluarga korban dan warga sekitar.

Selanjutnya diserahkan kepada pihak keluarga untuk dilakukan proses pemakaman.

“Proses evakuasi dilakukan oleh anggota Polsek dibantu keluarga korban. Medan yang cukup sulit membuat proses evakuasi membutuhkan waktu lama,” ungkap Perwira balok satu itu.

Jenazah korban berhasil dievakuasi
sekira pukul 15.10 Wita dan langsung diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan.

Diberitakan Media ini sebelumnya,
nenek WD (70 tahun) dilaporkan  hilang terseret banjir sungai Wae Melo di Desa Racang Welak, Kecamatan Welak, Kabupaten Manggarai Barat.

Peristiwa itu terjadi ketika nenek WD pulang dari kebun menuju rumahnya di kampung Wae Dangka, Dusun Wae Dangka, Desa Racang Welak Kecamatan Welak, Jumat, 24 Maret 2023 sekira pukul 18.30 Wita.

Tim SAR Gabungan bersama warga setempat melakukan pencarian selama tiga hari tetapi hasilnya nihil.

Karena tidak ditemukan, operasi SAR kemudian dinyatakan ditutup Senin, 27 Maret 2023 berdasarkan permintaan pihak keluarga korban.

“Pencarian terhadap korbam kami tutup hari ini dan korban dinyatakan hilang”, kata Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan selaku SAR Mission Coordinator (SMC), Mexianus Bekabel,S.Sos, MM  dalam rilis resmi yang diterima Okebajo.com, Senin, 27 Maret 2023.

Saat itu, Mexianus menjelaskan alasan operasi SAR ditutup berdasarkan kesepakatan dengan keluarga korban.

Selain itu, operasi SAR ditutup karena tidak ditemukannya tanda-tanda signifikan untuk penemuan korban.

“Mereka sudah mengikhlaskan korban. Mereka juga mengusulkan kepada Tim SAR Gabungan agar pencarian dapat dihentikan melalui surat pernyataan yang dibuat”, jelasnya.*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *