Ratusan Jemaat GMIT Gunung Salmon Gelar Pawai Obor Paskah di Labuan Bajo

Avatar photo
Ratusan jemaat GMIT Gunung Salmon Labuan Bajo ikut pawai obor Paskah, Minggu (9/4/2023) dini hari Wita. Foto/Humas Polres Manggarai Barat

Labuan Bajo | Okebajo.com |Ratusan jemaat Gereja Masehi Injili di Timor (GMIT) Gunung Salmon, Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat menggelar tradisi pawai obor Paskah pada Minggu dini hari, 9 April 2023.

Pendeta Yeni Sofiany Isliko, S.Si  memimpin pawai tersebut diikuti oleh para jemaat GMIT Gunung Salmon yang berjumlah kurang lebih sekitar 400 orang, anak muda, ibu rumah tangga dan juga orangtua.

Pawai dimulai pukul 04.15 Wita dari  halaman Gereja GMIT Gunung Salmon,  Kampung Air, Pos Lantas, Pertigaan Yosep Adu, Puncak Waringin, Kampung Ujung dan berakhir di Gereja GMIT Gunung Salmon.

Tiba di halaman Gereja, para jemaat mengumandangkan lagu-lagu puji-pujian sukacita sambil menunggu fajar merekah untuk merayakan Hari Paskah.

Meski diguyur hujan gerimis selama pawai, namun tidak menyurutkan semangat para jemaat untuk mengikuti tradisi tahunan itu.

Sepanjang perjalanan, para jemaat menyanyikan madah pujian Paskah menunjukkan sukacita Yesus Sang Juru Selamat telah bangkit dari antara orang  mati dan naik ke surga.

Setelah pawai, ratusan jemaat masuk ke Gereja GMIT Gunung Salmon untuk merayakan Misa Paskah.

Dikawal ketat Polisi

Kapolres Mabar, AKBP Felli Hermanto, S.I.K., M.Si. melalui Kabag Ops, AKP Roberth M. Bolle mengatakan, pawai obor Paskah  dikawal ketat puluhan personil Gabungan Kepolisian,  TNI dan Pol PP Manggarai Barat.

“Untuk kegiatan pawai obor Paskah, kekuatan personel yang dilibatkan
dalam pengamanan itu kurang lebih 30 personel gabungan. Pengamanan dilakukan agar pawai berjalan aman dan kondusif serta demi mencegah adanya gangguan kamtibmas. Kami pandu hingga pelaksanaan ibadah pagi sehingga berjalan aman,” ungkapnya.

Tradisi pawai obor Paskah sudah dilakukan sejak Injil masuk ke Tanah Flobamora yakni 409 tahun silam. Tradisi ini tidak hanya digelar di Kota Labuan Bajo, namun hampir semua daerah di NTT.

Sementara itu salah seorang jemaat mengapresiasi pihak Kepolisian yang senantiasa mengawal kegiatan mulai dari pawai obor hingga pelaksanaan ibadah pagi.

“Ini sangat luar biasa, karena dengan adanya petugas Kepolisian, kami bisa melaksanakan kegiatan dari pawai hingga ibadah berjalan dengan aman dan nyaman,” pungkasnya.*

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *