KPA Mabar Sosialisasi HIV AIDS di Puskesmas Rekas

Avatar photo

Labuan Bajo | Okebajo.com | Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) Kabupaten Manggarai Barat melakukan Sosialisasi HIV AIDS di Aula Puskesmas Rekas, Desa Kempo, Kecamatan Mbeliling, Rabu, 31 Mei 2023.

Hadir mengikuti kegiatan  ini  puluhan relawan Warga Peduli AIDS (WPA) dari beberapa Desa yang ada di wilayah kerja Puskesmas Rekas. Desa  Kempo, Poco Golo Kempo, Watu Galang, Golo Desat, Desa Nampar Macing dan Desa Cunca Lolos, para petugas kesehatan Puskesmas Rekas dan Puskesmas Wae Nakeng Kecamatan Lembor sebagai mitra kerja KPA Kabupaten Manggarai Barat.

Narasumber dalam sosialisasi ini adalah  Sekretaris KPA Kabupaten Manggarai Barat, Dr. Bernadus Barat Daya dan
dr. Fransiskus Tandang didampingi dr. Luh Putu Lilik Wahyuni Utami, Chresentia Setia  dan Adrianus Rambung dari Puskesmas Wae Nakeng.

dr. Fransiskus Tandang menjelaskan  bahwa HIV merupakan virus penyebab dasar AIDS.  Sedangkan AIDS adalah sekumpulan gejala dan infeksi yang timbul karena rusaknya sistem kekebalan tubuh manusia akibat infeksi virus yang menyebabkan kekurangan imun.

“HIV menyerang kekebalan tubuh kita uang dinamakan sel darah putih. Sel darah putih di dalam tubuh kita tugasnya untuk melawan semua penyakit yang masuk di dalam tubuh kita. Misalnya Corona masuk ke dalam tubuh kita, sel darah putih lawan.  Jeleknya HIV ini, dia serang sel darah putih. Misalnya, ada satu pulau dikuasai tentara melindungi warga satu pulau. Virus HIV ini serang ini tentara. Sehingga tubuh kita tidak memiliki pertahanan lagi”, jelas dr. Frans Tandang.

Penyebab HIV/AIDS sebagian pada kelompok rawan mempunyai risiko besar tertular HIV penyebab AIDS, yaitu:
Orang yang berperilaku seksual dengan berganti-ganti pasangan, Pengguna narkoba suntik, Pasangan seksual pengguna narkoba suntik, Bayi yang ibunya positif HIV.

Penularan HIV/AIDS melalui hubungan seksual (anal, oral, vaginal) yang tidak terlindungi (tanpa kondom) dengan orang yang telah terinfeksi HIV.

Melalui Jarum suntik/tindik/tato yang tidak steril dan dipakai bergantian.

Melalui atau mendapatkan transfusi darah yang mengandung virus HIV,

Melalui Ibu penderita HIV Positif kepada bayinya ketika dalam kandungan, saat melahirkan atau melalui air susu ibu (ASI),

HIV tidak ditularkan melalui hubungan sosial yang biasa seperti jabatan tangan, bersentuhan, berciuman biasa, berpelukan, penggunaan peralatan makan dan minum, gigitan nyamuk, kolam renang, penggunaan kamar mandi atau WC/Jamban yang sama atau tinggal serumah bersama Orang Dengan HIV/AIDS (ODHA).

Tanda dan Gejala Klinis Penderita HIV/AIDS 

Berat badan menurun lebih dari 10 % dalam 1 bulan

Diare kronis yang berlangsung lebih dari 1 bulan,

Demam berkepanjangan lebih dari 1 bulan,

Penurunan kesadaran dan gangguan-gangguan neurologis

Dimensia/HIV ensefalopati Infeksi jamur berulang pada alat kelamin wanita.

Pencegahan HIV/AIDS yaitu :

Menggunakan kondom pada setiap hubungan seks berisiko,

Tidak menggunakan jarum suntik secara bersama-sama.

Ia juga mengatakan, bahwa sampai saat ini belum ada obat yang dapat mengobati AIDS, tetapi yang ada adalah obat untuk menekan perkembangan virus HIV benama pil ARV (Anti Retroviral) sehingga kualitas hidup ODHA tersebut meningkat. Obat ini harus diminum sepanjang hidup.

Kegiatan ini dibuka KTU Puskesmas Rekas, Sofia Semian mewakili Kepala Pusksmas Rekas  yang sedang cuti.

Acara awal dipandu oleh MC Sli Joni dan Moderator Harun Armin Bahali dari KPA Kabupaten Mabar.

“Terima kasih kepada KPA Manggarai Barat yang telah memilih Puskesmas Rekas sebagai tempat Sosialisasi HIV AIDS kepada masyarakat, khususnya yang berada di wilayah kerja Puskesmas Rekas,” ungkapnya.

Ia berharap kepada peserta sosialisasi agar mengikuti kegiatan ini berdasarkan niat. Tidak hanya sekadar menenuhi undangan. Sofia Semian menegaskan sosialisasi HIV AIDS ini sangat penting.

“Karena kita sudah diundang mengikuti kegiatan, semoga dapat mengikutinya dengan niat. Tidak asal memenuhi undangan. Sosialisasi HIV AIDS ini sangat penting.  Sehingga setelah kegiatan ini, kita yang hadir ini dapat memberikan informasi yang benar kepada masyarakat. Dengan demikian tidak ada lagi stigma negatif kepada saudara kita yang mungkin terpapar HIV AIDS,” pintanya. *

Penulis: Robert PerkasaEditor: Robert Perkasa

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *