Labuan Bajo | Okebajo.com | Bupati Manggarai Barat, Edistasius Endi sekaligus Ketua Komisi Penanggulangan AIDS Manggarai Barat meminta para pelajar dan generasi muda di wilayah itu menjadi pewarta HIV AIDS agar Mabar tanpa HIV AIDS, Pariwisata tanpa HIV AIDS.
Bupati Edi Endi menggelorakan seruan moral itu ketika menutup kegiatan Lomba Cerdas Cermat dan Pidato tingkat SMA/SMK yang digelar KPA Mabar selama dua hari, 30-31 Oktober 2023 di Family Center Verbiti SKY Provinsi SVD Ruteng di Ketentang-Labuan Bajo, Jalan Dei Verbiti No. 1 Ketentang-Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat.
“Adik-adikku semua adalah generasi masa depan daerah ini karena di tangan kalian bisa melanjutkan semua harapan dan cita-cita yang telah dititipkan oleh para pendiri bangsa ini. Kalian harus menjadi duta untuk mewartakan bahwa HIV AIDS ini sungguh tidak baik. Kita harus berantas virus ini supaya generasi yang ada di Kabupaten ini menjadi generasi yang penuh harapan”, pinta Bupati Edi Endi.
“Kita memiliki komitmen yang sama dan satu di tengah kemajuan industri pariwisata kita, yakni Manggarai Barat Bebas dari HIV AIDS”, tandasnya.
Terima kasih
Bupati Edi Endi menyampaikan terima kasih berlimpah kepada KPA Mabar yang menginisiasi kegiatan tersebut. Juga kepada dewan juri para kepala sekolah, guru pendamping dan siswa-siswi yang telah mengikuti kegiatan lomba Cerdas Cermat dan Lomba Pidato tentang HIV AIDS.
“Terima kasih yang berlimpah kepada pak Dus dan segenap anggota KPA Mabar, Dewan Juri, Kepala sekolah, guru serta anak-anakku sekalian atas kepedulian dan dukungan kalian semua terkait HIV AIDS”, ucapnya.
Bupati Edi Endi menyebut makna yang terdalam dari kegiatan itu bukan tentang siapa yang juara atau tidak juara.
“Pesan yang mau disampaikan oleh pemerintah melalui KPA adalah satu, yaitu kita semua, adik adik yang telah mengikuti lomba harus menjadi pewarta. Menjadi corong pemerintah agar masyarakat dijauhkan dari HIV AIDS. Saya kira itu pesannya”, kata Bupati Edi Endi.
Kalau lomba pidato dan cerdas-cermat hanya semata-mata untuk meraih juara, maka kegiatan serupa bisa dilaksanakan di sekolah atau oleh Dinas Pendidikan.
“Kalau lomba ini semata-mata untuk juara, saya kira tidak harus momen seperti ini. Bisa melakukannya di sekolah, di Dinas. Tapi pesan terdalam yang mau disampaikan bahwa anak-anakku semua siap menjadi orang terdepan untuk mewartakan kabar tentang HIV AIDS. Bahwa Kabupaten Manggarai Barat bebas dari HIV AIDS. Karena ketika Kabupaten ini bebas dari HIV AIDS, maka para wisatawan yang datang di sini tidak ragu. Mengapa? Karena itu jaminannya”, tegasnya.
Bupati Edi Endi juga menegaskan pariwisata selalu berbanding lurus dengan pergaulan bebas.
Kendati demikian, Bupati Edi optimis, bahwa di tengah bebasnya pergaulan, kita sebagai pelajar dan generasi muda menunjukkan komitmen, jati diri dan budaya bahwa kita tidak berpengaruh sedikitpun dengan situasi seperti itu.
“Anak-anakku semua adalah orang terdepan untuk kita bersama-sama mewujudkan harapan ini. Sebab ketika dampak HIV AIDS menjadi dominan, sama artinya kita akan kehilangan harapan. Sementara syarat mutlak suatu daerah yang sedang berkembang menuju maju kita harus punya harapan dan komitmen bersama”, ujarnya.
“Pekerjaan rumah kita bersama dan adik-adik semua tidak berhenti di ruangan ini. Predikat juara satu,dua atau juara tiga maupun yang belum mendapatkan juara bukanlah akhir dari seluruh perjuangan. Tetapi ini awal untuk mewujudkan semua cita-cita besar dan harapan kita bersama.
Biarkanlah pada saatnya orang tidak hanya decak kagum dengan eksistensi dan potensi daerah ini, tetapi juga mereka merasa betah berada di Kabupaten ini karena Mabar tanpa HIV AIDS, Pariwisata tanpa HIV AIDS.
“Sekali lagi, kami titipan semua harapan dan cita-cita kita bersama ini tidak hanya kepada anak-anakku yang mengikuti iven ini tetapi juga kepada seluruh kalangan generasi muda”, pinta Bupati Edi Endi.
Terus lakukan kegiatan
Ia berharap agar KPA Mabar terus melakukan kegiatan serupa di waktu yang lain dan melibatkan para siswa yang tersebar di 22 Kecamatan se-Kabupaten Manggarai Barat.
“Harapan saya kepada KPA Manggarai Barat agar terus melakukan kegiatan serupa yang pesertanya tidak hanya dari SMA Negeri 1 Komodo, SMA Negeri 2 Komodo, SMK Negeri 1 Labuan Bajo, SMAK St. Ignatius Loyola, SMK Stella Maris atau SMA Swasta St. Klaus Werang tetapi semua sekolah berpartisipasi dalam kegiatan seperti ini. Dengan begitu banyak hal positif yang diperoleh para siswa terkait informasi dan pengetahuan terkait bahaya laten HIV AIDS.
Tidak hanya dokter spesialis
Menurut Bupati Edi Endi, keberadaan dokter spesialis, bukan sebuah jaminan bahwa daerah kita bebas dari HIV AIDS. Para dokter spesialis tidak bertindak untuk mencegah penularan HIV AIDS tetapi hanya bertindak mengobati penderita.
“Sesungguhnya, tindakan pencegahan itu, itulah yang menjadi mahapentingnya tugas dari adik-adikku sekalian yang hadir mengikuti kegiatan di ruangan ini”, pungkasnya.
“Salam sehat. Selamat bertugas kepada para pihak yang terpanggil yang telah rela membuang waktu dan tenaga untuk sama-sama mewartakan, mensosialikan bahaya HIV AIDS. Saya dan pak Wakil Bupati mohon maaf. Beri kami waktu dan kesempatan agar kerja-kerja penanggulangan HIV AIDS menjadi hal prioritas, apalagi Kabupaten ini menjadi destinasi pariwisata prioritas. *