Labuan Bajo, Okebajo.com – Suasana Ramadhan di Labuan Bajo semakin meriah dengan kehadiran Bazar Takjil Ramadhan yang diselenggarakan oleh Ikatan Wanita Pengusaha Indonesia (IWAPI) Kabupaten Manggarai Barat. Tidak sekadar bazar biasa, acara ini menjadi simbol nyata toleransi antar umat beragama di tengah masyarakat yang beragam keyakinan.
Berbagai sajian takjil memikat lidah pun dipamerkan oleh ratusan pelaku UMKM sejak pukul 16:00 WITA di Dermaga Nusantara Zona 5 Kampung Air.
Lebih dari 100 usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) berkumpul untuk menawarkan ragam kuliner lezat.
Maria Elisabeth Pranda, Wakil Ketua IWAPI Kabupaten Manggarai Barat, menjelaskan bahwa kegiatan ini tidak hanya menjadi ajang berbagi takjil bagi umat Muslim, tetapi juga menjadi panggung bagi nilai-nilai toleransi.
“Kami bangga bahwa kegiatan ini didukung oleh berbagai pihak, termasuk dari Gereja yang menyediakan tenda Festival Golo Koe. Ini menunjukkan bahwa IWAPI Mabar sangat menghargai nilai toleransi,” ujarnya
Kehadiran tenda Festival Golo Koe bukan hanya sekadar simbol, tetapi juga sebagai wujud konkret persaudaraan antar umat beragama.
RD. Hermen Sanusi, yang turut hadir dalam acara tersebut, menyatakan,
“Dalam situasi ini, Gereja juga sangat mendukung masa puasa dari saudara-saudara kita yang beragama Muslim. Saya senang sekali bahwa kemanusiaan kita juga diperlihatkan di tempat ini terutama juga tentang toleransi.”
Lisa Pranda menekankan bahwa tujuan dari bazar ini tidak hanya sebatas meningkatkan toleransi, tetapi juga memberikan dampak ekonomi positif bagi masyarakat.
“Kami berharap kegiatan ini dapat menjadi program tahunan IWAPI dan memberikan dorongan bagi UMKM lokal,” tambahnya.
Selain itu, kegiatan ini juga mendapat dukungan dari berbagai pihak seperti Telkomsel, Bank NTT, dan sejumlah sponsor lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa semangat toleransi dan kebersamaan tidak mengenal batas keyakinan atau latar belakang.
RD. Hermen Sanusi juga berharap bahwa toleransi antar umat beragama bukan hanya menjadi wacana, tetapi juga menjadi praktek dalam kehidupan sehari-hari.
“Labuan Bajo bukan hanya kota pariwisata, tetapi juga kota yang dikenal karena semangat toleransinya,” tutupnya.
Tak hanya warga lokal, pesona bazar ini juga menarik minat turis asing. Di lokasi, pengunjung berdesakan sejak bazar dibuka pada pukul 16.00 hingga 19.00 WITA. Bahkan, beberapa turis asing terlihat antusias memborong berbagai makanan dan jajanan yang ditawarkan oleh 100 pelaku UMKM Labuan Bajo.
Bazar Takjil Ramadhan Labuan Bajo tidak hanya tentang mencicipi hidangan lezat, tetapi juga tentang semangat kewirausahaan dan kebersamaan. Dengan dukungan berbagai pihak, bazar ini tidak hanya menjadi ajang bisnis, tetapi juga momentum mempererat tali persaudaraan dan keberagaman masyarakat Labuan Bajo.**