Labuan Bajo, Okebajo.com –Setelah sukses meraih dukungan dari sembilan partai politik besar, Bakal Calon Bupati (Bacabub) Christo Mario Y Pranda tiba di Bandara Internasional Komodo, Labuan Bajo, Selasa (27/8) sore.
Kedatangan Mario Pranda sekitar pukul 16.00 WITA menjadi sorotan utama baik dari media maupun masyarakat yang antusias menunggu momen ini.
Pantauan Okebajo.com, Mario Pranda tidak datang sendirian. Ia didampingi oleh sejumlah tokoh politik penting, termasuk Ketua DPC Partai Demokrat, Rikardus Jani, Anggota DPRD Provinsi NTT Bonifasius Jebarus yang mewakili daerah pemilihan IV, serta Anggota DPD RI terpilih periode 2024-2029 dari dapil NTT, dr. Maria Stevi Harman.
Di luar ruangan kedatangan bandara, petinggi partai koalisi, relawan, dan simpatisan sudah bersiap menyambut sang calon bupati mereka dengan sorak sorai penuh semangat.
Namun, di balik sambutan meriah itu, muncul sebuah kejutan tak terduga membuat suasana di bandara berubah menjadi semakin menarik dan penuh spekulasi.
Di saat yang bersamaan, beberapa tokoh dari Partai NasDem yang kerap dianggap sebagai rival politik utama Mario Pranda juga tiba di lokasi yang sama. Keberadaan mereka diruangan kedatangan bandara menimbulkan pertanyaan besar di kalangan masyarakat.
Momen yang paling mencuri perhatian adalah ketika politisi senior NasDem, Martinus Mitar, tampak dengan sengaja menghampiri kelompok pendukung Mario Pranda.
Kejutan semakin terasa ketika Marten Mitar menyapa dengan ramah Bonifasius Jebarus dan dr. Stevi Harman, bahkan melontarkan beberapa candaan ringan yang disambut tawa di antara mereka.
Namun, ketika ia mendekati Mario Pranda, suasana berubah. Marten Mitar terlihat menghindari jabat tangan langsung dengan Mario Pranda dan hanya memberi hormat singkat sebelum dengan cepat meninggalkan lokasi.
Gestur ini, meskipun terlihat sederhana, langsung memicu berbagai spekulasi dan reaksi dari masyarakat yang menyaksikan.
Banyak yang mulai bertanya-tanya, ada apa sebenarnya di balik sikap Martinus Mitar yang enggan bersalaman dengan Mario Pranda?
Apakah ini adalah tanda dari ketegangan politik yang lebih besar antara kedua kubu, atau sekadar momen yang diinterpretasikan berlebihan?
Ketika hendak dimintai komentar oleh sejumlah awak media, Marten Mitar, yang juga menjabat sebagai Ketua DPRD Manggarai Barat, tampak enggan memberikan penjelasan. Dengan tergesa-gesa, ia hanya berkata, “Saya buru-buru ini, ada surat yang perlu saya tanda tangani sekarang,” sebelum meninggalkan lokasi dengan mobilnya.
Richard Nompa