Tembakau Petani Lempe di Pasar Rekas, Belanja sedikit Dapat Lebih Banyak

Avatar photo
Theodorus Nali, petani dari kampung Lempe, Kecamatan Lembor menjual tembakau di Pasar Rekas, Kecamatan Mbeliling. Foto/Robert Perkasa

⁹Labuan Bajo | Okebajo.com | Oto colt “Beringin Jaya” yang dikemudikan sopir senior, Om Sudar tiba dengan selamat di pasar Rekas, Rabu pagi, 31 Mei 2023.

Mobil truk warna hijau itu membawa puluhan penumpang. Lengkap dengan  barang-barang jualannya, antara lain pisang mentah, sayuran segar dan hasil kebun para petani dari berbagai kampung.

Di bagian barat Pasar itu ada sekitar ratusan kendaraan roda empat baris berjejer rapi di area parkir.

Suasana di lapak-lapak pedagang sayur-mayur, ikan dan barang sembako  terlihat ramai lancar.

Demikian pula di kedai kopi dan warung makan, tampak ramai pengunjung.

Penjual tembakau

Suasana sebaliknya terjadi di bagian utara pasar tradisional itu. Tepatnya di sekitar lapak pedagang kain songke (kain tenun).  Di sana tampak sepih. Mungkin karena masih pagi.

Di tengah keheningan itulah, wartawan Okebajo.com mendapati seorang laki-laki tua penjual tembakau sedang duduk sembari merokok.  Asap rokoknya mengepul.

Beringin Jaya, moda angkutan penumpang pasar Rekas. Foto/Robert Perkasa

Ia duduk menyendiri di antara lapak penjual kain songke dan pedagang barang sembako. Tidak jauh dari tempat duduknya ada warung kopi dan pedagang tuak putih.

Kepalanya terselubung sehelai kain. Mirip topi ninja.  Pakai celana pendek. Baju kemeja batik.

Ia duduk bersila beralaskan sobekan karung putih. Di hadapannya ada satu deretan tembakau beralaskan plastik warna putih bening. Di dekat deretan tembakau tampak pula alat pelinting tembakau.

Saya pun menghampiri bapak tua yang sedang jualan tembakau. Baru dua menit berselang, datang seorang ibu dari warung kopi mengantarkan segelas kopi panas untuk bapak tua penjual tembakau itu.

Sambil seruput kopi panas, ia mengisahkan tentang dirinya.

Theodorus Nali namanya. Umurnya sekira 70-an tahun. Bapak Theodorus berasal dari Kampung Lempe, Desa Poco Dedeng, Kecamatan Lembor.

Anaknya tiga orang. Dua orang perempuan merantau ke Bali. Sedangkan anak bungsunya laki-laki masih sekolah di SMA Negeri 1 Komodo Labuan Bajo.

Ia seorang petani sederhana. Menanam tembakau. Hasil usahanya dijual ke pasar.  Hari Rabu ke pasar Rekas. Hari Kamis ia jualan tembakau di Pasar Wae Nakeng, Lembor. Satu gulungan (londa) ia jual Rp10.000.

Selain jualan tembakau, bapak tiga anak itu juga menjual alat pelinting tembakau lengkap dengan kertas, gabus rokok dan lem.

Bapak Theo mengaku, ia mendapatkan alat pelinting tembakau, kertas dan gabus rokok itu dari pedagang lain di pasar lalu jual Rp50.000 per paket.S

Siapa pembelinya ?

Bapak Theodorus  lihai membaca peluang. Harga rokok dan barang sembako yang cenderung naik  berdampak langsung pada daya beli masyarakat.

Bagi konsumen (perokok) tembakau gulung yang dijual bapak Theodorus ini menjadi alternatif paling damai agar asap rokok terus mengepul.

“Belanja sedikit dapat lebih banyak,” kata salah seorang pembeli tembakau bapak Theodorus.

Ia lalu bandingkan, satu bungkus rokok Saga Rp 20.000 habis dalam sekejap atau sehari. Sedangkan satu gulung tembakau yang dijual bapak Theodorus bisa dinikmati berhari-hari. *

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *