Labuan Bajo | Okebajo.com | Komunitas difabel merayakan Hari Disabilitas Internasional (HDI) 2023 tingkat Kabupaten Manggarai Barat.
Ketua Umum Yosep Min Palem yang juga Kepala SLBN Komodo mengatakan gelaran HDI kali ini mengusung tema “United in action to resque and achieve the sustainable develop goals for, with, and by persons with disability” (Bersatu dalam aksi menyelamatkan dan mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan untuk, dengan, dan oleh Penyandang Disabilitas).
Demi menyuksesekan perayaan tersebut, SLB Negeri Komodo bersinergi dengan berbagai organisasi eksternal yang peduli dan konsisten bergerak humanis bersama komunitas difabel. Di antaranya Persatuan Penyandang Disabilitas (PPD) Mabar, Persatuan Tunanetra Indonesia (Pertuni) Mabar, Yayasan Kita Juga (Sankita), Panti MOP, Panti St. Damian Binongko dan SLBN Komodo.
Semua biaya kegiatan ini murni swadaya panitia penyelenggara melalui proposal ke berbagai pihak dan donasi dari organisasi tersebut.
“Terima kasih kepada semua pihak yang telah mendukung kegiatan ini, termasuk pihak Brimob Labuan Bajo yang telah menyediakan armada angkutan bagi anak-anak kami”, ucap Yos Min Palem.
Untuk memeriahkan momen istimewa itu, Yos menjelaskan, Panitia menyelenggarakan beragam kegiatan untuk memeriahkan momen istimewa HDI yang berlangsung di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Komodo Labuan Bajo.
Rangkaian acara perayaan ini
diawali dengan kegiatan olahraga jalan sehat, membagikan bunga di kantor-kantor pemerintah dan swasta sekitar telah dilaksanakan pada Kamis kemarin.
Sabtu, 2 Desember pukul 07.00 Wita senam pagi bersama instruktur Claudia Maretha dan ibadat hari Minggu, 3 Desember. Claudia Maretha adalah conten creator dan pelatih danceser anak muda di Labuan Bajo yang biasa tampil di Waterfront.
Sedangkan opening ceremony berlangsung Senin, 4 Desember oleh Bupati Manggarai Barat yang telah diundang oleh panitia untuk mengikuti puncak perayaan tersebut.
Pameran lukisan
Panitia juga mengundang partisipasi masyarakat Labuan Bajo untuk mengikuti ajang pameran hasil karya kaum difabel dan P5 sebagai Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM), yang digelar Jumat-Sabtu (1-2 Desember 2023).
Dalam ajang pameran, panitia menyediakan beberapa stand pameran lukisan dan demo lukis, stand pupuk organik (bokasi), paving semen, Rosario, kain kristik dan selendang Songke, aneka hiasan yang terbuat dari limbah (bunga kertas, bunga dari botol aqua dll), pot sayur, cabe dan terung.
“Selain pameran lukisan, panitia juga menyiapkan tenda-tenda untuk pangan lokal rebok, jagung bose dan kue serabe serta aneka olahan dari daun kelor (stik, teh) dan manisan asam, jamu kencur, beluntas, kripik pisang dan nasi kuning. Semua itu merupakan karya kaum difabel dan P5 IKM”, ujar Yos Min Palem.
Lomba fashion show
Tidak hanya pameran lukisan. Lomba nyanyi, fashion show, melukis, mewarnai, meronce, melipat pakaian dll menjadi daya tarik dan tentu saja memukau para penonton yang hadir di lokasi perayaan HDI.
“Selain itu, ada juga acara anjangsana kaum difabel dan penderita Kusta ke kampung Capi, Desa Golo Bilas”, kata Yos Min Palem. *