Labuan Bajo | Okebajo.com | Pemerintah Desa Golo Sepang bekerja sama dengan Kesatuan Pengelola Hutan (KPH) Kabupaten Manggarai Barat menggelar pelatihan kewirausahaan pemuda di Desa Golo Sepang, Kecamatan Boleng, Senin, 18 Desember 2023.
Pelatihan bertajuk “Menjadi Enterpreneur yang Kreatif dan Mandiri” menyasar generasi Z, kelompok tani, ibu-ibu PKK dan para staf Desa Golo Sepang.
Guna menunjang pelatihan ini, Kepala KPH Manggrai Barat, Stefanus Nali menyerahkan dua unit mesin produksi, gergaji mesin dan mesin amplas.
Para peserta dilatih menggunakan mesin tersebut dengan memanfaatan potensi lokal yang ada di Desa Golo Sepang, yakni bambu.
Mereka menghasilkan pelbagai jenis produk yang bisa dipasarkan, yaitu gantungan kunci dari ranting kayu, gelas dari bambu dan saset kopi bambu, tempat pensil, balpoin dan tusuk gigi. Hasil olahan bambu menjadi produk yang bernilai jual atau nilai tambah serta dapat meningkatkan ekonomi masyarakat di Desa.
Kepala Desa Golo Sepang, Saverius Banskoan, SH menjelaskan beberapa produk tersebut dihasilkan dari ide-ide kreatif warganya dengan memanfaatkan potensi dan kearifan lokal.
Ia mengatakan, ide kreatif dan inovatif ini tentu bermanfaat untuk membuka dan menambah lapangan kerja baru di Desa. Nilai dan kualitas suatu produk semakin meningkat.
“Pelatihan ini diharapkan dapat meningkatkan motivasi dan jiwa kewirausahaan serta memberikan pengetahuan, pemahaman, keterampilan bagi pemuda untuk merencanakan usaha kreatif yang dapat meningkatkan perekonomian di Desa”, ujar Saverius
Ia berharap, ke depan, kegiatan ini dapat ditindaklanjuti oleh peserta sampai dapat menjadi salah satu sumber penghasilan di tengah geliat pariwisata super premium Labuan Bajo yang makin kompetitif. Untuk itu, warga Desa disiapkan untuk memiliki berbagai skill atau keahlian yang bermanfaat.
Butuh dukungan para pihak
Terpisah, Kepala KPH Kabupaten Manggarai Barat, Stefanus Nali menilai para peserta pelatihan itu perlu difasilitasi, dibina dan didukung oleh para pihak menyiapkan pasar di Labuan Bajo untuk memasarkan produk lokal hasil kreasi mandiri masyarakat Desa.
“Dari hasil pelatihan tersebut, saya menilai anak muda Desa Golo Sepang sangat antusias. Mereka tinggal difasilitasi dan dibina terus agar produk yang mereka hasilkan dapat diterima pasar serta advokasi managemen pemasaran dan akses pasar di Labuan Bajo”, ujar Stef Nali.
Stefanus Nali menjelaskan, KPH mendampingi para pengrajin di kampung-kampung sesuai bidang kerja KPH yang disebut produk hasil hutan bukan kayu. Bambu dan gula aren termasuk hasil hutan bukan kayu.
“Tidak ada salahnya juga buat kami untuk kembangkan, karena ini bagian dari tugas kami KPH di bidang kehutanan untuk meningkatkan ekonomi rakyat”, kata Stef Nali.
Ia bersyukur banyak pengrajin di Manggarai Barat yang berbakat dan menekuni usaha souvenir dan kerajinan memanfaatkan potensi lokal. Hasil karya para pengrajin lokal itu memenuhi kebutuhan pariwisata di Labuan Bajo. Sejauh ini, kata dia, KPH hanya sebagai fasilitator.
“Ayo mari kita bersama-sama dukung dan siapkan pasarnya di Labuan Bajo agar menumbuhkan semangat juang bagi generasi Z di Manggarai Barat sesuai tupoksi kita masing-masing. Terima kasih kepedulian media dalam mendukung kegiatan masyarakat”, ungkapnya. *