Oleh: Maria Karolina Bupu
Opini, Okebajo.com, – Kecerdasan Buatan atau yang kerap kali kita sebut dengan istilah AI (Artificial Intelligence) adalah cabang ilmu komputer yang bertujuan untuk menciptakan sistem yang mampu meniru kecerdasan manusia. Sistem AI ini dirancang untuk dapat belajar, bernalar, dan mengambil keputusan secara mandiri, seperti yang dilakukan manusia maupun sama halnya dengan dunia pendidikan di kalangan mahasiswa.
Implementasi AI dalam pembelajaran membawa banyak manfaat, seperti membantu mahasiswa dalam menyelesaikan tugas, membantu mahasiswa menemukan ide atau cara –cara dalam melakukan sesuatu secara instan dan sistematis, serta memberikan umpan balik yang cepat dan akurat, dan juga memfasilitasi akses informasi yang luas sehingga para mahasiswa merasa keenakan dalam menyelesaikan tugas yang menyangkut dengan dunia perkuliahan.
Hal ini memungkinkan mahasiswa untuk menjelajahi ide-ide baru, memperluas wawasan, dan mendapatkan pemahaman yang lebih mendalam tentang materi pembelajaran. AI juga menyediakan berbagai alat dan sumber daya yang dapat digunakan mahasiswa untuk berkreasi dan berinovasi dalam berbagai bidang, AI dapat mengotomatisasi tugas-tugas berulang dan memakan waktu, seperti meringkas teks panjang. membuat presentasi, dan laporanmenerjemahkan dokumen atau teks.
Apakah kalian tahu bahwa selain dampak positif di atas AI juga punya banyak dampak negatif bagi mahasiswa loh! namun disisi lain muncul kekhawatiran bahwa AI dapat mematikan kreativitas mahasiswa jika terlalu sering digunakan, misalnya mahasiswa akan sulit untuk berpikir secara otodidak atau kreatif dalam menyelesaikan berbagai tugas.
Mahasiswa akan terlihat tidak kreatif dalam memberikan ide ide serta menghambat pengembangan kemampuan berpikir mahasiswa. Ketergantungan yang berlebihan terhadap AI akan sulit dalam mengembangkan kemampuan berpikir secara kritis dan inovatif.
Mahasiswa mungkin tergoda untuk menggunakan AI untuk menyelesaikan tugas secara otomatis, tanpa berusaha memahami konsep dan mengeksplorasi ide-ide baru. keseringan menggunakan AI sehingga ruang eksplorasi mahasiswa terbatas.
AI terkadang memberikan solusi yang kaku dan terstruktur, membatasi ruang eksperimen yang penting untuk memicu kreativitas mahasiswa. Mahasiswa yang terbiasa dengan jawaban “benar” yang disediakan AI, mungkin enggan mengambil resiko mencoba ide-ide baru dan inovatif yang mungkin menghasilkan kegagalan.
Penggunaan AI yang berlebihan dapat membuat mahasiswa terbiasa dengan solusi yang sudah ada dan kurang terdorong untuk mengembangkan ide-ide orisinal mereka sendiri.
Mahasiswa yang keseringan menggunakan AI akan Kehilangan minat belajar AI yang digunakan secara tidak tepat dapat membuat proses belajar menjadi membosankan dan tidak menarik bagi mahasiswa. Hal ini dapat menyebabkan mereka kehilangan minat belajar dan tidak termotivasi untuk mencapai potensi penuh mereka.
Ketergantungan pada teknologi AI dapat menimbulkan rasa tidak percaya diri terhadap jawaban dari hasil pemikirannya.dampak negatif dari penggunaan AI pada kreativitas mahasiswa ini menjadi sebuah tantangan bagi institusi pendidikan untuk menemukan cara yang tepat untuk mengintegrasikan teknologi ini dengan pengembangan kreativitas mahasiswa.
AI juga berpotensi menggantikan beberapa pekerjaan yang saat ini dilakukan manusia. Mahasiswa perlu mempersiapkan diri dengan mengembangkan keterampilan yang dibutuhkan di masa depan. Penggunaan AI yang berlebihan dapat membuat mahasiswa terisolasi secara sosial dan menghambat interaksi dan kolaborasi dengan teman sebaya.
Penggunaan AI dalam pendidikan dapat membantu mahasiswa dalam belajar, tetapi juga dapat menyebabkan efek negatif yang mengurangi kreativitas mahasiswa. Untuk mengatasi efek negatif dari itu, dosen atau instruktur dapat menggambarkan situasi yang tidak memungkinkan mahasiswa untuk menggunakan AI dalam tugas, mengatur tugas yang memungkinkan mahasiswa untuk menggunakan kreativitasnya, atau mengatur waktu yang lebih banyak untuk tugas yang tidak memerlukan penggunaan AI.
Ketergantungan terhadap AI secara terus menerus sangat merugikan mahasiswa bukan?
Banyak cara yang dapat mahasiswa lakukan dalam menyikapi AI misalnya:
1. Keterampilan digital: Di era digital ini, penting bagi mahasiswa untuk memiliki literasi digital dan kemampuan untuk menggunakan teknologi dengan bijak.
2. Gunakan alat bantu AI untuk belajar: Banyak alat bantu AI yang dapat membantu mahasiswa belajar dengan lebih efektif, seperti platform pembelajaran online.
3. Gunakan AI dengan bertanggung jawab: Mahasiswa harus menggunakan AI dengan cara yang etis dan tidak merugikan orang lain.
4. Kembangkan kemampuan untuk beradaptasi: Dunia terus berubah dengan cepat dengan kemajuan teknologi. Mahasiswa perlu mengembangkan kemampuan untuk beradaptasi dengan perubahan dan mempelajari keterampilan baru dengan cepat.
5. Memahami dasar-dasar AI dan potensinya.
6.Mengembangkan keterampilan berpikir kritis, komunikasi, kreativitas, dan digital.
7.Memanfaatkan AI sebagai alat bantu untuk belajar dan berinovasi.
8.Menggunakan AI secara etis dan bertanggung jawab.
9.Terbuka terhadap peluang baru yang diciptakan oleh AI.
Menggunakan AI sebagai alat bantu untuk meningkatkan kreativitas dan bukan sebagai jalan pintas yang mudah.
Jadi, sebagai mahasiswa kita mendapat keuntungan yang banyak dari perkembangan teknologi AI.
Jika digunakan dengan baik, maka akan sangat bermanfaat untuk menunjang wawasan dan pengetahuan. Sebaliknya, jika terlalu bergantung pada AI bisa membuat diri kita menjadi malas untuk mengexplore dunia secara mandiri. Oleh karena itu, kita harus tetap bijaksana dalam penggunaan teknologi yang berkembang semakin canggih di era ini.
Penggunaan AI yang bijak dan bertanggung jawab dapat memicu kreativitas dan meningkatkan kemampuan mahasiswa. Penggunaan AI yang salah dan berlebihan dapat mematikan kreativitas dan menghambat perkembangan mahasiswa.
Penggunaan AI dalam pendidikan dapat membantu mahasiswa dalam belajar, tetapi juga dapat menyebabkan efek negatif yang mengurangi kreativitas mahasiswa. Untuk mengatasi efek negatif dari itu, dosen atau instruktur dapat menggambarkan situasi yang tidak memungkinkan mahasiswa untuk menggunakan AI dalam tugas, mengatur tugas yang memungkinkan mahasiswa untuk menggunakan kreativitasnya, atau mengatur waktu yang lebih banyak untuk tugas yang tidak memerlukan penggunaan AI.**
Penulis adalah Mahasiswi Universitas Tribhuwana Tunggadewi Malang.
Catatan redaksi : Semua isi tulisan dalam artikel ini menjadi tanggung jawab penuh dari penulis.