Labuan Bajo, Okebajo.com – Yopie Widiyanti, anggota DPRD Kabupaten Manggarai Barat dari Partai NasDem terpilih menjadi ketua sementara Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Manggarai Barat. Hal ini disampaikan dalam Rapat Paripurna Pengucapan Sumpah / Janji bagi 29 Anggota DPRD Kabupaten Manggarai Barat terpilih untuk masa jabatan 2024–2029.
Yopie menggantikan sesama politisi NasDem lainnya, Marten Mitar. Sementara kursi wakil ketua DPRD sementara diisi Rikardus Jani dari Partai Demokrat.
Ketua DPRD sementara, Yopi Widiayanti mengungkapkan rasa syukur dan optimisme atas tugas baru yang diberikan oleh DPP Partai NasDem.
“Puji Tuhan, ini merupakan tugas besar dari partai. Mohon doa agar ke depan kita bisa bekerja lebih baik dan selalu sehat,” kata Yopi kepada Okebajo.com, usai pelantikan, Jum’at (30/8).
Sebagai Ketua DPRD Sementara, Yopi berjanji akan bekerja maksimal untuk melanjutkan tugas bersama anggota DPRD masa jabatan 2024-2029.
Ia menekankan pentingnya menjalankan tugas sesuai regulasi dan undang-undang yang berlaku.
“Saya butuh dukungan agar kita semua bisa menjalankan tugas dengan lebih baik, demi Manggarai Barat yang lebih sejahtera,” tegasnya.
Yopi, yang juga menjabat sebagai Ketua DPD NasDem Manggarai Barat, telah merencanakan rapat perdana bersama anggota dewan lainnya sebagai langkah awal.
“Kami akan mulai dengan rapat pertama, lalu saya akan mengundang seluruh anggota fraksi,” tambahnya.
Ketika ditanya tentang kesiapan jika nantinya ditunjuk sebagai Ketua DPRD definitif, Yopi dengan tegas menyatakan akan menghormati keputusan DPP NasDem.
“Saya siap menerima apa pun keputusan partai. Sebagai kader, kita harus tunduk pada keputusan DPP,” pungkasnya.
Perubahan kepemimpinan ini telah menarik perhatian Lorens Logam, seorang peneliti dan pemerhati kebijakan publik. Menurut Logam, proses penggantian ini tidak hanya sekadar perubahan kursi, tetapi juga berpotensi menciptakan ketegangan internal dan eksternal yang signifikan.
“Dengan ditendangnya MM dari kursi ketua DPRD, sebetulnya saya tidak terkejut. Yang membuat saya terkejut itu karena prosesnya yang lebih cepat. Ini perjudian politik yang penuh resiko, tidak hanya memicu konflik internal saja tetapi juga memicu terjadinya konflik eksternal bahkan bisa menimbulkan butterfly effect.” jelas Logam
Logam juga mengamati bahwa keputusan Partai NasDem ini dapat meresahkan orang-orang di wilayah Kempo.
“Pergeseran kursi Ketua DPRD Mabar dari MM tentu sangat berpotensi meresahkan orang-orang di wilayah Kempo. Saya melihat situasi ini dari sudut yang berbeda, ini bukan perkara MM digeser, dilengserkan atau apapun narasinya. Ini perkara besar, orang-orang dibelakang MM sangat marah dan geram. Poin pentingnya, orang-orang wilayah Kempo tidak diperhitungkan lagi dalam catur politik Manggarai Barat. Mereka merasa dipojokkan dan dikerdilkan karena bagaimanapun, Marten Mitar adalah icon Kempo (Dapil 1) dalam level politik Mabar,” cetus Logam
Tidak hanya itu, Ia juga menepis soal status ketua sementara.
“Tidak ada itu istilah ketua sementara, ini hanya isu untuk menutupi ruang kemarahan publik dapil satu umumnya. Dari sisi politik YW layak jadi ketua DPRD, mengingat kontribusinya sangat besar ketimbang kader – kader lain, berikutnya YW punya acses network yang sangat kuat dengan elite di DPP, ini posisi yang strategis,” tutup Logam