Labuan Bajo, Okebajo.com – Pemerintah Provinsi NTT resmi menetapkan kebijakan strategis untuk mendorong kinerja Aparatur Sipil Negara (ASN), khususnya di Perangkat Daerah penghasil Pendapatan Asli Daerah (PAD). Melalui regulasi terbaru, Pemprov memberikan insentif sebesar 3 persen dari total PAD kepada perangkat terkait sebagai bentuk penghargaan atas kontribusi nyata terhadap keuangan daerah.
Hal ini ditegaskan langsung oleh Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena, saat melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Manggarai Barat pada Kamis, 17 Juli 2025.
“Tiga persen dari PAD itu sah jadi haknya teman-teman penghasil PAD. Kita beri insentif supaya orang terpacu bekerja lebih serius dan inovatif,” tegas Gubernur Melki saat meninjau UPT Badan Pendapatan dan Aset Daerah Provinsi NTT di Labuan Bajo.
Target Gandakan PAD: Dari Rp1,4 T Jadi Rp2,8 T
Insentif tersebut diberikan sebagai bagian dari strategi besar Pemerintah Provinsi NTT di bawah kepemimpinan Melki-Johni untuk menggandakan PAD dari Rp1,4 triliun menjadi Rp2,8 triliun. Untuk itu, semua sektor potensial, termasuk yang ada di daerah-daerah strategis seperti Manggarai Barat, diminta untuk memaksimalkan kontribusinya.
Melki menyebut, potensi PAD di Labuan Bajo sangat besar, khususnya dari sektor pariwisata, aset daerah, dan produk unggulan desa. Karena itu, ia ingin semua ASN tidak hanya menjadi pelaksana, tetapi juga inovator dan pelopor.
“Manggarai Barat ini punya sumber daya luar biasa. Kita tidak bisa kerja biasa-biasa saja. Insentif ini adalah pemicu supaya kita bergerak lebih cepat dan kreatif,” ujarnya.
Bangun Kemandirian Ekonomi Lewat Produk Lokal
Dalam arahannya kepada jajaran Pemkab Manggarai Barat, Gubernur Melki juga menekankan pentingnya membangun ekonomi dari desa melalui program One Village One Product (OVOP). Ia mengumumkan rencana pembangunan NTT Mart terbesar di Labuan Bajo, sebagai pusat distribusi produk unggulan dari seluruh desa di NTT.
“Produk lokal harus jadi andalan. Sudah cukup kita jadi pasar produk dari luar. Sekarang kita yang tampil, kita yang kirim keluar,” tegas Melki.
Perluasan Layanan Kesehatan dan Kepesertaan BPJS
Selain ekonomi, kunjungan kerja ini juga difokuskan pada sektor kesehatan. Dalam audiensi dengan camat, lurah, dan kepala desa, Gubernur menerima laporan capaian Universal Health Coverage (UHC) Prioritas di Manggarai Barat.
Melki menyatakan dukungan penuh terhadap keberlanjutan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), termasuk melalui pembiayaan iuran BPJS Kesehatan bagi 1.446 jiwa oleh Pemprov NTT.
Ia juga menyoroti pentingnya ketersediaan tiga tenaga kesehatan di setiap desa, yakni bidan, perawat, dan ahli gizi, serta kelengkapan data kependudukan untuk mendukung akses layanan kesehatan.
Kunjungan Gubernur Melki ke Manggarai Barat bukan hanya simbol kehadiran pemerintah, tapi dorongan kuat untuk perubahan. Dengan insentif 3 persen bagi penghasil PAD, Pemprov ingin menegaskan bahwa kerja keras ASN akan dihargai – bukan hanya lewat apresiasi, tetapi juga dalam bentuk nyata.
“Mari kita buktikan bahwa ASN NTT bisa kerja dengan hati, cerdas, dan berdampak. Karena tujuan akhir dari semua ini cuma satu: kesejahteraan rakyat,” tutup Gubernur Melki.