Banjir Kepung 7 Kecamatan di Bima, 1.661 Rumah, 108 Hektar Sawah Terendam

Avatar photo
Banjir melanda 7 Kecamatan di Kabupaten Bima, NTB, Selasa (4/4/2023). Foto/InfoBencanaBNPB

Bima | Okebajo.com | Banjir mengepung 7 Kecamatan di Kabupaten Bima, Provinsi Nusa Tenggara Barat pada Selasa, 4 April 2023 kemarin.

Berdasarkan data yang dihimpun Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Nssional Penanggulangan Bencana (BNPB) per Selasa (4/4) pukul 10.45 WIB, sebanyak 5.557 jiwa yang tersebar di 7 kecamatan terdampak banjir.

Adapun kecamatan terdampak yakni Kecamatan Lambitu, Madapangga, Bolo, Langgudu, Monta, Woha dan Palibelo.

Banjir ini tercatat meluas hingga merendam 1.661 rumah, 108 hektar persawahan dan satu unit Sekolah Dasar.

Ketinggian muka air bervariasi berkisar antara 50-100 sentimeter.

Sejak hari pertama hingga kini, BPBD Kabupaten Bima terus melakukan asesmen di lokasi terdampak.

Banjir surut

Hasil pemantauan di lapangan, banjir kini sudah surut dan menyisakan material yang menumpuk di aliran sungai.

Pengerahan alat berat juga telah dilakukan untuk membersihkan material sampah di jembatan Penapali yang menggangu aliran sungai.

Koordinasi antar lintas instansi juga terus dibangun dalam upaya percepatan penanganan darurat.

Penyediaan makanan siap saji, air bersih, dan pendirian dapur umum untuk pemenuhan kebutuhan dasar.

Kondisi cuaca dilaporkan saat ini sempat turun hujan.

Sementara itu, merujuk informasi prakiraan cuaca BMKG menyatakan bahwa wilayah Kabupaten Bima esok hari (6/4) masih berpotensi hujan dengan intensitas ringan hingga sedang.

BNPB menghimbau kepada pemangku kepentingan dan masyarakat agar meningkatkan kesiapsiagaan dan kewaspadaan.

Penguatan diseminasi informasi peringatan dini melalui whatsapp group perlu diperkuat.

Penyampaian informasi ini dilakukan secara berjenjang di tingkat RT/RW mengenai waspada peringatan dini apabila hujan dengan intensitas tinggi terjadi terus menerus lebih dari satu jam.

Hal ini dilakukan agar masyarakat dapat mengantisipasi risiko bahaya dengan mempertimbangkan langkah mitigasi yang harus diambil sebelum terjadi bencana.**
(Sumber #InfoBencanaBNPB)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *