Samarinda | Okebajo.com | Jenazah Perantau asal Mabar terbaring kaku di Puskesmas Belusuh, Kecamatan Siluq Ngurai Kabupaten Kutai Barat, Provinsi Kalimantan Timur.
Terhimpun informasi dari pihak petugas Puskesmas setempat bahwa pasien perantau asal Mabar meninggal dunia ini bernama Samsul.
“Sebelum mengembuskan nafas terakhir, almarhum memberitahu petugas medis bahwa dirinya bernama Samsul”, kata keluarga Manggarai yang ada di Puskesmas tersebut.
Namun mereka tidak menemukan alamat dan asal pasien karena tidak menemukan KTPnya.
“Barangkali ada yang kenal dengan Almarhum ini. Sore tadi dia menghembuskan nafas terakhir di Puskesmas Belusuh. Dia tidak mempunyai tanda pengenal diri sama sekali,” tulis pemilik akun Facebook “Eric Keong” yang pertama kali mengabarkan kejadian tersebut, Minggu malam (14/5/2023).
Media ini menelusuri informasi tersebut melalui Whatsapp 0853 4854 9304.
“Gak ada identitasnya sama sekali. Kalau ada, saya tak akan share ke mana-mana. Makanya saya tadi coba share di FB barangkali dengan melihat foto almarhum ini, keluarganya ataupun kenalan bisa mengenal almarhum ini,” tulis Eric.
“Tadi kebetulan ada orang dari MATIM yang pernah kerja dengan almarhum. Dulu katanya, dia berasal dari Mabar.
Dan kata dokter tadi sebelum dia meninggal sempat ditanya namanya dan almarhum bilang namanya SAMSUL.
“Saya memang tinggal di sini dekat dengan Puskesmas ini. Tapi sebelumnya saya gak pernah sama sekali kenal dengan dia ini,” akunya.
Informasi sementara ini, jenazah diketahui bernama Samsul Sulaiman berasal dari Kampung Cereng, Desa Golo Sengang, Kecamatan Sano Nggoang, Kabupaten Manggarai Barat.
Sementara itu akun Facebook “Burhanudin Burhan Burhanudin” mengabarkan dukacita yang sama.
Ia jelaskan almarhum meninggal di Desa Campbaru, Kecamatan Jempang, Kabupaten Kutai Barat (Kubar), Provinsi Kalimantan Timur.
“Orangtua ini tidak ada KTPnya dan tinggal di kos-kosan. Tidak pernah bergaul sama ase-kae Manggarai, sehingga kami tidak mengenalnya dan tidak tahu siapa keluarganya.
Meninggal hari Minggu tadi sore jam 5”, tulis Burhanudin.
Respon keluarga di Manggarai Barat
Ismail, warga Kampung Cereng melalui grup Facebook “Gema Cinta Malok Paku” membenarkan almarhum berasal dari Kampung Cereng, Desa Golo Sengang, Kecamatan Sano Nggoang, Kabupaten Manggarai Barat.
Mustafa, keluarganya yang lain menjelaskan bahwa almarhum merantau di Kalimantan selama kurang lebih 20 tahun.
“Keluarga di Cereng sudah mengetahui kabar duka ini,” kata Mustafa, Senin pagi.
Rudin dari kampung Cereng juga mengatakan bahwa pihak keluarga sudah berkoordinasi dengan keluarga Manggarai di Kalimantan Timur untuk pengurusan acara pemakaman jenazah.
“Iyooo saya keluarga dari beliau. Sekarang sudah kami hubungi keluarga di Kalimantan. Dan mereka sekarang lagi urus penguburannya.. terimakasih”, kata Ca Rudin via media sosial Facebook.
Informasi terkini dari Kalimantan Timur menjelaskan bahwa jenazah sudah lakukan kremasi dan siap dikuburkan.
“Iya pak. Jenazah sudah aman. Saat ini kami sedang memandikan jenazah”, ujar Erik langsung dari Kalimantan Timur.*