Misteri Limbah Restoran Primarasa, Hasil Pengecekan Dinas Lingkungan Hidup Tertunda

Avatar photo
Misteri Limbah Restoran Primarasa, Hasil Pengecekan Dinas Lingkungan Hidup Tertunda
Tampak limbah air berwarna kehitaman hasil produksi Restoran Primarasa yang tergenang di drainase, jalan Yohanes Sehadun No.88, Labuan Bajo, Kecamatan Komodo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Foto/Rikardus Nompa

Labuan Bajo | Okebajo.com | Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat melalui Dinas Lingkungan Hidup belum merilis resmi hasil pengecekan pengawasan terhadap kepatuhan Restoran Primarasa terhadap RPPLH (Rencana Pengelolaan Lingkungan Hidup) per tanggal 23-24 Juni 2023.

Hal itu terungkat oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Manggarai Barat, Sebastianus Wantung kepada Okebajo.com pada Senin (26/6/2023) siang, melalui telepon.

Namun pernyataan mengejutkan yang media ini terima melalui komunikasi verbal yang Ia sampaikan.

“Hasil pengecekannya tidak bermasalah”, Kata Sebas Wantung dengan nada terbata-bata.

Kembali media ini menanyakan terkait data dukung hasil pengecekan tim dari Dinas terkait yang sudah turun ke lokasi dengan Nomor DLHP.094/ST/48/VI/2023. Kadis Sebas Wantung mengaku belum menerima dan pihaknya sedang menyusun laporan tersebut.

“Secara lisan saya sudah konfirmasi dengan bidang terkait dan tim yang turun. Mereka sedang menyusun laporannya”, tambahnya seperti manarik nafas panjang.

Kembali media ini menanyakan terkait penyampaian hasil pemeriksaan lapangan akan mereka umumkan pada hari Senin, 26 Juni 2023. Kadis Sebas Wantung enggan bicara lebih jauh.

Belum ada kepastian mengenai kapan Dinas Lingkungan Hidup akan menyelesaikan hasil pengecekan pengawasan terhadap kepatuhan Restoran Primarasa yang telah menjadi sorotan publik.

“Mohon tunggu saja, nanti kita akan mengumumkan hasilnya,” tutupnya.

Berita media ini sebelumnya, Pemerintah Kabupaten Manggarai Barat telah merespons dugaan pencemaran limbah air hasil olahan dari Restoran Primarasa dengan serius.

Restoran Primarasa diketahui menjadi penyebab bau tak sedap yang tercium di sekitar wilayah, akibat pembuangan limbah yang mereka lakukan tanpa pengolahan yang memadai.

Limbah tersebut mereka (pihak restoran,red) mengalirkan air melalui pipa saluran langsung ke dalam drainase, mengganggu kenyamanan dan kesehatan warga sekitar. Bahkan, lebih mengkhawatirkan lagi, limbah tersebut berpotensi mengancam objek vital di sekitarnya, termasuk bandara udara setempat. **

Jangan lupa baca berita menarik dari Oke Bajo di Google News

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *