15 Spot Wisata Healing di Pegunungan Labuan Bajo (3)

Avatar photo
Air terjun Cunca Wongka. Foto/Robert Perkasa

Labuan Bajo | Okebajo.com |Bagi wisatawan yang suka berlibur (staycation) di destinasi bernuansa alam nan pesona, asri, dan instagramabel, Desa wisata seribu air terjun Wae Lolos jadi rekomendasi yang sangat cocok buat liburan Anda bersama keluarga.

Di Desa ini, tak hanya bisa beristirahat sembari menikmati pemandangan yang memanjakan dan menyegarkan mata, hati dan pikiran Anda, wisatawan juga bisa melakukan  banyak aktivitas petualangan lainnya, healing, trekking, hiking, camping dan lain-lain.

“Berada di sini serasa berada di taman firdaus. Berbeda sekali dengan spot-spot wisata yang telah kami kunjungi  di Desa wisata lainnya yang berwisata hanya untuk berekreasi semata”, ujar pak Suwanto, seorang wisata domestik asal Bogor belum lama ini.

Bagaimana tidak. Sekali berkunjung, Anda dapat menikmati pesona seribu air terjun dalam satu bentangan alam. Air yang mengalir jernih dari alam pegunungan  membentang hijau. Masing-masing spot yang ada di sana memiliki daya pikat dan daya jelajah yang menyenangkan.

Namun sebelum Anda berwisata healing ke pegunungan Labuan Bajo, informasi berikut ini penting untuk diketahui agar menjadi referensi awal menentukan spot wisata mana yang akan dikunjungi.

Desa Seribu Air Terjun Wae Lolos di pegunungan Labuan Bajo. Foto/Erwin Ramin

Sembilan spot wisata di Desa seribu air terjun Wae Lolos telah dipaparkan sebelumnya.

10. Air terjun Cunca Wongka

Sekitar 65 meter dari gua batu, Anda menemukan air terjun berikutnya, Cunca Wongka namanya. Cunca Wongka berada di bawah rindangan pepohonan yang sangat rapat. Air terjun ini mengalir pada celah batu mirip palungan sepanjang puluhan meter.

Di ujung palungan itu terdapat sebuah kolam yang dalam dan diapit dinding batu yang terjal dan sangat curam.

Pada kedua sisi tebing kolam tampak dua  cekungan gua  yang gelap. Gua tersebut ternyata istana ribuan kelalawar. Itu sebabnya warga setempat menamai air terjun ini Cunca Wongka atau Cunca Niki.

Air yang jatuh menghantam dinding bebatuan dan genangan air kolam di bawahnya menimbulkan gelombang seperti ombak laut di tengah hutan.

Air terjun ini unik dan sangar. Namun di tengah kesunyianya, Anda terhibur saat  ribuan kelalawar terbang ke sana kemari di langit-langit air terjun itu. Uniknya, pada musim hujan, ribuan kelalawar  berkelana entah ke mana.  Pada musim  kemarau kembali menghuni istana gua air terjun itu.

Keunikan yang lain. Kontur air terjun ini tidak bisa dilihat secara utuh, kecuali Anda punya keahlian untuk memanjat tebing atau pohon kayu yang tumbuh  di tepi tebing batu yang curam.

Camera Anda hanya dapat memotret sebagian obyek air terjun.  Memakai pesawat drone sekalipun sangat berisiko karena air terjun ini diselubungi pepohonan nan lebat dan rapat.

11. Air terjun Wae Reha

Tidak jauh dari Cunca Wongka,  Anda melintasi lereng sekira 50 meter. Di ujung lereng, Anda kemudian menyusuri tangga batu beraneka warna yang berada di sepanjang muara (cunga) Wae Langgo dan Wae Reha. Di ujung tangga batu itu terdapat air terjun Cunca Wae Reha yang mengalir tenang. Kolamnya tidak seberapa luas tapi sangat seksi dan memanjakan mata.

12. Air terjun Cunca Lolos

Air terjun Cunca Lolos. Foto/Erwin Ramin

Air terjun berikutnya adalah Cunca Lolos. Dari Cunca Wae Reha sekira 500 meter. Menuju air terjun Cunca Lolos, Anda harus menerobos medan yang sangat ekstrim dan lereng terjal.  Namun pepohonan  yang tumbuh rapat sepanjang jalan terjal itu jadi tumpuan Anda agar tidak jatuh terpleset.

Cunca Lolos mengalir dari bentangan sungai Wae Lolos. Jika dibanding dengan air terjun sebelumnya, Cunca Lolos terletak terpisah dari air terjun lainnya dan lebih dekat dengan ruas jalan raya Langgo-Werang.

Cunca Lolos memiliki panorama tak kalah uniknya. Air terjun ini mengalir  pada kontur tebing batu setinggi 100 meter. Pada dinding batu  berwarna kuning dan berlumut hijau ini terdapat banyak gua, istana burung endemik Flores, seperti Elang Flores. Hanya sayangnya Burung raksasa ini tidak tampak setiap saat. Hanya saat tertentu saja. Biasanya bulan Oktober, burung Elang Flores ini keluar dari istana persembunyiannya.

Cunca Lolos terletak di tengah hutan. Sunyi namun asyik. Alam sekitarnya tenang. Jauh dari bising keramaian. Bebas polusi.

Airnya jernih, segar, dan udaranya sejuk karena dilingkungi pepohonan tinggi dan rimbun.

Gemercik air yang membuncah di tebing batu seolah-olah menyapa pengunjungnya.

Di kaki air terjun ini terdapat kolam renang yang cukup luas. Demikian juga di sekitar kolam, batu-batu besar tempat duduk pengunjung telah ditata apik.

Menuju air terjun ini daoat dijangkau dengan mudah kalau dari jalan raya Langgo-Werang. Masuk dari cabang dekat rumah warga kampung Tembel kemudian melintasi jalan setapak yang membelah hutan mahoni dan kemiri milik warga setempat. Jaraknya sekira ratusan meter dari jalan raya.

Sebelum tiba di air terjun ini, mata Anda dimanjakan dengan pemandangan terasering persawahan. Di antara petak-petak sawah itu kini tersedia kolam ikan Nila dan kantin kopi bapak Fransiskus Sehidi.

Di kantin ini tersaji kopi panas dan ubi rebus. Jika kembali dari air terjun Cunca Lolos, mampirlah di kantin dekat sawah itu sambil seruput kopi asli (kopi tumbuk) dan makan ubi rebus.

Semua spot wisata alam yang dipaparkan di atas berada dalam tiga bentang anak sungai dalam satu kawasan hutan ulayat masyarakat setempat.

Sungai ini tipe sungai perennika. Tipe Perennika adalah aliran dasar yang berasal dari aliran air tanah kemudian mengalir pada DAS yang sangat baik yang masih mempunyai hutan lebat. *

Bersambung

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *